8.

2.5K 87 0
                                    

taehyung sedang berada di kampus, duduk santai menikmati semilir angin di rooftop kampusnya bersama sang kekasih, jennie. wanita itu memeluk taehyung posesif, taehyung pun demikian, tangannya melingkar di pinggang jennie.

"pernikahan papa kamu gimana sayang?"

"ya gitu."

"gitu gimana sih, jelasin yang bener." jennie mencubit perut taehyung, lantas tangan kecil jennie buru-buru digenggam oleh taehyung.

"ya mereka baik-baik aja. istri baru papa tinggal di rumah aku, sama anaknya. jadi di rumah aku rame. males banget."

"anaknya seumuran kita? cewe apa cowo?"

"cewe, masih SMA kelas tiga."

"ih seru kan kamu punya adek cewe." taehyung tersenyum miring,

"seru. bisa aku pake mainan."

"mainan?"

"kamu kenal aku sayang, aku gak mungkin diem aja kalo ada yang ambil punya aku. istri baru papa ambil posisi mama, aku gak mau mama diganti orang lain."

"iya, terus anaknya mau kamu apain?"

"aku pake. sampe hamil." taehyung tertawa kecil, wajahnya ia dusalkan ke dada jennie. jennie kaget akan rencana gila pacarnya, ia tau taehyung itu kejam, namun ia baru tau dia sampai setega ini ingin menghancurkan orang lain dengan cara merusak anaknya. jennie teramat yakin bahwa adik pacarnya itu pasti masih sangat polos, umurnya saja baru seusia adiknya yang sama-sama duduk di bangku kelas tiga SMA namun ia sudah harus merelakan masa depannya direnggut oleh kakak tirinya sendiri.

"sayang, apa gak ada cara lain? kamu bisa loh langsung balas ke mamanya adek kamu tanpa perlu ngerusak dia. adek kamu masih kecil, seumuran mingyu, tega kamu liat dia kehilangan masa remajanya?" ujar jennie lembut, tangannya menyisir rambut lebat taehyung.

"emang itu tujuan aku. dia bakal hancur se-hancur-hancurnya kalo tau anak dia hamil gara-gara kakak tirinya sendiri. dia hancur, anaknya juga hancur, papa juga hancur. mampus semuanya. aku puas." seringai itu kembali muncul. jennie bisa apa? ia sendiri tak pernah berani melawan sifat otoriter pacarnya.


seperti biasa, taehyung pulang ke rumah pada malam hari. sesampainya di rumah saat melewati kamar adiknya tak ada pikiran kotor di otaknya, namun bagai mendapat jackpot, kebetulan sekali  jungkook keluar kamar dengan hanya memakai sebuah kaos ketat dan celana pendek, nampaknya dia sudah akan tidur. kaos ketat itu benar-benar menampakkan lekuk indah tubuhnya. payudara yang terlampau besar dibandingkan milik kekasih taehyung sendiri nampak bulat sempurna dan menantang siapa saja untuk meremasnya, taehyung merasa tertegun akan keindahan payudara jungkook. perutnya yang mengintip dari sela-sela kaosnya karena ukuran kaos yang kecil untuk ukuran tubuh jungkook. paha putih mulus terpampang nyata karena jungkook hanya mengenakan hotpants lime senti di bawah bokongnya. sempurna.

"kakak! baru pulang?" sapanya ceria. taehyung tersenyum.

"iya, abis kerja kelompok. lo mau kemana?"

"mau ke kamar bunda."

"mau apa?"

"mau kesana aja. udah lama kookie gak bobo sama bunda."

"loh jangan dong, bunda lo sama papa pasti udah tidur. jangan diganggu."

"tapi bunda bilang kalo pengen bobo sama bunda boleh langsung ke kamar."

"bobo sama gue aja. gue temenin." jungkook nampak berpikir, "di kamar gue. lo kan pengen bobo di kamar gue." sambung taehyung merayu.

"eum, oke deh. aku ambil guling dulu ya kak aku gak bisa bobo kalo gak pake guling."

"gak usah, di kamar gue ada. lo juga bisa peluk gue kalo gak ada guling."

"oke. yuk." ajak jungkook dengan nada ceria. taehyung menyeringai.

keduanya masuk kamar dan tak lupa taehyung mengunci pintu, menyembunyikan kunci itu di saku celana jinsnya.

"lo tiduran dulu aja, gue mau mandi." diangguki jungkook dan taehyung mandi.

jungkook mengamati seisi ruangan milik kakaknya. nuansanya beda sekali dengan kamar miliknya, jungkook merasa benar-benar keluar dari rumah kala masuk ke kamar taehyung. kamarnya besar sekali, ranjang ukuran besar sama dengan miliknya namun dibalut dengan sprei warna abu-abu. cat dindingnya juga berwarna senada. dihiasi beberapa bingkai foto kala taehyung masih berusia sekitar tiga belas atau empat belas tahun, bersama papa dan seorang wanita yang jungkook tebak adalah mama taehyung. jungkook tersenyum, kakaknya memang tampan sejak kecil. lalu ia mengamati seisi ruangan lagi dan teringat akan ucapan mingyu, ia mencari foto kakaknya dengan kak jennie namun nihil, tak satupun foto mereka berdua ia dapatkan.

"ih mingyu bohong. gak ada foto kak jennie disini, pasti mereka cuma temen."

taehyung keluar kamar mandi mendapati jungkook sedang berbaring dan menutup setengah tubuhnya dengan selimut. fokus memainkan ponselnya. ia bergegas naik ke ranjang menyusul jungkook.

"kakak gak pake baju dulu?"

"enggak."

"ih ini dingin loh kak." ujar jungkook namun taehyung tak menghiraukannya, malah masuk selimut dan mendusalkan badannya pada jungkook, memeluk pinggang kecilnya dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jungkook.

posisi ini membuat taehyung dapat melihat jelas belahan payudara besar milik adiknya dari sela-sela kaos. memang benar adanya, payudara jungkook bukan hanya nampak besar, namun ukurannya memang besar dibanding gadis seumurannya, sudah hampir setara dengan beberapa teman wanitanya yang bertubuh seksi.

"kan bisa peluk lo kaya gini." taehyung mulai mengendus kulit leher jungkook, hembusan nafasnya membuat pemilik leher merinding kegelian.

"jangan ditiup-tiup kak, geli."

"terus diapain?" bisik taehyung. tak ada jawaban, taehyung menjulurkan lidahnya menjilat sedikit leher jungkook. "ngh." tsehyung menyeringai kala mendengar desahan kecil itu.

"gini, hm? lo mau leher lo gue jilatin biar enak? biar lo desah kaya barusan?" bisiknya penuh intimidasi. badannya ia rapatkan pada tubuh jungkook, memeluk semakin erat. lidahnya menjulur lagi, kali ini lebih panjang hingga ke batas rahang.

"mhh." jungkook memejamkan mata.

"iya gini? biar lo desah?"

"jawab hei, punya mulut ya jawab. atau mulut lo gunanya cuma buat isepin punya gue? hm? jawab." suara taehyung semakin membuat jungkook ketakutan dan terpaksa menuruti kakaknya untuk menjawab.

"e-enggak. gak mau." jawabnya takut.

"gak mau apa?" belum sempat jungkook menjawab, lidahya sudah menyesap dan menjilat pelan disana. "ah, kak. shh.." jungkook memejamkan matanya kembali, merasakan sensasi geli dak enak dari permainan lidah taehyung. tangannya tak sengaja mencengkeram lengan taehyung yang berada di perutnya. taehyung menyeringai. "enak kan? yakin gak mau?"

taehyung lalu mengambil posisi menindihi tubuh jungkook, membuat jungkook terkejut. keduanya saling mengamati bentuk pahatan wajah masing-masing. taehyung mengamati setiap detail kesempurnaan pada wajah jungkook, ia yakin malam ini akan puas. jungkook menelisik wajah tampan kakaknya, mata tajamnya, rahang tegasnya, bibir tebalnya, semuanya jungkook suka. taehyung mengapit dagu jungkook, menariknya ke bawah hingga terbuka sedikit, bibir tebalnya seketika menyantap bibir mungil itu. menjilat dan menyesap bibir jungkook, membelit lidahnya untuk diajak bermain. jungkook membalas ciuman itu, lidahnya terkadang menarik lidah taehyung untuk disesap. ia memejamkan mata, tangannya mencengkeram lengan kakaknya yang menumpu beban tubuhnya. keduanya bercumbu penuh nafsu.

Step Brother 🔞Where stories live. Discover now