09 ✿ Daffodil

12 0 0
                                    

#09

Daffodil
"Tak Terdefiniskan"

✿✿✿

Angin malam berhembus lembut membuat Dhea memilih duduk bersantai di balkon kamarnya. Memandang langit malam yang sama sekali tak menampakkan bintang.

Gadis itu sesekali mengerutkan kening lalu menunduk mencatat sesuatu di buku note-nya.


Sejauh ini ia sudah mendapat teror sebanyak dua kali. Dan ini tidak main-main. Siapa pun orang itu, ia tidak main-main.

Pertama bunga beracun. Lalu cairan asam pekat.

Ia menunduk lagi, mengamati halaman terbuka di note-nya.

1. Bunga
 
2. Cairan asam

Bunga?

Dhea sebenarnya masih ragu. Masih sangat ragu. Tetapi di lain sisi ia juga yakin, bahwa yang mengiriminya paket bunga beracun adalah seseorang yang paham mengenai bunga.

Dan untuk memahami bunga. Itu tidaklah seperti hanya sekedar mencari namanya di google lalu membelinya di toko bunga.

Tidak. Orang itu harus memahami dan mengerti seluk beluk dunia bunga.

Jika benar. Maka peluang pelaku bisa dengan mudah menyempit.


Siapa lagi selain salah satu anggota Flaws Town?


Dhea merenung lama.

Jika memang pelakunya di antara salah anggota Flaws Town.

Maka besok ada waktu yang tepat menemukannya.

✿✿✿

Tak jauh dari gadis penikmat malam tanpa bintang tadi.

Sosok yang kini menggunakan outfit lengkap berwarna hitam itu duduk berjongkok sibuk mengotak-atik laptop di pangkuannya sebelum bunyi kunci terbuka terdengar dari gerbang besar SMA Derik Town.

Ia berdiri, mengusap wajah yang tersenyum puas.

Ah, jika semudah ini bisa-bisa ia kecanduan meretas.

Ia perlahan mendorong pintu besi itu yang menimbulkan bunyi gemersik besi bergesek. Untungnya ini sudah menjelang tengah malam, jadi sedikit kemungkinan warga di sekitar mendengarnya.

Tapi ia tidak memperhitungkan secuil orang penasaran yang menunggu aksinya ini.

Dan sepasang mata yang sedari tadi menunggu keberuntungan tebakannya tersenyum sinis.

Gotcha!
Kena kau!

✿✿✿

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang