Thanku Al - 11

5.7K 388 18
                                    

"Ndin," Panggil Al membuat Andin menoleh.

"Kamu kok turun mas ?"

"Kenapa ?" Tanya Al dengan wajah heran.

"Kan lagi sakit," Al menggelengkan kepalanya, memangnya ia sakit apa ? Tubuhnya sehat, hanya ada luka kecil di wajahnya.

"Badan saya sehat dan baik-baik aja,"

Andin menyodorkan secangkir coklat panas pada Al.

"Halaman belakang yuk," Ajak Andin, di halaman belakang terdapat taman kecil ada bangku dan ayunan cukup besar di sana.

Andin memilih duduk di ayunan sementara Al hanya berdiri tersenyum melihat Andin berayun-ayun seperti anak kecil.

"Sini mas,"

"Kamu aja," Tolak Al. Andin turun dan menarik tangan Al memaksanya duduk di ayunan itu berdua dengannya.

Andin menaiki ayunan itu lagi, belum sempat Al naik tiba-tiba..

"Maasss," Andin memegangi perutnya.

"Kamu kenapa ?" Tanya Al cemas.

"Perut aku sakit mas," Andin terus memegangi perutnya.

"Kamu belum sarapan ?"

"Udah. Aduh mas ini sakiitt bangett," Rintih Andin, setitik air matanya menetes membuat Al panik.

"Kita kerumah sakit ya ?" Al membantu Andin berjalan namun Andin menggelengkan kepalanya.

"Mas aku ngga kuat, sakiit.." tanpa ba-bi-bu Al langsung menggendong Andin.

"Tahan sebentar ya," Ucap Al saat mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Andin terus merintih kesakitan dan memegangi perutnya, Al tidak tega melihat istrinya itu kesakitan, apa yang sebenarnya terjadi ?

"Mas.."

"Iya ini kita cari tempat parkir dulu ya, sabar yaa," Al mengelus kepala istrinya dengan lembut.

Sesampainya di rumah sakit Andin langsung masuk ke IGD dan melakukan pemeriksaan.

"Kamu kenapa Ndin ?" Al gelisah menunggu Andin di depan pintu IGD.

Setelah beberapa menit...

"Dok gimana keadaan istri saya ?"

"Istri bapak baik-baik saja dia, sudah bisa di temui," Al merasa bingung, tidak apa-apa kenapa sampai sakit sebegitunya ?

Al pun masuk..

"Ndin," Andin menoleh saat Al masuk, raut khawatir tidak lepas dari wajah pria itu.

"Kenapa ?" Tanyanya lembut,

"Ngga papa,"

"Tadi kamu sampai kesakitan gitu, nggapapa gimana ?" Bingung Al.

"Aku cuma kena syndrom prahaid," jawab Andin.

"Yakin cuma itu ?" Tanya Al meyakinkan.

"Iya mas, sebenarnya aku udah biasa setiap haid pasti sakit, ngga tau kenapa tadi sakit banget, tapi setelah di periksa aku emang ngga papa," Andin mengusap lengan Al menenangkan.

Al menghela nafasnya lega, syukurlah istrinya baik-baik saja.

"Sekarang gimana ? Masih sakit ?" Andin menggeleng.

"Tadi udah di kasih obat pereda nyeri,"

"Ya udah kamu istirahat dulu ya, kita pulangnya nanti kalau kamu udah enakan badannya,"

"Ngga mau mas, aku mau pulang sekarang." Tolak Andin. Ia tidak suka bau rumah sakit.

"Yaudah, saya urus administrasi nya dulu ya, kamu tunggu sebentar."

Thanku, Al [ ON GOING ]Where stories live. Discover now