AWAL DARI SEGALANYA

Start from the beginning
                                    

"Lo cantik," ucap Gavin.

"Lo jelekkkkkk," balas Tanisa galak.

Hal itu membuat Gavin terkekeh, baru kali ini seseorang berani mengatakan Gavin jelek, lalu tangan kanan Gavin mengusap rambut Tanisa.

"Ih apaan sih kak?" Ucap nya ketus tak suka.
Nada bicaranya marah tapi hati nya meleyot, dasar cewek.

Belum juga Tanisa menormalkan detak jantung nya karena ulah Gavin barusan, eh tiba-tiba cowok itu malah menyingkirkan helai rambut pada pipi perempuan itu. Hal yang membuat Tanisa langsung menoleh karena jarak Gavin sangat dekat dengan nya. Gavin mendekatkan wajah nya menatap Tanisa, hinggga Tanisa menutup rapat kedua matanya. Lalu Tanisa merasa ada yang nenyentil dahinya.

"Mikir apa?" Kekeh Gavin yang membuat Tanisa membuka matanya, melihat Gavin yang sedang menertawainya.

"KAK GAVINN!!" teriak Tanisa. Membuat gavin terkekeh melihat nya, baru kali ini Gavin gemes pada seorang perempuan.

***

"Gue suka tempat ini," ujar Tanisa. Sambil melihat pemandangan yang indah didepan nya, Tanisa sangat terpesona dengan sekeliling nya, cuaca malam ini sangat bagus ada banyak bintang yang menghiasi langit. Angin yang berhembus membuat Tanisa menjadi semakin cantik di mata Gavin dan tidak henti memandang nya sedari tadi seolah hanya ada Tanisa dikedua mata cowok itu sekarang.

"Ini tempat favorit gue kalo lagi malam," balas Gavin sambil melihat Tanisa yang sedang tersenyum bahagia.

Melihat semua pemandangan yang sangat Indah disekeliling nya, Tanisa sangat senang dan antusias, tanpa sadar Gavin telah memotret nya tanpa diketahui oleh Tanisa. Lo cantik Tanisa, batin Gavin.

"Kak, ayok main ayunan yang ini yo!!" ajak Tanisa antusias, sambil menarik lengan Gavin. Sudah lama Tanisa tidak pernah keluar untuk bermain seperti ini, karena selalu ditinggal kerja oleh kedua orang tuanya. Ia sangat merindukan masa kecil nya, sehingga perempuan itu sangat antusias ketika ditempat seperti ini.

"Gue dorong ya, pegangan yang kuat," ucap Gavin lalu mendorong ayunan nya kedepan lalu Tanisa tersenyum sangat bahagia.

"Kurang kuat kak dorongnya," teriak Tanisa, Tetap melihat kearah depan, saking senang nya.

"Yaudah pegangan yang kuatt," perintah Gavin sembari mendorong ayunan nya.

"Kok tetap pelan gini sih kak?" omel Tanisa, karena sedari tadi ayunan nya bergerak sangat pelan, seperti tidak ada tenaga saja untuk mendorong ayunan nya.

"Udah gini aja, entar lo jatoh kalo kencang-kencang," kekeh Gavin sembari memegang rantai ayunan yang berada dibelakang Tanisa.

"Ih kak Gavin," ucap Tanisa kesal.

"Pulang yuk!" ajak Gavin.

Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, keduanya merasakan kedamaian.


Bersambung...

___________________________________________

TANISA ATALA

TANISA ATALA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




GAVIN CAVERO

GAVIN CAVERO

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Spam next❤

Thank you yang udah baca ceritaku❤

TANISAWhere stories live. Discover now