Prologue

408 33 2
                                    

Watching the metronome of life as it clicks back and forth
in time with every song being played tonight,
reaching into its invisible measures as they grow and blossom exponentially
throughout life.

Never having to deal with hand-me-downs,
always totally set appropriately in the wonder of imagination
as it plays out in this wide, wide world, love standing on top of mountains,
coming together.

Joining reason and logic of a life that's been given back
and extended after having died
and been brought back to life
once again,
fulfilling a purpose and heading towards the destiny that still remains with this poet.

RoseAnn V. Shawiak

-----------------------------------------------------------

08:15

Seorang wanita bertanya dengan sedikit khawatir "Apa kau yakin dia orangnya?"

"Iya, bukankah kau pernah melihatnya juga?"

"Ya sudah, ayo kita lakukan. Dia takkan mau melakukannya kalau bukan kita yang memaksa"

Pria disampingnya mengangguk setuju. "Kita harus berhasil"

"Harus, ini sudah menjadi tugas kita"

Percakapan sepasang kekasih di dalam mobil sedang mengamati dari kejauhan seorang laki-laki berambut hitam undercut. Mereka sudah pantau jauh hari sebelumnya.

Mereka bukanlah orang sembarangan, mereka memiliki sebuah misi. Layaknya utusan yang melaksanakan sebuah perintah. Tak bisa dijelaskan mengapa mereka yang ditugaskan, untuk saat ini. Mereka harus melakukannya tanpa sepengetahuan siapapun.

Los Angeles di pertengahan bulan November, sudah memasuki musim dingin. Jangan tertipu dengan sinar matahari di LA karena hanya di LA mataharinya masih tetap menyengat namun tidak bisa menghangatkan badan. Suhu di pagi hari, jam segini bisa mencapai 70°F.

Jalanan terlihat masih lengang, wanita bertubuh jenjang dengan rambut pendek potongan cukup maskulin dari dalam mobil itu akhirnya keluar begitu ada kesempatan dan berjalan dengan arah yang berbeda dari laki-laki yang menjadi targetnya. Sedangkan pasangannya masih di dalam mobil membuntuti target. Membuat target itu di keadaan yang mendesak.

"Tch, masih pagi, babi itu sudah muncul" desah laki-laki potongan undercut membuat jelek moodnya. Dia harus berpikir mencari jalan lain agar mobil itu berhenti mengikutinya.

Saat target berbelok ke arah jalanan yang tak bisa dilewati mobil, pria itu berhenti dan menurunkan kaca jendela mobilnya. Menghirup udara dalam-dalam. Pria itu selebrasi dengan suara rendah. Indera penciumannya mengatakan targetnya akan berpapasan dengan kekasihnya di ujung jalan.

'Ini pasti akan berhasil'

MetronomeWhere stories live. Discover now