AZKALIYA || PART 6

Start from the beginning
                                    

Azka meringis. "Disini itu lo yang galak bukan gue!!" kesal Azka.

Aliya menghentikan pukulannya kemudian tertawa puas. "Lo sih nyebelin!!"

"Lo mau apa?" tanya Azka.

Aliya menghentikan tawanya. "Itu Ka, bagus banget ya boneka kucing nya," tunjuk Aliya ke arah boneka kucing yang bergelantung di toko boneka.

"Terus?" Azka sudah mencium bau-bau penghabisan uang.

"Pengen itu. Beliin yak," ucap Aliya sambil menaruh dagunya di bahu Azka.

Sudah Azka duga. "Gak!"

"Cuma satu. Katanya lo orang kaya, beliin yak? Yak? Iya dong Ka masa nggak!" Aliya terus memaksa Azka.

Azka berdecak sebal. "Nyusahin lo! Cepet turun!"

"Mau kemana?"

"Bego! Mau renang,"

Aliya menganga. "Ini kan udah sore Ka, gue kan pengen boneka bukan renang!"

"Iya Aliya Leta Qirani. Turun atau gak jadi gue beliin boneka!" Ancam Azka.

Aliya langsung bergegas turun dengan muka gembira.

"Yes mau beli boneka!" ujar Aliya kegirangan.

"Diem lo. Gak usah ketawa," Azka melangkahkan kakinya menuju penjual boneka.

Aliya yang melihat Azka nyelonong pergi meninggalkannya, segera berlari mengikuti cowok itu.

"Mau beli apa mas?"

"Boneka kucing itu satu." ucap Azka pada wanita yang mungkin usia nya sama dengannya.

Aliya melihat cewek anak penjual boneka itu dengan geram, pasalnya dari tadi tuh cewek terus memandangi Azka.

"Cepetan dong mba!" kesal Aliya.

"Ini mas, harganya dua ratus lima puluh ribu." Sambil menyodorkan nya ke arah Azka.

Azka menerima nya dan memberikan 3 lembar uang seratus ribuan.

"Kembaliannya diambil aja," Aliya hanya diam menyaksikan drama cewek itu.

"Udah ganteng baik lagi. Makasih mas," Azka hanya mengangguk. Lalu menarik lengan Aliya untuk keluar dari toko itu.

"Ini," Azka memberikan boneka tersebut ke Aliya. Aliya langsung menerimanya.

"Makasih," ucap Aliya tanpa semangat.

Azka menatap gadis itu bingung. "Kenapa muka lo? Asem gitu."

"Gue kesel kenapa kembaliannya gak lo terima sih."

"Gapapa sedekah."

"Sedekah itu sama anak yatim, bukan cewek ganjen itu,"

"Gak ganjen,"

"Ganjen, sok kecantikan."

"Emang cantik," ujar Azka membuat Aliya semakin kesal.

Aliya pergi duluan menuju motor Azka.

"Lo kenapa?" Sambil memakai helm nya.

"Gak papa!"

"Wah, jangan-jangan lo cemburu ya sama mba penjual toko tadi," tebak Azka sambil tersenyum yang bagi Aliya najis.

"Najis."

"Bilang aja kali, gini amat jadi cowok ganteng. Kemanapun banyak yang suka," ucap Azka.

"Muka mirip tai aja bangga!"

Azka heran sama gadis di hadapannya ini. Kalau di balas nangis gak di bales ngelunjak.

AZKALIYAWhere stories live. Discover now