13.

1.8K 71 0
                                    

"bunda!" gadis cantik berlari dari tanggi menuju ruang makan, berteriak menyapa sang bunda yang sedang asik menata makanan untuk seluruh anggota keluarga di rumah ini. yang dipanggil reflek menoleh ke sumber suara, senyumnya mengembang kala mendapati anak bungsunya berlari girang ke arahnya.

"sayang jangan lari-larian." tuturnya lembut dan penuh senyum. jungkook menubruk bada seokjin untuk dipeluk, sudah kebiasaan setiap pagi.

"bunda masak apa?" tanyanya sambil bergelayutan di tubuh ibunya.

"nasi goreng. khusus punya kookie bunda kasih potongan ayam." wajah jungkook semakin sumringah kala mendengar ucapan seokjin.

"suka!" pekik jungkook mengeratkan pelukan. seokjin tersenyum dan mengecup pipi gembil anak gadisnya.

sedangkan disana, di anak tangga paling bawah, seorang remaja laki-laki memperhatikan interaksi antara ibu dan anak di depannya. nampak begitu hangat, nampak sangat menyenangkan, nampak sempurna kala seorang anak dapat setiap saat memeluk ibunya. rasa kecewa, sedih, marah semuanya bercampur di hatinya pagi ini. rasa sesak di dadanya semakin lama seakan menghambat nafasnya, sakit sekali rasanya. katakan saja bahwa taehyung iri, ia tak akan menolak, karena memang dirinya iri pada adik tirinya yang mendapat segala sesuatu yang taehyung inginkan.

"kakak!" pekikan menggemaskan membuyarkan lamunan taehyung, tersadar bahwa dirinya harus kembali bersandiwara di depan mereka. taehyung menatap jungkook yang berjalan ke arahnya.

"ayo makan." jungkook menggandeng pergelangan taehyung untuk diseret ke meja makan. ia menurut saja.

"pagi taehyung." sapa seokjin lembut sekali sekalipun taehyung benar-benar tak menggubris ucapannya.

"tante masak nasi goreng. taehyung suka?" taehyung masih diam. namun nampak seokjin tak sekalipun mengambil hati dari segala sikap taehyung, ia pikir taehyung masih remaja, belum mampu mengendalikan emosinya.

"kakak, kalo ditanya bunda tuh dijawab." taehyung mendecak, mulai kesal pada adik tirinya kala ia berani mengatur taehyung. ia menatap jungkook tajam, jungkook tiba-tiba menundukkan pandangan, tak berani menatap kakaknya.

"pagi." suara lain menyapa mereka bertiga. itu namjoon yang baru turun dari kamar.

"papa!" pekik jungkook lagi lalu berlari menghampiri namjoon. keduanya berpelukan. namjoon dengan begitu lembut mengecup pucuk kepala anak gadisnya.

"pagi anak cantik." sapaan lembut yang tak pernah taehyung dengar sejak beberapa tahun silam. semua milik taehyung hilang akibat ulah gadis polos yang baru saja tadi malam ia ambil sesuatu yang sangat berharga miliknya.

taehyung mencoba berlapang dada melihat kehangatan dua manusia yang sedang berpelukan disana. tak apa, dirinya memang tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari papanya, namun dia berhasil mendapatkan sesuatu yang mampu membuat seluruh orang-orang yang tidak menyayanginya hancur berantakan. ia acuh, berjalan cuek melewati keduanya lalu duduk di salah satu kursi meja makan.

"taehyung mau nasi goreng?" taehyung diam. anehnya seokjin masih tetap tersenyum.

"tante ambilin ya kalo taehyung gamau ambil sendiri?" masih diam.

"segini cukup? atau mau nambah lagi?" suara penuh kelembutan menyapa telinga taehyung lagi.

"udah." seokjin tertegun, anak sulungnya mau menanggapi dirinya. tersenyum penuh kelembutan.

"mau telur? atau ayam? atau taehyung mau apa tante bikinin?" diperlakukan sedemikian lembut oleh orang yang dibenci rupanya sedikit melunturkan dendam di hatinya. namun hanya sedikit sekali mungkin 0.01%

"ayam."

"taehyung sama kaya kookie, suka nasi goreng pake ayam." lantas seokjin mengambilkan ayam dan menyerahkan piring tepat di hadapan taehyung.

"pagi sayang." sapa namjoon pada seokjin. taehyung memutar mata, namun emosinya sedikit mereda karena jungkook yang mengambil tempat di sampingnya.

"selamat makan kakak." dengan senyum lembutnya.

"buruan makan." perintah taehyung yang langsung diiyakan oleh jungkook.

keempat anggota keluarga itu untuk pertama kalinya makan bersama tanpa ada salah satu anggota yang kurang. mereka sarapan dengan khidmat, terkadang diselingi dengan candaan yang membuat ketiganya tertawa, sedang satu diantaranya hanya diam menikmati nasi goreng buatan ibu tirinya.

"kookie?! leher kookie kenapa sayang?" seokjin memekik kaget kala mendapati leher putrinya terdapat beberapa tanda merah keunguan yang sejak tadi tertutup rambut, kini telanjang tak terhalang apapun karena jungkook mengikat rambut ke belakang. semua kaget, jungkook sendiri kaget ada apa dengan lehernya? tak terkecuali taehyung, ia langsung menoleh ke leher jungkook yang memang terdapat beberapa tanda merah, bahkan hingga sekitar dada.

"k-kenapa? kookie gak kenapa-kenapa bun." jungkook menggeleng bingung seraya menyentuh lehernya.

"merah-merah. kookie digigit semut? atau digigit nyamuk? kenapa nak?"

"enggak bun, kookie gak digigit apa-apa? kookie gak tau leher kookie merah-merah." jungkook tetap dengan jawaban polosnya.

"sayang, kamu pasti tau maksud aku." seokjin memberi kode pada suaminya, namjoon mengangguk.

"paham. tapi kan gak mungkin kookie begitu sayang. dia alergi kali?" namjoon mencoba menenangkan seokjin. seokjin masih cukup curiga dengan beberapa tanda merah di leher anak gadisnya, pasalnya bekas ini bukan nampak seperti gigitan nyamuk atau alergi, lebih seperti bekas hickies. yang lebih aneh bercak merah itu hanya muncul di sekitar leher sampai batas dadanya, tak ada bekas lain di sekitar tangan atau bagian tubuh lainnya.

"bunda kenapa?" tatapan polos putrinya membuat keraguan seokjin berangsur-angsur terkikis, menampik pikiran bahwa anaknya melakukan perbuatan yang tidak diperbolehkan bagi anak seusia dirinya.

ia lalu menggeleng, "gapapa. nanti bunda kompres pake air anget ya biar bekasnya cepet ilang." jungkook mengangguk. kemudian semuanya kembali melanjutkan sarapan yang sempat tertunda.

seorang remaja laki-laki disana tertawa puas dalam hati, baru begini saja seokjin sudah panik luar biasa, apalagi kalau dia tau putrinya sudah tidak ĺagi gadis akibat perbuatan bejatnya? timbul semangat yang lebih membara untuk segera menghamili adik cantiknya. taehyung ingin cepat-cepat melihat kehancuran wanita perebut itu.

Step Brother 🔞Where stories live. Discover now