EP 17🔞

355 32 9
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

*****

     Aku masih memeluk pria yang kini duduk di sampingku,bisa di bilang aku sangat nyaman berada di samping,ataupun di pelukan nya.
      Kini aku tengah duduk di kursi penumpang jok belakang mobil atasan ku,yah bisa di bilang partner sex atau apalah itu.  Namun sial nya aku yang malah menaruh hati padanya, aku memang sudah menjadi seorang gay atau penyuka sesama jenis sejak aku remaja,dan itupun di ketahui oleh keluarga ku ah maksudku keluarga meng.

   Dari sekian banyak pria yang mendekatiku dan mengajak ku untuk berhubungan lebih serius, hanya pria ini lah yang menggerakkan hatiku,membuatku tak bisa lepas darinya,walau ku tahu dia sudah memiliki kekasih,namun sifat betina yang telah ku kubur dalam dalam di hatiku sekian tahun lamanya,kini mulai menyeruak kepermukaan membuatku hampir saja kehilangan akal.

   Saat di rumah sakit,aku mengatakan hal yang mungkin cukup gila,karna aku berniat untuk menjauhkan pria wang ini dengan kekasih tercintanya,
Ku pikir dia akan marah atau apapun padaku namun dia justru malah mengajak ku pulang bersamanya!

Sekali lagi ku tatap wajah pria yang kini sudah berganti pakaian itu.
"Sepertinya kau memiliki hobi mengintip ku secara diam-diam" yibo menatapku yang langsung menatap ke arah lain.
"Jangan sok tahu" ucapku ketus, kudengar dia terkekeh.
"Apanya yang lucu?" Tanya ku membuatnya berhenti tertawa namun di ganti oleh senyuman.
"Baik baik,aku tidak akan mempermasalahkan mu yang selalu menatapku diam-diam" ucapnya mengelus pipiku.
"Huh terserahlah" ucap ku.
  Hening.......

"Ah yibo.. maksudku mr wang,bagai mana dengan kekasihmu?" Tanya ku.
   Dia terlihat menatap ke arah lain, yah aku tahu pasti dia sangat mencintai pria bermarga lou itu.
"Tak usah di jawa kalau begitu" ucapku menyenderkan pundak ku di bahunya.
"Bagai manapun itu kebahagiaan mu,jangan merusak nya" lanjutku memejamkan mata.
"Mn" deheman terdengar keluar dari mulut nya.
      Deg.....deg....deg....
Aish shittt kenapa aku malah mempersulit diriku dengan hal seperti ini? Seharusnya aku fokus pada rencana ku untuk membalas dendam pada mereka.
  Sepertinya aku memang sudah terlalu jatuh cinta dengan mahluk ini!!!.

   Mobil milik yibo melaju memasuki kawasan apartemen,dan berhenti di lobby apartemen. Aku juga wang yibo segera turun di ikuti oleh pria dengan setelan formal berwarna navy yang sudah mengambil tas milik yibo dari bagasi.
"Terimakasih untuk hari ini" ucap wang yibo di angguki pria itu.
"Yah,cepat sembuh " ucapnya lalu segera kembali masuk ke dalam mobil.
  "Sepertinya kalian sangat akrab!"ucap ku.
"Dia teman ku sejak SMP" jawabnya sambil menatapku.
"Oh pantas saja" aku mengangguk kan kepala.
"Ayo masuk" ajak nya dengan tangan yang sudah menggandeng lengan ku.

    Saat perjalanan menuju kamarnya tak ada pembicaraan,hanya suara langkah kami yang terdengar.
Ting....
Pintu lift terbuka,kami pun segera keluar dan melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Cklek...
"Masuklah" perintah yibo, aku pun segera masuk mendahului yibo. Namun saat aku hendak melangkah ke ruang tamu, yibo menarik ku,fan menyudut kan ku hingga bahuku melekat pada tembok dengan cat putih itu.
"Saat di rumah sakit kau menggoda ku" ucapnya mencium leherku.
"Mmm....jadi?" Tanya ku sengaja menggoda nya.
"Kau sangat nakal sean xiao zhan!" Ucapnya membuat ku terteguh dan seketika aku teringat kenangan saat itu.
Brukkk ..
Aku mendorong tubuh wang yibo hingga dia terjatuh ke lantai.
"Apa-apaan ini?" Tanyanya menatapku dengan kilatan kemarahan yang tertahan.
"A-aku!!" Aku hanya menatap nya,entah aku harus menjawab apa,aku hanya bisa menatapnya.
   Yibo bangkit dan mendekatiku yang masih bersandar di tembok. Tangan nya terulur mengangkat kepalaku untuk menatapnya.
"Kau baik baik saja? Badan mu tambah panas,apa kita perlu ke dokter?" Tanyanya sorot matanya yang semula menampilkan amarah kini menjadi sorot mata yang sangat khawatir.
"Aku baik-baik saja" ucapku kembali menunduk.
"Jelas kau tak baik baik saja bunny" ucapnya sambil mengangkat,hingga aku pun di gendongnya.

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now