Tujuh Belas

701 89 30
                                    

Typo bertebaran

Jangan lupa vote dan komen

Selamat membaca ❤

.
.
.
.
.

Chimon saat ini sedang berada di rumah Pluem. Pasalnya saat di mall Chimon ditinggal oleh Fiat yang katanya ada urusan mendadak dengan temannya dan meninggalkan Chimon untuk diantar pulang oleh Pluem. Sebenarnya Chimon bisa saja pulang sendiri tapi Pluem bersikeras mengantarkannya pulang. Pada akhirnya Chimon menyerah karena tidak mau berdebat panjang dan mau diantar oleh Pluem. Tapi sebelum mengantar Chimon pulang mereka mampir terlebih dahulu kerumah Pluem untuk memberikan titipan Namtan yaitu martabak telur makanan kesukaan Mamanya.

Chimon sedang duduk disofa ruang tamu rumah Pluem. Melihat-lihat isi rumah itu dengan teliti. Mumpung Pluem dan Mamanya masih berada didalam. Disebelah sofa tempat duduknya ada lemari kayu yang terdapat banyak piala juga piagam penghargaan mulai dari olimpiade matematika dan bahasa tingkat SD sampai SMA bahkan juga kejuaraan bela diri.

Chimon mengambil satu piagam bahasa tingkat SMA dengan nama Pluem terukir disana. Mengamati piagam itu dan meletakkannya kembali ketempat semula. Disebelahnya ada piagam matematika yang Chimon tebak pasti itu milik Billkin dan benar saja ada nama Billkin disana. Chimon masih ingat dari awal kelas 10 Billkin memang sangat pandai dalam hal hitung-menghitung. Ada piagam yang menarik perhatiannya. Chimon ambil piagam itu dan betapa kagetnya dirinya melihat piagam apa yang dia ambil.

"Gue baru tahu kalau ternyata si culun itu pintar bela diri. Tapi kenapa selama ini diam saja" kata Chimon pada diri sendiri. Chimon mengembalikan piagam kejuaraan hapkido tingkat SMP milik Billkin ketempatnya.

"Satu keluarga pintar semua, kerenn!"

"Apa yang sedang lo lihat?" Pluem berjalan mendekati Chimon sambil membawa minuman.

"Huh tidak, tidak ada" kata Chimon kaget dan langsung duduk dikursinya kembali.

"Mau langsung pulang?" tanya Pluem memberikan minuman pada Chimon.

"Martabaknya dimakan kalian saja" kata Namtan meletakkan martabak telur ke hadapan Chimon dan Pluem.

"Tidak usah Bibi, Chimon sudah mau pulang" kata Chimon menolak halus.

"Kenapa buru-buru" kata Namtan.

"Sudah malam Bibi, lain kali saja" kata Chimon tersenyum.

"Tidur disini saja ya sudah jam 11 malam"

"Terimakasih Bibi lain kali saja"

"Baiklah lain kali main kesini lagi ya. Kata Pluem kamu temannya Billkin juga tapi Bibi tidak pernah melihatmu datang kesini"

"Chimon sama Billkin tidak terlalu dekat, Bi" kata Chimon sedikit ragu.

"Pantas saja. Bibi nggak pernah melihat kamu kerumah yang sering Bibi lihat itu Sky, Lukmo, Mark sama Tytan. Dan satu lagi baru sekali kesini, anaknya manis tapi siapa ya namanya Bibi lupa" Namtan mengingat-ingat nama teman anaknya yang pernah datang sekali kerumahnya.

"Krit..." kata Pluem membuat Chimon menoleh kearahnya.

"Iya benar namanya Krit. Anaknya sangat manis dan sopan" kata Namtan membuat Chimon sedikit tidak percaya. Bibi ini tidak tahu saja jika anak manis yang disebutkan pernah membuli anak bungsunya walau akhir-akhir ini sudah tidak lagi.

"Kapan Krit kesini Bibi? Dan sedang apa?" tanya Chimon penasaran.

"Waktu itu Krit jatuh dari motor malam-malam dan tidak bisa pulang sendiri karena kakinya terluka. Jadi Billkin memintanya menginap disini dan paginya dia dijemput sama sepupunya yang juga satu kelas" kata Namtan membuat Chimon tersenyum senang. Jawaban yang teman-temannya cari Krit berada dimana malam itu sudah ditemukan.

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Where stories live. Discover now