EP 22

446 33 19
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

******

  "Zhan masakan mu sangat enak" ucap yibo  setelah mereka berdua duduk di kursi ruang makan.
"Terimakasih" ucap xiao zhan.
   Hening untuk sesaat,mereka tengah asik menyantap sup yang di buat oleh xiao zhan.

  Setelah selesai makan malam, yibo pergi ke ruang tv sedangkan xiao zhan membereskan ruang makan dan mencuci piring bekas mereka.
"Mau susu hangat?" Xiao zhan menyondorkan gelas yang masih mengepulkan asap kepada yibo.
"Xièxiè" ucap yibo mengambil gelas di tangan pria manis itu.
  Xiao zhan mendudukkan dirinya di samping yibo, tv yang tengah menayangkan acara Motor racing.
"Kau suka motor balap?" Tanya xiao zhan.
"Mn" angguk yibo.
"Mmm yibo!" Panggil xiao Zhan
"Ada apa?" Yibo menatap xiao zhan.
"Bagai mana dengan lou yunxi?" Tanya pria manis itu.
"Apanya?" Tanya yibo kembali menatap ke layar tv.
"Maksud ku bagai mana hubungan mu dengan nya? Apa kau tetap membiarkannya di sisimu?" Xiao zhan menegak kan duduknya.
"Bisa kah kau jangan mengungkitnya!" Yibo menatap tajam xiao zhan yang langsung diam,menunduk.
     
   Sebenarnya Xiao zhan tahu jika pria di sampingnya itu masih kesal dengan kejadian tadi, namun salahkan sifat keingin tahuannya yang meliputi hampir pada jiwa dan raganya. Namun bagai mana pun dia harus menahan hasrat nya untuk mengetahui kelanjutan hubungan dari targetnya ini.
    Xiao zhan merebahkan tubuhnya,kepala ber bantal kan paha milik wang yibo.
"Aku tak tahu, dengan keputusan yang kau ambil, memutuskan nya? Atau bertahan dengan nya yang jelas jelas mempermainkan mu" ucap xiao zhan.
"Aku hanya ingin mengingatkan mu" lanjut pria manis itu.
" Tidak ada bedanya dengan mu!" Yibo memalingkan pandangannya dari layar tv menatap pria yang tidur di pahanya.
"Kau juga mendekatiku karna kau ingin balas dendam bukan?? Lalu kenapa kau tidak membalaskan dendam sekarang? Kau tahu kan apa kelemahan ku?" Tanya yibo membuat xiao zhan hanya bisa menatap mata elang pria tampan itu.
"Mn kau benar! Aku memang berniat membalas dendam padamu,ah atau lebih tepatnya pada ayahmu! Aku juga ingin membunuhmu karna kau penyebab dilraba meninggal" xiao zhan berhenti sejenak.
"Tapi apakah aku harus membunuh ayah dari calon anak ku? Aku bukan orang yang mementingkan keegoisanku sendiri? Bagai manapun anak di dalam perutku membutuhkan mu nanti" lanjut xiao zhan.
"Aku hanya ingin dia bisa bersama ayahnya"xiao zhan bangkit dari tidurnya.
"Au tidak berharap banyak padamu Mr wang,aku hanya ingin kau bertanggung jawab dengan anak mu" xiao zhan berjalan meninggalkan yibo di ruang tv, namun baru beberapa langkah saja tangan xiao zhan sudah tercekal oleh tangan pria lain,siapa lagi jika bukan yibo.

    Yibo menarik tubuh xiao zhan ke dalam pelukan nya,xiao zhan hanya pasrah saat tubuhnya di peluk oleh yibo.
"Maafkan aku..aku tidak bermaksud menyakiti mu"ucap yibo.
"Kau tidak menyakitiku tapi kau menyakiti diri sendiri wang yi" ucap xiao zhan.
"Aku tahu,aku minta maaf"ucap yibo berbisik di telinga xiao zhan.
"Sudahlah aku mengantuk aku ingin tidur" Xiao zhan melepaskan pelukan yibo dan berjalan masuk ke dalam kamar pria tampan yang kini mengikutinya masuk ke dalam kamar.

********

   Aku terbangun lebih awal dari pria manis yang masih menutup mata dengan rapat, ku tatap wajah pria bergigi kelinci ini, damai dan sangat manis.
   Seketika aku teringat dengan ucapan yang di berikan pria ini semalam.
Aku menunduk mengecup keningnya.
"Jangan hawatir aku akan bertanggungjawab" ucapku membenarkan surai rambut yang menghalangi keningnya.

  Aku seger masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri,sekitar 15 menit aku pun keluar dengan handuk yang melilit pinggangku.
"Kau sudah bangun?" Tanyaku saat melihat xiao zhan tengah mendudukkan diri sambil bersandar di bed rest.
"mn" angguk nya sambil mengucak kedua matanya yang masih mengantuk.
"Mandilah aku akan menyiapkan sarapan" ucapku berjalan ke arah lemari dan mengambil setelan jas yang siap ku gunakan.
"Wang yi" panggilnya.
"Ada apa?"
"Aku ingin makan buah naga"
"Buah naga?"
"Mn" dia mengangguk
"Tapi kita sarapan dulu" ucapku.
"Aku ingin buah naga sekarang" rengek nya.
"Xiao zhan kau ini jangan mengada ngada pagi pagi, ini juga bukan musimnya buah naga" ucapku sambil memakai kemeja.
"Hiksss...hiksss .." aku membalikan badan menatap pria manis yang masih duduk di atas kasur dengan suara isakan.

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now