17.

1.7K 73 6
                                    

esok paginya jungkook dan taehyung sudah terbangun, tapi masih berbaring di tempat tidur karena terlalu malas untuk turun dari kasur. seperti biasa, taehyung mengendusi tubuh adiknya mulai dari pipi, bibir, leher hingga payudaranya. entah mengapa rasanya sudah berbeda. taehyung merasa adiknya bukan lagi pemuas nafsu, tapi juga tempatnya bermanja-manja seperti ini. taehyung nyaman, terasa dendamnya pelan-pelan menghilang.

"kak jangan diciumin terus ih, geli." rengek jungkook.

"kenapa sih hm? bukannya enak ya kalo gue giniin?"

"enggak, geli tau."

tapi taehyung menyeringai. "masa? biasanya lo desah kalo gue ciumin, malah biasanya lo miringin leher biar gue bisa jilatin sampe belakang."

"ih kakak. kookie gak pernah gitu." lalu adik manis itu mencebikkan bibir. ada benarnya, tapi ia malu saat kakaknya mengucap kalimat seperti itu.

taehyung tertawa. "kok lo gemesin banget sih hm?" katanya sambil mengusak rambut di dada jungkook.

"kakak geli." protes jungkook lagi.

lalu belum juga puas bercanda, hp taehyung berbunyi. taehyung mendecak dan bangkit mengambil hpnya.

"siapa kak?"

"namjoon." kata taehyung santai.

"namjoon? itu kan nama papa?"

taehyung justru tertawa geli. "emang."

"halo?" kata taehyung. tampak malas saat menjawab telpon itu. kemudian langsung menutup telepon dan kembali pada posisi semula.

"papa nyariin ya kak?" tanya jungkook dengan tangannya yang kembali menerima tubuh taehyung untuk dipeluknya.

"iya."

"kita disuruh pulang?"

"hm."

"bunda pasti nyariin kita kak."

"ck. bunda lo ya nyariin lo, ngapain nyariin gue juga."

"kakak kan sekarang udah jadi anaknya bunda."

taehyung seperti tidak suka dengan kalimat itu. menurutnya, ia hanya satu satunya anak mamanya yang sudah tiada. tak mau sama sekali menjadi anak orang lain. ia kesal dengan jungkook yang selalu berkata demikian. lalu rautnya berubah dan melepas pelukan. berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

jungkook kaget, ia telah membuat kakaknya marah. kemudian ia cepat berlari menyusul taehyung sebelum masuk kamar mandi. ia menabrak tubuh taehyung dan memeluknya dari belakang.

"maaf kak. maafin kookie. kookie janji gak akan ngomong gitu lagi ke kakak. jangan marah kookie takut."

taehyung langsung merubah raut wajahnya. tersenyum miring karena adiknya tetap menjadi adik yang penurut.

"iya iya lepasin, gue mau mandi abis ini kita balik."

"gak mau. kakak masih marah."

"ck enggak jungkook."

"janji dulu." kata jungkook sambil mengacungkan kelingkingnya.

"iya janji." taehyung menurut saja dan menyatukan kelingkingnya dengan kelingking jungkook. di depan perutnya. kenapa konyol sekali.

tapi taehyung tersenyum gemas.

taehyung berbalik menghadap adiknya yang masih menatapnya dengan tatapan polos, tapi senyumnya mengembang. kemudian taehyung menangkup pipi jungkook untuk mendongakkan wajahnya, dan memberi kecupan di bibir kecilnya. "udah. gue mau mandi dulu, tunggu sana."

tapi jungkook malah terkekeh setelah itu, dan tiba-tiba memeluk taehyung lagi. "kookie sayang kakak."

taehyung kembali tersenyum. akhir-akhir ini justru perasaan aneh muncul di hatinya. tingkah polos adiknya membuat hati taehyung yang terasa mati, sekarang kembali bersemi. ia mulai merasakan getaran saat berdekatan dengan jungkook. apakah hatinya sudah luluh? apakah ia bisa menerima jungkook sebagai adiknya? taehyung sendiri tidak tau jawabannya. ia hanya tau kalau jungkook membawa kesenangan untuknya. lalu ia membelai rambut jungkook dan membalas pelukannya, lalu mencium pucuk kepalanya. mandinya ditunda sampai adik kecilnya puas memeluk dirinya.

Step Brother 🔞Where stories live. Discover now