Bab 19

221 24 0
                                    

Entah kamu yang pergi atau aku yang terlalu perasa, perasaan sesulit ini diatur ya.

_Kmlh09_

Happy Reading

Kini setelah sebulan berlalu tanpa ada yang tau keberadaan dan kabarnya, Aksa kembali mengisi kelas seperti biasa. Erika bahkan yang hampir telat masuk kelas sedikit terkejut saat kelas ternyata diisi kembali oleh Aksa.

Hana juga yang ikut rempong seperti mahasiswi lain akibat kembali nya Aksa, temannya itu dari tadi hampir tak berhenti bicara pada Erika padahal Aksa didepan sedang menerangkan mata kuliahnya.

"Er lo beneran gak tau kabar pak Aksa akhir-akhir ini? Masa dia gak kasih kabar sekalipun gitu sama lo" Kesekian kalinya Hana menanyakan hal itu dengan berbisik pada Erika meski tetap hanya mendapat jawaban gendikan bahu tak peduli dari Erika.

Karena Erika sendiri fokus mendengarkan penjelasan Aksa meski sesekali Erika akui dia juga mencuri kesempatan menatap dosennya itu. Karena bagi Erika sejak tadi ia bersitatap langsung kembali untuk pertama kalinya dengan Aksa, ia merasakan sedikit perubahan dari Aksa entah untuk hal apa, Erika pun kurang mengerti.

"Oke seperti nya kelas hari ini cukup sampai disini dan untuk tugas individu kalian jangan lupa dikerjakan untuk dikumpulkan bulan depan. Carilah seminar yang baik dan benar-benar bisa menjadi bahan tugas kali ini. Dan jika masih ada yang belum kalian pahami, kalian bisa tanyakan kepada saya. Mengerti?" Tutur Aksa menjelaskan kembali tugas nya untuk mahasiswa/I nya ini.

"Oke pak" Serentak semua menjawab kecuali Erika yang hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya. Erika merasa diri nya lemas.

"Baiklah semoga hari kalian menyenangkan. Selamat siang" Pamit Aksa lalu berlalu setelah mendapat jawaban dari mahasiswa/I nya.

"Ish Er ngomong kek dari tadi lo gak jawab satupun pertanyaan dari gue" Hana kembali merecoki Erika yang sedang membereskan peralatannya setelah Aksa berlalu.

"Tadi waktunya belajar Han bukan waktunya ngobrol" Balas Erika seadanya dengan sedikit lemah tapi Hana tak menyadari hal itu.

"Iya gue tau. Tapi Er.. " Ucap Hana menggantung dan Erika yang selesai membereskan peralatannya menatap Hana dengan sedikit menaikan alisnya.

"Tapi apaan?" Tanya Erika lalu berjalan untuk keluar kelas diikuti Hana.

"Lo beneran gak tau kabar pak Aksa Er?" Tanya Hana membuat Erika menghela nafasnya.

"Enggak Hana, pak Aksa gak ngasih kabar aku apa-apa. Aku aja tadi kaget pas liat pak Aksa ada di kelas kali ini" Balas Erika dengan berhenti sebentar menatap Hana lalu berjalan kembali dan kembali diikuti Hana.

"Oke itu gue percaya tapi lo gak tau kabar terbaru pak Aksa kali ini?" Pertanyaan Hana kali ini hanya di balas gelengan Erika tanda tak peduli tapi sebenarnya Erika sedang menahan pusing kepalanya yang tiba-tiba datang.

"Kabar istri dan anak pak Aksa udah tersebar Er. Status pak Aksa lagi jadi pembicaraan hangat kalangan pengusaha dan anak kampus kita juga para dosennya Er" Tutur Hana akhirnya menjelaskan saja sadar jika Erika seperti nya benar-benar tak tau kabar beginian.

Erika berhenti berjalan dan menatap Hana. "Istri?" Tanya Erika memastikan ucapan Hana itu lalu ia memegang kepalanya kala sakitnya semakin terasa.

Hana belum menyadari tingkah Erika itu, "iya sebenernya beritanya baru kemarin heboh" Balas Hana namun kini Erika sudah tak terlalu mendengarkan Hana.

Erika tiba tiba termundur dan menahan diri pada dinding koridor yang hanya beberapa orang yang lewat. Lalu Erika menunduk merasakan pusing nya semakin menjadi.

This Is Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang