[ 01 ] ― ❛ Pembukaan ❜

1.7K 219 577
                                    

Lantunkan; Pidi Baiq The Panasdalam Bank - Dan Bandung.

Dan Bandung, bagiku bukan hanya perihal mendung tak berujung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Bandung, bagiku bukan hanya perihal mendung tak berujung. Lebih jauh dari itu, ada zat-zat euforia yang tak dapat terbendung.

Dan Bandung, bagiku bukan hanya perihal Jalan Braga. Lebih jauh dari itu, ada senyawa-senyawa rasa yang bermetamorfosa menjadi cinta.

Dan Bandung, bagiku bukan hanya perihal Gunung Tangkuban Perahu. Lebih jauh dari itu, ada sel-sel rindu yang terasa begitu candu.

Dan Bandung, bagiku bukan hanya perihal wilayah. Lebih jauh dari itu, ada aku-kamu yang menjelma menjadi rumah dari segala gundah nan resah.

Mari kita bekerja sama untuk sebuah asmaraloka yang berlaku hingga selamanya. Kuharap kau berkenan, karena jika tidak maka akan kututup semua penjual gorengan yang ada di Bumi Pasundan.

Langit Allensky Nugraha.

⊱ ────── ஓ๑♡๑ஓ ────── ⊰

Bandung, 11 Januari 2020.

"Happy Anniversary!"

Ah, suaranya. Sangat familiar di lorong-lorong telinga Langit, siapa lagi kalau bukan makhluk kesayangannya―Sea.

Langit membalikkan tubuhnya 180°, menampakkan seorang gadis manis dengan surai sebahu dan berponi. Ia tersenyum simpul dengan sebuah kue tar stroberi yang berada di atas tangannya, serta sebuah lilin angka 1 yang meliuk-liuk. Mereka memadamkan lilin secara bersamaan, kemudian Langit mengecup puncak kepala Sea sekilas.

Kehangatannya masih sama, sama seperti pertama kali Langit mengecup puncak kepala Sea di taman kampus di kala ia menyatakan perasaannya pada gadis Jurusan Farmasi itu.

Sea tidak ingin kehilangan Langit, sebab Langit adalah semestanya. Baginya, tidak ada yang lebih indah dari menatap langit jingga di antara nada-nada jatuh cinta bersama seseorang yang selalu ada di kala suka dan duka. Dan ia percaya, pasti Langit pun berpikiran sama dengannya.

Kini, mereka berdua berada di kedai Pak Junaedi, tapi ia lebih suka dipanggil Pak Juna, agar terdengar keren katanya. Netra mereka saling beradu, Sea berani bersumpah bahwa sorot netra Langit jauh lebih indah dari gemintang Sirius dan Bellatrix. Netranya yang indah nan tajam, bulu mata yang lentik, rambut yang sedikit acak-acakan yang membuatnya begitu tampan, hidung mancung yang terukir nyaris sempurna, dan bibir ranum yang terlihat sangat manis. Ah, Langit ini memang karya Sang Khalik yang sangat apik.

"Jangan dilihatin kayak gitu dong, nanti aku bingung mau minum kopi atau lihatin kamu," tegur Langit sembari terkekeh pelan.

Langit & LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang