Thanku Al - 9

5.9K 386 25
                                    

Sudah 3 hari semenjak kunjungan Al dan Andin ke rumah Rendy, 3 hari sudah hubungan keduanya belum juga membaik bahkan sampai kedua orang tua Andin menegur keduanya di meja makan pun keduanya enggan bersuara, pernah Al menjawab bahwa mereka baik-baik saja, sementara Andin hanya diam.

Seperti saat ini, ini hari ke empat keduanya tanpa saling sapa. Saat Al sedang sibuk dengan laptopnya tiba-tiba ia terganggu dengan suara ponsel Andin.

"Andin mandi lama banget," Ucap Al, ia berniat mengetuk pintu kamar mandi Andin agar ia bisa cepat menyelesaikan mandinya karna ponselnya berdering terus.

Belum sampai tangan Al mengetuk, pintu itu sudah terbuka memunculkan sosok perempuan yang terlihat begitu segar dan wangi pastinya.

Andin hanya melirik sekilas dan tidak berkata sepatah katapun, ia langsung meraih handphone nya dan mulai berbicara.

"Iya sabar,"

"Sebentar lagi gue otw,"

Andin memutuskan sambungan telfonnya, ia mulai memoles wajahnya dengan make up tipis.

Al sesekali mencuri pandang, ia mengernyitkan dahi saat melihat istrinya itu berdandan, mau kemana dia sudah hampir waktu Maghrib begini apa ia mau pergi?

"Mau kemana ?" Tanya Al sebiasa mungkin.

"Ada meeting penting, masalah kerjaan." Jawab Andin cepat.

"Ini kan udah mau Maghrib, ngga bisa nanti ?"

"Aku buru-buru," Ucap Andin lalu meraih tasnya dan pergi tanpa mencium tangan Al terlebih dahulu.

Al mengikuti Andin bermaksud mencegahnya pergi, ia mengikutinya sampai pintu depan hingga berhasil meraih tangan istrinya itu.

"Ndin bisa kali ini dengerin saya ?" Cegah Al.

"Aku udah di tunggu," lagi-lagi Andin menepis tangan Al.

"Andin jangan kasar gitu, minta maaf!" Perintah Mama Rossa yang melihat putrinya menepis tangan Al.

"Maaf ma, ini aku udah di tunggu, aku juga di kasih taunya mendadak." Ucap Andin kemudian berlalu dari hadapan ibu dan suaminya.

Mama Rossa merasa tidak enak dengan sikap Andin terhadap Al. Ia mengusap bahu menantunya itu,

"Maafin Andin ya Al, mama yakin dia ngga bermaksud kasar sama kamu,"

"Iya ma," jawab Al tersenyum

"Saya ke kamar dulu ya," pamit Al.

*****

Sudah pukul 10 malam Andin belum juga pulang, sebenarnya meeting dimana istrinya itu.

Daripada terus diliputi perasaan gelisah Al pun akhirnya menemui mama Rossa dan meminta nomor Andin untuk menghubungi istrinya itu.

"Ma, apa Andin terbiasa meeting sampai malam begini ?" Tanya Al

"Ngga tentu Al, kadang cepat kadang lama, tapi biasanya dia selalu ngabarin, tapi ini dia ngga ngabarin mama, apa dia ngga ngabarin kamu juga ?"

Al menggeleng,

"Sebentar biar mama telfon."

Layar display tidak menunjukkan panggilan WhatsApp yang berdering, mama Rossa memutuskan untuk menggunakan telfon seluler biasa.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi."

"Ngga bisa Al," Al menjadi sangat khawatir dengan istrinya.

"Ma, saya minta nomor Andin sama nomor temannya Andin yang sesama model,"

"Ini Al," ucap mama Rossa menyodorkan handphone nya.

Thanku, Al [ ON GOING ]Where stories live. Discover now