Jacqueline P14

250 82 20
                                    

Update again😊
Eh ngomong-ngomong minal aidzin wal faidzin ya hehe🥰
Start●



"Sorry Quel, semuanya benar-benar bersih. Gaada satupun bukti yang kita temuin" lima lelaki duduk di sofa, mengitari Quel.

Shit!!

Quel menghentakkan kedua tangannya "Oke trimakasih, gue jalan dulu" tangannya meraih kunci mobil yang tergeletak di atas meja, lalu melangkah meninggalkan lima lelaki tersebut.

Mobil hitam mewah itu kini berhenti di sebuah basement kantor. Dirinya beranjak keluar dari mobil, mendongakkan kepalanya kearah sudut-sudut dinding basement, terdapat dua buah kamera pemantau, di sudut dinding.

Quel melangkah kearah kantor satpam, yang kebetulan letaknya ada di dalam basement tersebut. Terlihat dua orang satpam, yang sedang duduk didalamnya.

"Permisi pa,".

"Eh mbak Quel, ada apa mbak?".

"Pa, saya mau liat rekaman cctv lima hari yang lalu," ucap Quel dengan sopan.

"Oh gitu, maaf nih mba, kebetulan cctv ini sempat rusak 3 hari yang lalu, kemarin baru saja selesai di benerin" salah satu satpam menjelaskan.

"Kok bisa?".

"Kami juga gatau mbak, padahal seinget kami, cctv pagi itu normal-normal aja. Tapi pas malam kami periksa lagi, udah rusak".

Mendengar itu, Quel langsung melangkah keluar, dan masuk ke dalam mobil. Quel mengernyitkan keningnya, dalam mobil dia berpikir, tidak menyangka orang misterius ini sangat cerdik, sampai dia mensabotase semua bukti, hingga mulus hilang tanpa jejak sedikitpun.

Quel pasrah, dia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, dan merawat Floren sampai sembuh.

•••••

Ekspresi kecemasan terpasang di wajah empat insan, yang kini tengah duduk di kursi panjang depan ruangan. Terlihat Floren, Maureen, Max, dan Eve, sedang menunggu seseorang keluar dari ruangan. Betul saja, selang beberapa menit, seseorang keluar dari ruangan tersebut.

Melihat itu, Floren langsung menghampirinya "Bagaimana Jeff? sudah?" wajahnya masih terlihat panik saat bertanya.

"Sudah, laki-laki dan normal" senyuman tersirat di wajah Jeff, bercampur air mata haru menetes. Floren langsung memeluk Jeff.

"Selamat Jeff, sekarang kalian sudah bertiga. Tetap terus berada di sisi Quel ya, apapun keadaannya".

"Ya Flor, pasti" Jeff masih mengeluarkan tangis harunya, di pelukan Floren, dibantu Floren yang menenangkannya.

Quel dan bayinya di pindahkan ke ruang rawat inap, ruangan itu sudah di pilih oleh Jeff, ruangan berkelas Vip. Padahal kalau di pikir-pikir itu semua percuma, karna Quel dan sang bayi hanya di rawat semalam saja. Namun Jeff tidak mau Quel dan bayinya dirawat campur dengan orang lain.

Eve, Max, dan Maureen, menatap makhluk kecil imut, yang di letakkan di box bayi.

Eve, Max, dan Maureen, menatap makhluk kecil imut, yang di letakkan di box bayi

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Christopher Kent👶.

"Onty, aku harus memanggilnya siapa?" ucap Maureen.


"Christopher Kent, kita panggil Chris" Jeff menyahuti pertanyaan Maureen.

"Wow, baby superhero" Maureen kembali menatap makhluk kecil yang baru saja di beri nama oleh Jeff, nama yang sama dengan tokoh superhero di Amerika.

"Selamat ya, sayang, kamu akhirnya menjadi ibu. Aku bakal tetep bantu kamu sampai anak kamu besar" Eve memeluk Quel, dengan pelukan hangatnya.


Floren, Max, Eve, dan Maureen sudah pulang. Kini hanya Jeff yang menemani Quel dirumah sakit. Jeff memandangi wajah istrinya yang sudah lelap dalam tidurnya, tangannya mengelus lembut rambut Quel.

Tak lama terdengar suara tangisan nyaring. Quel terbangun, Jeff yang sadar arti tangisan anaknya tersebut, langsung meraih tubuh mungil itu dari box bayi, dan menyerahkannya kepada Quel.

"Tampan sekali, wajahnya mirip banget sama kamu" ucap Quel, sambil mengelus rambut tipis sang bayi yang sedang menyusu.

"Iya, kalau dia besar nanti, dia incaran cewe-cewe di kelas".


Next Later 🖤



Jacqueline Serenity [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora