Thanku, Al (21)

7.1K 453 62
                                    

Andin tiba-tiba mencubit pipi Al membuat si empunya mengaduh.

"Kok aku di cubit," keluh Al.

"Aku cuma mau ngecek aku mimpi atau engga, maaf ya mas, sakit ?" Tanya Andin sembari mengecek pipi Al.

"Liat tuh sayang, mama nakal ke papa," Ucap Al sembari mengarahkan wajahnya ke perut rata Andin.

"Kok ngadu sama anaknya sih mas."

"Kamu jangan nurunin nakalnya mama ya nak,"

Andin refleks menaruh tangannya di perut.

"Ngga usah dengerin papa nak." Ucap Andin.

"Mama itu ngga nakal, justru papa yang rese!" Lanjutnya

Al langsung mengecup tangan Andin yang berada di perutnya. Ia mengelusnya sebentar lalu memperbaiki posisi berdirinya.

"Makasih ya sayang, semoga kamu dan anak kita sehat terus sampai persalinan nanti.." Ucap Al, Andin tersenyum.

"Sama-sama mas,"

"Ya udah masuk yuk," Ajak Al menggandeng istrinya itu masuk rumah.

*****

"Kamu udah ngabarin mama papa ?" Tangan Al sepertinya tidak lelah sedari tadi mengelus rambut Andin yang berbaring di pangkuannya.

"Udah tadi pas kamu mandi mas,"

"Gimana respon mereka ?"

"Mereka senang mas," jawab Andin, kali ini ia memainkan jemari Al yang lain.

Ting!

Handphone Al berbunyi, satu pesan singkat masuk.

"Aku mau nagih janji kamu Al," 

Al hanya membacanya tanpa berniat membalas.

"Siapa mas ?" Tanya Andin penasaran.

"Itu, urusan pekerjaan." Jawab Al, Andin hanya ber O ria...

"Mas nanti kalau anak kita udah lahir, Kamu mau di panggil apa ?" Tanya Andin.

"Papa.." Andin tampak berfikir sejenak.

"Daddy aja gimana ?"

"Kayanya aku ngga cocok di panggil Daddy deh,"

"Kata siapa ?"

Andin bangkit dan mengusap wajah Al, lalu merapikan rambut suaminya itu.

"Suami aku itu cocok banget di panggil Daddy, ganteng dan kharismatik!"

"Papa aja lah ndin,"

"Daddy aja mas,"

"Papa.."

"Daddy!"

"Aku ngerasa ngga pantes di panggil Daddy ndin."

"Sayang mau panggil Daddy atau papa ?" Andin berbicara sembari mengelus perutnya.

"Papa kan ya nak ?"

Andin melirik Al sekilas, ia kesal karena Al tidak juga mau mengalah.

"Panggil dia om!" Kesal Andin lalu meninggalkan Al dengan wajah 'cengo' nya.

"Sayang kok aku di tinggal sih??"

"Heii gitu doang marah... Andin.." Al pun mengikuti Andin.

Andin menuju dapur dan mengambil 2 lembar roti tawar kemudian mengolesinya dengan selai kacang.

"Buat aku mana ?"

Dengan berat hati Andin mengambilkan roti untuk Al lalu meletakkannya di piring tanpa mengoleskan selai apapun.

Thanku, Al [ ON GOING ]Where stories live. Discover now