EP 14

331 34 15
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

*****

Kini tubuhku sudah bertelanjang bulat,terlentang dia atas tempat tidur dengan ukuran king size yang di balut sprei berwarna abu-abu tua.

Aku hanya bisa mengerang saat pria di atas ku memainkan lubang anus dengan ketiga jarinya.
"Ahhhh....ahh...wang...ukkk" sial dia menemukan titik nyaman ku di dalam sana.
"Sudah ketemu" ucapnya dengan suara serak berat karna nafsunya yang entah sudah menjadi gunung atau pulau!

Dia kembali mencium ku,kini ciuman yang sedikit kasar dari pada yang sebelumnya,namun itu sangat mendominasi ku untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Brugh.....
Aku membalikan posisi menjadi tubuhku yang di atasnya.
"Sudah puas bermain-main dengan ku daddy?" Tanyaku sambil menjilati ceruk leher nya.
Ku dengar desahan pelan keluar dari mulut nya,aku hanya menyermik dan kembali melanjutkan penjelajahan ku di tubuhnya.
Tubuhnya terbentuk dengan sempurna, perut nya memiliki garis sixpack yang membuat tubuhnya terlihat semakin indah untuk di jelajahi,aku mengecup perut itu,dia masih memakai celana hanya saja bajunya sudah dia lepaskan.

"Tubuh yang bagus!" Ucapku dalam hati.
Aku terus mendaratkan ciuman di tubuhnya sampai aku pun berhenti di depan gundukan yang masih terbalut celana di antara selangkangannya, dengan nakal aku menjilat tonjolan itu membuat wang yibo menahan desahannya.
"Uhh sudah bangun rupanya!"ucapku menggigit resleting celana nya dengan gigiku lalu menariknya ke bawah.
Ternyata dia masih menggunakan celana dalam hitam ketat yang terlihat menggembung.
Aku terpaku untuk sesaat,sebelum akhirnya pikiran liar ku pun mengambil alih jiwaku,ku jilati gundukan itu sampai air liur ku membasahi celana dalam milik yibo.

"Ughh....mmmm" dia menjambak rambutku....
Aku mendongak menatap nya,sialan aku tak tahan.
Aku segera melucuti celana hingga kini batang juniornya yang besar dan panjang itu terlihat dengan sangat jelas,tampa pikir panjang aku segera melahap batang itu memasukan nya ke dalam mulutku, rasanya mulutku penuh,tapi aku baru melahap setengah penisnya,dan itu sudah hampir mengetuk tenggorokan bagian dalam.
"Mmm...mmmm...." Suara desahan kecil ku.

"Ughhh...jangan terlalu dalam sayang ahhh tenggorokan mu bisa terluka" ucapnya sambil berusaha mengeluarkan miliknya.
"Kemarilah" perintahnya membuatku mensejajarkan tubuhku dengan nya.
"Dia butuh lubang mu sayang" ucapnya berbisik.
"Tapi itu bisa merobek anusku!" Jawab ku sedikit tidak yakin.
"Tapi saat itu ini masuk semua" ucapnya menggesekkan penisnya ke selangkanganku.
"Mmm tapi aku akan membalasnya nanti" ucapku.
"Balas??" "Sekarang....hummm....ayoahhh...bantuhhh akuh" ucapku sambil menggenggam penisnya dan mengarahkannya ke lubangku.
"Ummmm...ahhhh...ughh..." Aku kesusahan saat memasukan nya, ini memang sangat besar,dan sangat keras,aku mencoba yang terbaik untuk memasukkan benda itu ke dalam anusku.
Aku menatap Wang yibo yang hanya menatap ku dengan tatapan mesumnya,membuatku kesal dan alhasil aku mencubit perutnya dengan tangan ku yang menganggur.
"Awww...." Rintihnya namun dia segera tertawa dan membangkitkan tubuhnya yang awalnya terlentang kini menjadi sedikit terduduk dan shittt itu membuat penisnya sedikit masuk ke dalam anus ku.
"Eukkk!!! Tungguh" ucapku menatapnya dengan tatapan manja ku.
"Rileks bunny,itu tak akan masuk jika kau terburu-buru seperti itu" ucapnya sambil kini kedua tangannya memegangi pantat ku.
"Ehh...mmmm!" Aku merasa ada benda yang sedang merangsek masuk.
"T-tunggu!" Aku menghentikan wang yibo yang langsung menatap wajah ku.
"I-itu tidak akan... AAAAAAH!!!!". berengsek!
Aku menjerit saat pria sialan ini memasukan penisnya Tampa aba-aba,aku menjatuhkan kepalaku di bahunya, napas ku memburu,di bawahku terasa mengganjal dan sangat penuh...
"Berengsek!!" Umpatku mengigit bahu milik nya.
"Ughh....kau sangat sempit bunny" ucapnya dengan nafas yang sama memburunya dengan ku.
"Diam sialan" aku membentaknya,bukan berasa bersalah tapi dia malah menggerakkan penisnya membuatku akhirnya mengerang.

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now