ZEAEL 6

99 39 14
                                    

Hai gusyy gimana cerita aku?
Jika kalian ada saran atau tanggapan apa pun tolong sampain aja lewat komen😊🙏
Dan jangan lupa kalau ada typo tolong di tandai ya.🙏😍😊

Jangan lupa vote dan komen😊😘
                                  .
                                  .                 
                    Happy Reading

"Kau selalu menarikku dengan sengaja ke dalam kehidupanmu, kau mempersulitku dengan segala tingkahmu. Bisakah kau sedikit menjauh, aku hanya takut akhirnya aku pasrah untuk ikut."

                                     🌹ZEA DIOVA🌹

                               ***

Zea sedang sarapan pagi bersama kedua orangtuanya, mereka makan dalam diam. Namun di sela makan mereka terdengar suara ketukan pintu.

"Biar mamah aja yang buka pintunya." cegah nisa pada putrinya yang hendak berdiri.

"Iya mah." sahut Zea lalu memakan makanya kembali.

Nisa berjalan menuju pintu rumahnya lalu membuka pintu rumahnya, nisa kaget karena yang berada di luar rumahnya pagi pagi adalah Rafael anak dari teman suaminya.

"selamat pagi tanta" salam Rafael pada nisa.

"Pagi juga, Nak Rafael ayo masuk dulu, kamu udah makan? Kalau belum ayo kita makan bareng." ujar nisa pada Rafael yang masih berdiri di ambang pintunya. Lalu berjalan masuk mengikuti nisa didepanya menuju ruang tamu.

"gak usah tante, aku udah makan kok tadi di rumah."

"Ohhh iyaudah kalau gitu, terus kamu kenapa kok pagi pagi dateng sini?" tanya nisa yang penasaran karena meliahat Rafael yang pagi pagi sudah berada di rumahnya.

"Aku dateng mau jemput Zea tanta sekalian mau berangkat bareng."

"Jadi mau jemput Zea, yaudah kalau gitu tante pangilin dulu ya abisnya di lagi makan sama ayahnya di dapur." ucap nisa lalu berjalan pergi menuju dapur.

"Iya tante." sahut Rafael lalu duduk di ruang tamu. Rafael memperhatikan sekeliling rumah Zea di rumahnya itu banyak sekali foto zea dengan kedua orangtuanya. Namun disana hanya ada foto Zea yang sudah remaja, foto Zea sewaktu kecil tidak terlihat di manapun.

"Zea kamu buruan kedepan di depan ada Rafael." Zea yang mendengar perkataan nisa terkejut seketika.

"Tapi mah mau ngapai dia kesini!"

"Iya mah mau ngapai Rafael dateng kesini." ucap Arya

"Katanya mau berangkat bareng sama Zea pah. Udah Zea sana kamu susul kedepan"

"Ta..pi mah." namun penolakan Zea seakan tak ada artinya, karena kedua orang tuanya terus memaksanya untuk menemui Rafael, yang saat ini berada di ruang tamu rumahnya.

Zea berjalan menuju ruang tamu di ikuti kedua orang tuanya yang berjalan di belakannya. Ia melihat Rafael yang duduk di sofa rumahnya dalam diam. Zea menata Rafael dengan tajam namun tatapan Zea seakan tak berpengaruh apa apa untuk Rafael.

"Loh kok kamu dateng kesini emang kita ada janjian." ucap Zea pada Rafael.

"Zea dimana sopan kamu, Rafael kan datang dengan niat baik jadi harus diterima dengan baik juga." tegur Arya pada putrinya itu. Zea yang dengar teguran ayahnya memilih untuk segera berangkat saja dari pada dirinya harus mendengar omelan kedua orang tuanya.

" Iya yah Zea salah, yaudah kalau gitu, Mah... yah... Zea berangkat dulu." ucap Zea sambil meyalimi tangan orang tuanya. Lalu di susul Rafael di belakanyan.

ZEAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang