12.

2.4K 69 0
                                    

pagi di mansion kim namjoon tak nampak berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, kim seokjin sedang bergelut di dapur untuk menyiapkan sarapan seisi penghuni rumah sembari menunggu suami dan anaknya mandi. nasi goreng menjadi menu pilihan di pagi ini, simpel namun seokjin tau bahwa anak dan suaminya sangat menyukai nasi goreng buatannya. oh, dan hari ini ia berniat untuk membangunkan taehyung, anak sulungnya. sekalipun bukan anak kandung, namun hati bidadari seokjin tak pernah ada sedikitpun niat untuk membenci lelaki remaja tersebut. ia paham sekali akan segala peradaan taehyung, tak mau menyalahkan sikap kerasnya karena ia tau anak seusia taehyung tidak mudah menerima orang baru dalam hidupnya, apalagi orang itu dianggap berniat menggantikan ibunya. maka dengan sepenuh hati seokjin bermaksud untuk mendekatkan diri pada taehyung dan menjelaskan bahwa dirinya tak pernah sekalipun ingin menggantikan posisi ibunya.

lain hal dengan di kamar taehyung, dua remaja berbeda jenis kelamin masih asik mengarungi mimpinya setelah kelelahan melakukan kegiatan panas luar biasa semalam. kegiantan dosa itu berlangsung cukup lama, sekitar dua jam, wajar saja sang pelaku kelelahan, terutama si cantik yang sedang sedang meringkuk nyaman di dada lelakinya. tubuh keduanya masih sama-sama telanjang di balik selimut tebal kamar taehyung, namun tak merasa kedinginan karena dua tubuh itu saling memberi kehangantan bagi satu sama lain. taehyung terbangun lebih dahulu akibat suara berisik dari ponselnya yang taehyung sendiri tak tau siapa bajingan yang mengganggunya sepagi ini.

"apaan sih anjing!" umpatnya sembari tangan panjangnya meraih ponsel di nakas. tak mau pusing-pusing melihat siapa nama yang tertera di layar, ia buru-buru menekan tombol terima telfon.

"halo." suara serak dan dalam khas bangun tidur terdengar seksi sekali. mata tajam taehyung tertutup kembali selagi menunggu orang di seberang sana membuka suara.

"sayang jangan lupa jemput aku jam tujuh." oh rupanya jennie.

"hm?" namun taehyung bingung dengan maksudnya.

"jemput. jangan bilang kamu lupa."

"apasih?"

"kamu udah janji mau ajak aku liburan hari ini. kita harus berangkat pagi biar gak balik kemaleman." oh taehyung baru ingat, beberapa hari lalu ia menjanjikan liburan pada kekasihnya.

"kalo besok gimana? gue ngantuk jen." taehyung mencoba bernego. suaranya dipelankan setelah merasa gadis mungil di pelukannya bergerak tak nyaman akibat terganggu oleh suara berisik darinya, menarik tubuh itu semakin masuk dalam dekapannya dengan satu tangan, dilanjut dengan mengusap punggungnya dan mengecupi kening adiknya. syukurlah, jungkook tenang kembali.

"taehyung! kamu kan udah janji hari ini."

"ngantuk banget. gue capek semalem abis nemenin jimin." bohong.

"nemenin kemana?"

"jimin lagi sedih, dia nginep rumah gue."

"besok janji ya." jennie sedikit mendengus.

"iya janji. besok aja."

"yaudah oke."

"oke."

"buruan mandi sayang."

"hm. cium dulu." pinta taehyung.

"muach.. love you."

"love you too." lantas mematikan panggilan dan melempar ponselnya ke sembarangan arah.

pemandangan di sampingnya jauh lebih menarik daripada sekedar menemani jennie yang merengek meminta liburan. taehyung mengecup hidung jungkook, berbangga diri lagi kala mengingat dirinya lah satu-satunya orang yang mengambil keperawanan jungkook. ia bangkit, mencari boxernya yang tercecer di lantai, membiarkan jungkook yang masih terlihat begitu lelah. ia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan tubuhnya yang lengket akibat perbuatan nikmatnya semalam. ketika sedang asik membasuh wajahnya, suara ketukan pintu dari luar kamar mandi menghentikan kegiatannya.

