EP 10🔞🔞

442 34 6
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

*****
 
    Aku segera melepaskan semua pakaian yang ku gunakan,melemparnya ke sembarang tempat,nafsuku sudah di ambang ke warasan, hanya dengan menatap wajah nya saja,aku sudah ingin memakannya apa lagi dengan keadaan sekarang di mana dia tertidur terlentang tampa sehelai benang pun, rasanya aku ingin menerkamnya saat ini juga.

   Dan entah kenapa,rasnya aku sangat bernafsu pada pria yang tak lain adalah sekertaris ku ini,ber embel embel punya kekasih aku tak perduli,biar itu menjadi urusan ku nanti.

Aku kembali mengukung tubuh kecilnya di bawahku,ku darat kan kecupan kecupan kecil di seluruh wajah nya, tangan ku beraktivitas di bawah selangkangan miliknya,meraba lubang yang berkedut seperti minta di isi,aku tak meraba bagian depan na, jangan bilang aku tak berani,tapi aku tidak ingin dia keluar lebih dulu sebelum Aku menyuruhnya keluar.

"Ahhh wang yi" desahan sexy meluncur dari mulutnya dan aku sangat suka dengan desahan itu.
"Ada apa bunny?" Tanya ku
" Gelih....jangan di main kahh ahh" jawabnya susah payah karena menahan desahan.
"Baik-baik" aku menyudahi permainan ku di lubang nya.

     Sebagai gantinya aku melumat bibir yang bengkak itu.
"Eh?? Kau mengeras?" Tanyanya saat tidak sengaja little lion ku menyentuh kulit selangkangan nya.
"Hmmmm..ini salahmu karna sudah membangunkan singa yang sedang tidur" jawabku mengecup bibirnya singkat.
"Mm lalu aku harus bagai mana?" Tanya nya dengan suara pelan namun terdengar menggoda.
"Menurutmu apa yang bisa kau lakukan agar singa ku tidur kembali?" Aku balik bertanya, dia tampak mengernyit memikirkan jawaban untuk pertanyaan ku.
"Dia membutuhkan sebuah lubang yang bisa membuatnya nyaman" bisik ku singkat sambil sengaja mengarahkan juniorku ke dua gundukan gunung kenyal di bawah sana.
"Ahhhh." Dia mendesah saat aku menelusup kan junior ku di dua bongkahan itu.

   Sial,aku tak minum alkohol tapi kenapa aku seperti orang yang sedang mabuk? Kenapa aku sangat bernafsu sekali pada orang ini?? Kenapa aku malah merasa sangat nyaman dengan nya di bandingkan  dengan lou yunxi yang merupakan kekasih ku sendiri? Kenapa melihat wajah nya seperti mengingatkan ku pada sesuatu yang hilang? Kenapa rasanya aku begitu mengenal pria ini?

"Wang yi!" Aku tersadar dari lamunan ku setelah dia memanggil nama baruku.
"Apa kau baik baik saja? Kau terlihat tidak sehat?" Dia mendudukkan dirinya menyandarkan bahunya di senderan tempat tidur. Lalu aku pun mengikutinya, duduk di sebelahnya sambil bersandar pada sandaran tempat tidur.
"Aku baik-baik saja" jawab ku.
"Hum? Apa kau benar-benar baik-baik saja?" Dia beralih menyenderkan kepalanya di bahuku.
" Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu" lanjutnya lagi.
   Tangan ku terulur mengelus rambutnya.
" Sungguh tidak ada sayang" ucapku.
"Apa kau tak mau melakukan nya dengan ku,karna kau mempunyai kekasih?" Dia mendongak dan menjauhkan kepalanya dari bahuku.
"Bukan begitu" ralat ku.
"Lalu?" Tanya nya.
    Aku menghelas nafas, berusaha menetralkan kembali detak jantung ku.
" Aku takut aku melukaimu" jawab ku menangkup wajahnya dengan kedua tangan ku.
" Aku takut kau akan kesakitan,aku takut kau menangis,aku tak ingin kau menderita karna ku nanti, xiao zhan aku takut kau terluka" ,shittg jatuhlah sudah harga diri seorang wang yibo yang terkenal dingin,dan irit bicara di mata orang lain,yang sangat di takuti hampir di seluruh daratan china, yang terkenal karna kekejaman dan prestasi nya, dan yang di kenal sebagai tuan muda mafia tersohor di china.
     Namun terserah dengan kata orang, aku hanya ingin berbicara banyak di depan pria ini hanya pria ini saja.

"Ffttttt.. " dia menahan tawa.
"Kenapa kau tertawa hem?" Tanyaku.
"Jadi kau menghawatirkan ku" ucapnya membalikkan badan dan duduk di pangkuan ku,membuat tubuh bagian bawah yang tak terhalang benangpun saling bersentuhan.
"Mmmm" dia menatapku dengan wajah yang merona.
"Aku sangat tersanjung karna kau begitu sangat menghawatirkan ku ceo wang" ucapnya mencium bibirku singkat.
"Tapi tolong jangan berhenti di tengah jalan!!" Lanjutnya kembali mencium di iringi lumatan di bibirku.

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now