Lima

924 99 22
                                    

Semoga chapter ini tidak mengecewakan...

Tulisan miring menandakan flashback

Jangan lupa vote dan komen
Masih banyak typo 🙏
selamat membaca ❤

.
.
.
.
.

Didalam kelas yang sudah terlihat ramai dengan siswa-siswi yang satu persatu menduduki bangku masing-masing. Terlihat Krit kecil dengan kedua pipinya yang gembul yang membuatnya terlihat menggemaskan menenteng tas ransel pinknya di punggung berjalan memasuki kelas dan mencari bangkunya. Setelah menemukan yang dia cari, Krit kecil segera berlari dan menduduki bangku miliknya.

Selang beberapa menit datanglah tiga anak laki-laki menghampirinya. Dan merebut tas ransel milik Krit kecil.

"Kamu itu laki-laki atau perempuan? Masa tasnya berwarna pink bergambar mickey mouse pula" kata anak yang berbadan gendut menggoyang-goyangkan tas milik Krit kecil.

"Kenapa nggak sekalian saja berbie atau hello kitty itu lebih pantas buatmu" kata anak yang memakai kacamata.

"Coba buka tasnya apa isinya" suruh anak yang bermata besar itu kepada temannya yang memegang tas Krit kecil.

"Jangan" kata Krit kecil mencegah temannya membuka tasnya.

"Sudah buka saja" kata anak berkaca mata yang sekarang sudah memegangi Krit kecil di bantu anak yang bermata besar.

Krit kecil hanya pasrah melihat tasnya dibuka dengan paksa membuat beberapa buku dan juga pensil warna terlihat berserakan dilantai bahkan tempat pensil yang sudah terbuka membuat pensil dan penghapusnya lari entah kemana. Semua teman-teman di kelas hanya melihatnya tanpa niatan membantu sama sekali.

"Coba lihat buku gambarnya bergambar mickey mouse juga?" anak berbadan gendut mengambil buku gambar itu dan mempertontonkan kepada teman-temannya.

"Kata Ayahku jadi laki-laki itu yang kuat bukan lemah seperti ini" anak yang memakai kaca mata memukul kepala Krit kecil yang membuatnya meringis sakit.

"A-apa salahku" tanya Krit kecil ketakutan.

"Karena kamu lemah!" jawab anak berbandan gendut dengan tertawa yang disusul gelak tawa kedua temannya.

Krit kecil hanya menunduk dengan sedih. Terdapat air yang menggenang di kedua matanya yang siap mengalir kapan saja. Ini bukan pertama kalinya dia di perlakukan seperti itu.

Krit kecil sering dibuli oleh ketiga temannya ini. Ditendang, dipukul bahkan di buat malu di dalam kelas tetapi tidak ada seorangpun yang membantunya. Apa karena badan dia yang kecil yang terlihat lemah sehingga mereka gempar membulinya.

Krit kecil pernah melaporkan kejadian itu pada gurunya dan membuat ketiga temannya dihukum oleh guru itu tetapi bukan malah kapok ketiga anak itu justru makin menjadi mengklaim Krit kecil sebagai musuh mereka, tukang ngadu dan lemah. Krit kecil juga diancam jika ada yang tahu pembulian itu lagi dia akan dipukuli habis-habisan. Anak mana yang diancam seperti itu tidak takut. Mereka baru berumur 8 tahun baru kelas 2 SD. Tapi mereka sudah tahu cara mengancam temannya.

Karena sudah tidak kuat membendung air matanya jadilah Krit kecil menangis, melepaskan diri dari genggaman kedua temannya berjongkok mengambil tas dan juga alat tulisnya memasukan kembali kedalam tasnya dengan cepat.

"Begitu saja menangis"

"Dasar cengeng"

"Laki-laki lemah"

Penguasa Sekolah (BKPP) ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