34. Peran Manusia Fana (1)

1.8K 141 10
                                    

Para dokter tidak henti-hentinya keluar masuk, Zhousheng Chen juga berjalan masuk ke dalam ruang perawatan.

Shi Yi menjadi kuatir.

Dia terus melihat matahari yang sudah bersinar tinggi, melihat bercak bayangan di pohon, melihat ke lantai bawah ada beberapa interpol dan orang keluarga Zhou. Setelah lewat beberapa saat, dengan hati tidak tenang pergi mengambil teh susunya, tali pengikat delapan belas manik-maniknya bergoyang, batu turmalin merah muda yang ada di ujung tali bersentuhan dengan gelas, menimbulkan sedikit bunyi berdentang.

Entah mengapa, seperti terus ada perasaan ada yang melihatnya.

Dia mencari pandangan mata yang membuatnya tidak nyaman, ternyata adalah Zhou Wenchuan.

Tetapi ketika dia melihatnya, yang dilihat sudah melepaskan pandangannya, perlahan-lahan menjulurkan tangan mengelus perut Wang Man.

Wang Man menundukkan kepala melihatnya, perlahan menekan tangannya, tangan mereka berdua ditaruh di tempat janin tersebut berada. Keluarga Wang tidaklah seperti keluarga Zhou yang keluarganya besar dan usahanya besar, tetapi selama ini juga hidup cukup kokoh dan baik. Demi Zhou Wenchuan dia sudah mundur dari semua kehidupannya, tetapi tidak mengerti mengapa masalah semakin lama malahan semakin rumit.... orang-orang pemerintahan yang ada di bawah sana, lingkaran penyelidikan mereka perlahan-lahan semakin mengerucut menjadi hanya tinggal Zhou Wenchuan seorang.

Keluarga Zhou yang begitu besar, sejak kapan hanya tangannya yang mengatur bisnis yang tidak bersih? Tetapi justru hanya dia sajalah yang kakinya masuk ke lumpur yang dalam.....

Kamar ruang perawatan tiba-tiba terbuka.

Ada seorang dokter paruh baya yang melangkah lebar keluar, menunjuk kepada suster supaya menelepon beberapa dokter lainnya, wajahnya terlihat sangat serius. Semua orang yang ada di luar ruang perawatan menjadi berdiri karena tegang, melihat orang yang berlarian keluar masuk di ruang perawatan.

Sejak dini tadi sampai sekarang, sudah ada tiga kali kondisinya kritis, ini sudah keempat kalinya....

Beberapa menit kemudian, Zhousheng Chen tiba-tiba keluar dari ruang perawatan, melihat ke arah Mei Xing dan Shi Yi sebentar. Dia sudah membuka baju pelindung, pakaiannya yang berwarna putih karena tertekan oleh baju pelindung menjadi kusut, dia yang berdiri disana terlihat sangat pucat dan lemah.

Shi Yi merasakan matanya menjadi pedas, melihat ke arahnya.

Dia dan Mei Xing berjalan ke arahnya, dia memegang erat tangan Zhousheng Chen, Zhousheng Chen juga balas memegang erat tangannya, berkata: "Wenxing ingin melihat kalian berdua untuk terakhir kalinya."

Tenggorokan Shi Yi tercekat, air mata menyelinap keluar dari matanya.

Seharusnya adalah ruang perawatan steril, tetapi jelas kalau sekarang orang yang keluar masuk sudah tidak diharuskan lagi mensterilkan diri dengan memakai baju pelindung. Mereka melewati dua pintu otomatis, dan melangkah masuk. Ibu Zhousheng Chen sudah tidak mampu berdiri lagi, duduk di samping kamar perawatan, tidak henti-hentinya melap mata dengan sapu tangan. Wenxing berbaring di ranjang pasien, matanya terbuka melihat ke arah Shi Yi dan Mei Xing.

Mereka berdua berjalan menghampirinya.

Wenxing menggenggam tangan Shi Yi dahulu, dengan susah payah menulis di telapak tangannya beberapa huruf: telepon genggam, rekaman, dengar.

Forever and Ever / One and OnlyМесто, где живут истории. Откройте их для себя