"kak." suara lembut namun juga serak akibat baru saja bangun tidur terdengar menyapanya.

"apa?"

"pengen pipis. cepetan." kalimat polos yang lagi-lagi membuat taehyung merasa beruntung mempunyai adik sepolos jungkook. ia tertawa kecil lalu keluar kamar mandi.

"kenapa bajunya ga dipake?" taehyung terkejut kala jungkook berdiri di depan kamar mandi tanpa mengenakan baju sama sekali.

"kan mau pipis, ngapain dipake?" jungkook menatap taehyung polos. taehyung mengusak rambutnya dan memberinya kecupan,

"buruan." lalu ia keluar kamar mandi dan membiarkan jungkook memakai kamar mandinya.

beberapa menit kemudian jungkook keluar dengan beberapa bagian tubuh yang sudah basah. wajah, tangan dan bagian bawah perutnya sampai kaki. taehyung menatapnya diam-diam yang kini sedang mengenakan pakaiannya kembali.

"kakak udah mandi?" tanyanya sembari mendekat pada taehyung yang berdiri di samping ranjang memainkan ponsel. taehyung menggeleng tanpa menengok jungkook.

"kookie mau mandi dulu." dibalas dengan deheman singkat, masih fokus pada ponsel.

"kakak! liat kookie." jungkook menghentakkan kaki kesal. taehyung sontak mendongak menatap jungkook yang sedang merajuk.

"lo kenapa?" taehyung terkekeh kecil melihat wajah adiknya yang nampak kesal.

"jangan cuekin kookie!"

"kenapa, hm, kenapa?" taehyung menarik jungkook dalam pelukannya.

"kookie mau mandi dulu."

"mandi dimana?"

"kamar mandi lah." taehyung gemas, mencubit hidung jungkook.

"ya tau. maksudnya di kamar mandi sini apa kamar mandi kamar lo."

"kamar mandi kookie aja."

"gamau disini, hm?" taehyung mengecupi pipi gembil adiknya. jungkook menggeleng, namun mengeratkan palukannya pada perut taehyung.

"kakak sarapan?" taehyung diam, ia terlampau malas menatap wajah ibu sambungnya. bahkan menyebutnya ibu sambung saja dirinya malas sekali.

"kak.."

"iya. sana mandi dulu, nanti gue ke kamar lo kita turun bareng."

"okai." jungkook mengangguk tak tersenyum menampilkan dua gigi kelincinya.

setelah membersihkan diri, taehyung menunggu jungkook di depan kamar, mengetuk pelan dan tanpa menunggu jawaban pemilik kamar. taehyung mendapati adiknya sedang menyisir rambut menghadap cermin, cantik sekali, membuat taehyung tersenyum.

"lama banget." taehyung berdiri di belakang jungkook menggoda adiknya, memasukkan kedua tangannya ke saku celana pendeknya. jungkook meletakkan sisir dan menoleh pada taehyung.

"udah." dengan senyum penuh keceriaan. lagi-lagi tingkah lucu jungkook membuat taehyung tersenyum, andai jungkook bukan anak dari wanita perebut posisi ibunya, pasti si cantik ini sudah benar-benar taehyung jaga tanpa memperbolehkan seseorang pun memilikinya.

"ayo turun kak, bunda pasti udah nungguin kita. kookie yakin bunda seneng banget liat kakak mau sarapan bareng." suaranya masih penuh keantusiasan, membuat taehyung tak tahan untuk mengusak kepalanya.

"iya." lantas keduanya turun menuju ruang makan berdua.

Step Brother 🔞Where stories live. Discover now