Duabelas.

3.4K 175 0
                                    

"Aw ajalah, lagi pengen gue," ucap Rei saat kami keluar dari bioskop.

Jadi hari ini aku, Rei, Rio, dan Anya pergi ke mall. Awalnya aku dan Anya sedang menunggu taksi untuk ke toko buku. Tapi tiba-tiba motor Rei dan Rio berhenti di depanku dan Anya. Dan mereka ikut aku dan Anya ke toko buku.

Sekarang kami lagi debat untuk menentukan tempat untuk makan. Sebelumnya kami ke toko buku dulu dan nonton. Rei minta buat makan di Aw, Rio lagi mau makan Steak. Ah cowo cowo nyusahin.

"Calais aja yukkk," ucapku akhirnya.

"Iya, Calais aja," ucap Anya membelaku.

"Ah apa enaknya Calais?" ucap Rei tidak suka.

"Yaudah kita mencar aja," ucap Anya santai.

"Fine. Calais." ucap Rei dan Rio bersamaan dengan nada tak ikhlas. Aku dan Anya tersenyum menang.

***

"My baby blacky, Ndoooooo!" ucapku riang saat skype dengan Nando.

"Hai my Annaaa. Gimana sekolahnya?"

"Lumayan. Cuma waktu itu Laura nyiram jus ke aku,"

"Seriusan? Ko bisa? Terus gimana?"

"Terus aku ganti baju pake seragam sahabat tersayang kamu tuh, si Rio."

"Mmm, ciee Anna haha "

"Apaan si, Ndo. Jelas."

"Haha, salting cie. Suka ya sama Rio? Waah jahat ya. Udah ah gue mau mojok dulu, sedih nih haha."

"Dih apa banget si looo,"

"Haha, tapi beneran udah dulu ya. Gue mau nganter mama pergi. Bye, love you."

"Take care, love you too."

Setelah mematikan macbook, aku duduk dimeja belajar. Aku menopang daguku dengan kedua tangan. Entah kenapa, aku ngerasa kalo Nando sedikit memberi jarak dihubungan kita. Dia sering tiba-tiba ada urusan atau apalah. Apalagi kalo denger nama Rio. Ah udahlah jangan nethink.

***

"Reiiiiiii! Bangun ilaaahhh! Kebo banget deehhh!" teriakku sambil menarik kaki Rei. Sekarang hari Sabtu, sekolahku libur. Dan niatnya aku dan Rei mau lari pagi sambil nyari sarapan. Tapi, liat aja tuh. Rei masih anteng dikasur.

Gimana ya cara bangunin Rei? Aku berpikir sambil mengetukkan jari telunjuk di dagu. Aha! Aku sudah tau caranya. Senyum evil langsung terlukis diwajahku.

"REI KEBAKARAN! KOMIK LO ANGUS TAK TERSISAAAA!" teriakku di dekat telinga Rei.

Rei langsung melek dan kocar-kacir menuju lemari komiknya. Ahaha mukanya lawak.

"Shit. GUE KIRA BENERAN! ANNA KAYA MANUSIA!" teriak Rei kesal saat sadar aku bohongin. Aku tertawa ngakak melihat Rei seperti itu.

"Tawa aja terus. Lagian ngapain si jam setengah 6 gini gue dibangunin? Masih ngantuk gue," ucap Rei sambil tiduran lagi dikasurnya.

"Ish kan. Katanya mau lari pagi, sambil nyari sarapan." ucapku gregetan.

"Oiya. Yaudah lu siap siap gih," suruh Rei.

"Guamah tinggal ganti celana sama pake sepatu doang, lu tuh mandi dulu gih. Iler tuh kemana mana," ucapku jiji.

"Iii, iler nih iler." ucap Rei sambil mendekatiku.

"Jorok!" ucapku kesal lalu keluar dari kamar Rei.

Aku menuju kamarku untuk mengganti celana dengan celana lari selutut dan memakai running shoesku.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang