🌻Dua belas🌻

Start from the beginning
                                    

"Wih si BangSat udah mau piket." sahut Galang.

"Sejak kapan lo berubah?" tanya Alvian.

"Ya elah Al, lo gak tau aja. Sejak Rara masuk di SMA ini si BangSat jadi banyak perubahannya tau." ujar Galang.

"Iya ya, wah Ra lo the best deh. Udah bisa ngeluluh-in hati beku si Saturnus." sambung Alvian.

"Apa jangan-jangan kalian pacaran ya!?" tebak Raka.

"Apaan sih. Gak usah ngada ngada ya Raka! Kita gak paca-"

"Iya kita pacaran." sahut Saturnus yang memotong ucapan Rara.

"What!? Beneran!?" seru Alvian.

Saturnus hanya menganggukkan kepalanya. Dan Rara, gadis itu merasa geram. Ingin sekali ia mencakar cakar mulut Saturnus yang mengada ngada.

"Kapan jadian? Kok kita gak tau." tanya Galang.  .

"Barusan tadi, iya kan Ra?"

"Nggak! Itu bohong kok, gue sama Saturnus gak paca-"

Lagi-lagi ucapan Rara di potong.

"Halah Ra, udah sih gak usah malu-malu. Kita dukung kok kalo kalian pacaran." timpal Raka.

"Tapi gue sama dia gak paca-"

"Rara nih malu-malu ya." sahut Alvian.

"Ra jangan malu lah." ujar Raka.

"Gue gak malu. Tapi emang gue sama si BangSat gak pacaran anying."

"Ya udah, karena kalian sudah jadian. Maka Saturnus harus traktir kita makan okey?" kata Galang.

"Beres itu mah, iya gak sayang?" jawab Saturnus sambil merangkul pundak gadis itu.

"Hehe, iya." ucap Rara sambil melirik tajam kearah cowok itu. 

🌺🌺🌺

Saat ini adalah jam istirahat, tentunya jam istirahat adalah jam yang paling menyenangkan bagi siswa-siswi. Rara sedang berjalan menelusuri koridor sekolah, harap harap dirinya tak bertemu dengan cowok itu. Siapa lagi kalau bukan si BangSat?

"NENG RARA TUNGGU ABANG DONG!" teriak seorang cowok dari arah belakang.

Rara berhenti. Ia mengenali suara itu.

"Haduh, itu kaya suaranya si BangSat." guman nya.

"WOY RARA! ABANG DATANG," teriaknya lagi.

Rara pun langsung berlari, ia tak mau ketemu dengan Saturnus. Cowok paling menyenangkan baginya.

"Lah, kok lari? Di kira setan apa gue?" ujar Saturnus. "Rara tunggu!!!!!!!" lanjutnya berteriak.

Gadis itu terus berlari, tak peduli dengan siswa-siswi yang melihatnya. Saat berlari, salah satu kaki siswi itu sengaja menghalangi jalan Rara. Sehingga ia pun harus terjatuh.

Brugh.

"Aw...."

"Ups, jatuh ya? Kasian." ucap Aletta.

"Makanya udah gede jangan main lari lari-an." timpal Febry.

"Astaga Rara!" ucap Saturnus yang melihat Rara terjatuh. Cowok itu langsung menghampiri Rara.

"Ra lo gak papa kan? Ada yang luka gak?" tanya Saturnus. "Sini gue bantu lo berdiri." lanjutnya yang menarik tangan Rara untuk membantunya berdiri.

"Sat, lo ngapain sih bantuin dia?" ujar Aletta.

"Suka hati gue dong!" jawab Saturnus ketus.

"Lo aneh Sat. Dulu lo gak pernah kaya gini? Dan sekarang kenapa lo bisa baik sama cewek!?"

"Iya, sejak Rara datang lo jadi beda." sahut Febry.

"Emang kenapa!? Gak boleh?"

"Ya bukannya gak boleh. Tapi lo aneh," ujar gadis itu.

"Lo kali yang aneh!" ketus Saturnus. "Ra, kita pergi dari sini." ajak Saturnus kepada Rara.


"Sat tunggu dulu." tahan Aletta.

"Apa lagi sih!?"

"Lo suka sama dia?" tanya nya.

"Bukan urusan lo Aletta! Dan lo jangan pernah lagi mencoba untuk melukai Rara!" tegas Saturnus.

"Hati lo tuh terbuat dari apa sih Sat? Kenapa lo sama gue cuek, tapi sama dia? Lo peduli banget?" ucap Aletta.

"Terserah!" ucap cowok itu. Saturnus pun membawa Rara pergi dari situ.

"Arghhhhh. Gue benar-benar gak abis pikir sama Saturnus. Apa sih kelebihan cewek itu, sampek sampek dia peduli banget sama Rara!? Cantik aja masih cantikan gue." ujar Aletta.

"Lo kasih pelajaran aja sama Rara. Siapa tau Rara bisa menjauhi Saturnus." tutur Febry.

"Kita liat aja nanti."

🌺🌺🌺

Coba sih kalian pencet tombol bintangnya:v

Gak susah kan? Tapi kenapa kalian pelit hm. Author nangis nih hiks:v

Saturnus [Baru Menetas]Where stories live. Discover now