Thanku Al - 14

5.7K 409 59
                                    

Ibu panti mengusap punggung Andin.

"Kenapa harus minta maaf ? Aldebaran memang jodoh kamu," Ucap ibu panti menenangkan Andin.

"Ibu memang sedih saat tahu Al di paksa menikahi perempuan yang tidak ia cintai, tapi begitu kalian menikah, Al sering cerita tentang kamu, dia bilang menyayangi kamu itu bukan hal yang sulit," lanjutnya.

"Al belum pernah sekalipun bertemu dengan Michelle, mereka hanya sempat bertukar pesan beberapa kali kata Al. Sedangkan kamu dan Al sudah kenal lama, iyakan ?"

Andin mengangguk mengiyakan, ia teringat bagaimana takdir menyatukan mereka dengan cara yang tidak pernah ia duga, dengan mengambil Rendy darinya, Tuhan pun langsung mengganti sosok Rendy dengan sosok Al yang tidak kalah baiknya bagi Andin.

"Setau Ibu Al itu tidak pernah punya pacar, dia hanya fokus pada pekerjaan juga anak-anak panti, itu alasan kenapa Ibu ingin menjodohkan Al dengan Michelle, karna ibu pikir mereka cocok, tapi itu dulu." Andin coba mengontrol perasaannya setiap ibu panti bercerita.

"Kalau sekarang bagi ibu, kamu itu yang terbaik untuk Al, begitu juga Al, dia adalah yang terbaik untuk kamu,"

"Terimakasih bu," Ucap Andin terharu.

Al keluar dari ruangan itu..

"Gimana mas ?"

"Emosinya udah sedikit mereda, dia sekarang udah tidur lagi,"

"Bu, ibu bisa temani Michelle di sini ?" Tanya Al.

"Untuk malam ini ibu bisa," Jawaban ibu panti membuat Al sedikit lebih tenang, ia tidak mungkin menjaga Michelle semalaman, ia sudah memiliki istri yang harus di jaga perasaannya.

"Tolongin Al ya Bu, bantu Al buat jaga Michelle,"

"Selagi ibu bisa bantu pasti ibu bantu," Ibu panti mengusap lengan Al membuat Al tersenyum.

"Al pulang dulu ya," pamit Al kemudian mencium tangan ibu panti di ikuti oleh Andin.

Andin mengekor di belakang Al, sampai di mobil Al masih saja terlihat gelisah, tapi Andin paham betul bagaimana posisi suaminya itu, menabrak seseorang sampai patah kaki.

"Mas tenang ya," Al menoleh lalu mengangguk.

"Kamu udah bersikap benar mas, kamu udah bertanggung jawab, semuanya pasti baik-baik aja,"

"Makasih ya ndin," Al menggenggam tangan Andin.

"Sama-sama,"

*****

Pagi-pagi sekali Al sudah siap ke kantor, Andin juga sudah bangun dan menyiapkan sarapan bersama mama Rossa.

"Ndin, aku berangkat ya," Pamit Al pada Andin yang masih sibuk berkutat dengan masakannya.

"Sarapan dulu mas, baru jam 6 lho masih pagi," Ucap Andin tetap fokus pada kegiatannya.

"Aku mau ke rumah sakit dulu, nanti sarapan di kantor aja," Ucapan Al membuat Andin menoleh, haruskah sepagi ini? Sampai tidak mau menyempatkan sarapan yang sudah ia masak?

"Michelle kenapa mas ?" Tanya Andin,  ia akan berusaha mengerti jika memang Michelle dalam keadaan darurat.

"Aku ngga tau makanya aku mau kesana sekarang, mau cek keadaan dia," Andin hanya mengangguk pasrah kemudian mencium tangan suaminya.

"Hati-hati mas,"

"Iya," balas Al sambil berlalu pergi.

Mama Rossa kembali dari kamar mandi..

"Lho itu Al ngga salah jam segini sudah berangkat ?"

"Mas Al mau kerumah sakit ma,"

"Rumah sakit? Siapa yang sakit ?" Tanya mama Rossa penasaran.

Thanku, Al [ ON GOING ]Where stories live. Discover now