38. Hidup Fana Seperti Mimpi, Berapa Banyak Yang Membawa kegembiraan?

2.3K 146 5
                                    

Hujan gemerisik dan berangin, membuat Xi'an menjadi seperti Jiangnan selalu hujan berkabut.

Jelas-jelas adalah tanah dinasti Tiga Qin, tetapi sama sekali tidak lagi terlihat kota kuno Chang'an.

Tempat makan mie dan mantau Mijia, toko yang sangat kecil, tetapi orang berlapis orang dengan suasana yang sangat ramai, bisnisnya sangat bagus.

Ada seorang pria duduk di sudut dalam, di tengah dahinya terlihat kental wajah seorang ilmuwan, perawakannya biasa-biasa saja, boleh dibilang lumayan, tetapi sekali lihat gampang dilupakan. Dia mengenakan jas putih yang umum dipakai di laboratorium, tetapi tidak dikancing terbuka begitu saja, terlihat kaos dan celana panjang di dalamnya.

Sangatlah rapi, tidak ada yang tidak sepantasnya, hanya dengan suasana sekelilingnya sangatlah tidak cocok.

Di depannya ada orang yang terus menerus berlalu lalang, bahkan ada orang yang berdiri memegang mangkuknya, menunggu tempat kosong.

Bisnis disini selalu sangat bagus, terlalu bagus sampai tidak masuk akal.

Pemilik rumah makan membawa mie dan mantau paomo datang, pria itu menerimanya, mengambil sumpit bambu sekali pakai, membukanya dan menggosokkan bambu tersebut, mencabut semua serabut kayu di atasnya. Dia menundukkan kepalanya, dan mulai makan siang dengan tenang.

Kebiasaan makannya sangatlah baik, mulai dari menaruh sumpit sudah tidak lagi bersuara.

Tentu saja, di meja ini hanya ada dia sendiri, kursi di sampingnya kosong, jadi tidak akan ada orang yang mengobrol dengannya.

Disampingnya ada beberapa anak muda sedang berdiskusi tentang keadaan ekonomi di seputar delta sungai Yangtze. Setelah berada di kondisi stagnansi yang begitu pelan dan panjang, di luar dugaan ada investor besar dari keturunan Tionghoa di luar negeri datang berinvestasi, dan bukan hanya modal sekali tembak, tetapi kelihatannya adalah proyek jangka panjang.

Topik diskusi para anak muda ini, perlahan bergeser ke pemilik di belakang investor, dan juga lowongan pekerjaan yang sangat menarik.

Dia hanya sekedar mendengarkannya, semua ini merupakan area keahlian Mei Xing, menyerahkan seluruh proyek ini kepadanya, sama sekali tidak akan membuatnya kuatir.

"Guru Zhousheng."

Dari pintu toko berlari masuk seseorang, setelah menyimpan payungnya dia berjalan ke arahnya, itu adalah Heshan: "Saya yang akan bertanggung jawab mengisi batere setiap hari, boleh tidak? Hanya mohon guru membukanya selama dua puluh empat jam," Sepertinya dia berjalan dengan buru-buru di sepanjang jalan, ujung celana jeansnya basah semua, "Saya sudah lari ke berbagai tempat mencarimu, kalau bukan karena melihat mobil lembaga penelitian, tidak tahu masih harus cari berapa lama lagi."

Belum juga perkataan Heshan selesai, telepon genggam yang ada di saku Zhousheng Chen berbunyi.

Heshan buru-buru berhenti bicara, dia tahu kalau itu adalah telepon genggam pribadi Zhousheng Chen, hanya kalau ada hal yang berhubungan dengan nyonya guru baru bisa berbunyi.

Zhousheng Chen yang mendengar suara telepon diseberang sana, tiba-tiba langsung bangkit berdiri.

Dia langsung berjalan keluar dengan langkah lebar, tanpa disangka meninggalkan Heshan yang berdiri di samping mejanya.

Sampai ketika dia naik ke atas mobil lembaga penelitian, barulah Heshan membalikkan badan, melihat mobil yang beranjak pergi, dan bengong sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Forever and Ever / One and OnlyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora