18. Killing Me

1.9K 298 40
                                    

Aku tidak bisa menyembuhkan lukamu tapi aku siap merasakan sakitnya bersammu.
.
.
.

Untuk kesekian kalinya Sunoo terbangun tanpa kehadiran sang Tuan. Mata sipitnya menatap nanar bagian kanan ranjang, tempat sang Tuan berbaring semalam.

Sunoo sudah memastikan kalau Tuannya semalam benar-benar tidur di sebelahnya, tapi kenapa saat ia membuka kelopak mata dipagi hari hanya kasur kosong yang dia temukan.

Tangan kurusnya bergerak mengusap sisi lain dari kasur. Dingin, tak lagi hangat, sang Tuan sudah lama meninggalkan tempat tidur.

Bangun terduduk, matanya bergulir melihat jam weker yang pecah berserakan di lantai. Sunoo turun meraihnya, melihat angka berapa yang jam itu tunjukkan, begitu pagi Tuannya terbangun.

Dalam diam Sunoo mengepalkan kedua tangannya, berdoa. "Tolong biarkan aku bangun lebih pagi besok." sebuah senyum terukir di wajahnya, dia yakin Tuhan akan mengabulkan permintaanya.

"Sunoo..." suara lembut serta ketukan pintu membuatnya menoleh. Jalan pelan menghampiri pintu, membukanya dan tersenyum ramah pada seseorang dibalik pintu.

"Jay hehe..." yang namanya dipanggil hanya tersenyum kikuk. Dia tak paham harus memperlakukan Sunoo seperti apa, terlebih lagi bocah itu 'kan berbeda dengan bocah lainnya.

"Lekaslah bersiap, kita akan pergi sekolah. Sunghoon menitipkanmu padaku." Sunoo menunduk sedih mendengar kata 'menitipkan' yang baru Jay katakan.

Remaja yang tak kalah tampan dari Sunghoon itu menggaruk kepalanya, bingung. Apa yang harus dia lakukan untuk menghibur Sunoo? apa dia harus mengikuti cara Sunghoon, memukul Sunoo saat bocah itu tak menurut? Jay menggeleng hebat, mengenyahkan pikiran ngawurnya.

"Kita tidak punya banyak waktu, bergegaslah. Aku menunggumu di bawah." tak tahan melihat tampang menyedihkan Sunoo, Jay cepat-cepat pergi menuruni anak tangga.

Sunoo menatap bingung lemari besar di depannya. Kemanapun ia mencari dirinya tidak menemukan seragam sekolahnya yang seharusnya dia pakai hari ini.

Sunoo bingung harus bertanya pada siapa. Biasanya dia bertanya pada Sunghoon tapi kali ini Tuannya itu sedang tidak ada.

Bibirnya mengerucut dengan dua alis saling bertemu. Dia hampir menangis tapi tak kunjung menemukan barang yang dicari.

"Jay..." ia menggumamkan nama Jay. Keluar dari kamar, melongok ke lantai bawah tempat Jay menunggu, dari sana ia bisa melihat pemuda tampan seumuran Tuannya sedang duduk di atas sofa sambil memainkan smartphonenya.

"Jay!" setelah meninggikan suara akhirnya Jay mendongak.

Bola mata Jay hampir lepas dari matanya ketika melihat Sunoo, tubuh kurus remaja mungil itu condong ke bawah, kedua tangannya berpegangan pada ralling tangga.

"Hei, hei. Apa yang kau lakukan, cepat turun!" Jay sepontan loncat dari kursi langsung berlari menaiki tangga.

Jay menghela nafas kasar setelah tangannya berhasil memegang lengan Sunoo. Bocah yang sudah membuatnya cemas setengah mati itu malah memiringkan kepala tak mengerti dengan sikap teman dari Tuannya.

Jay menyentil kening Sunoo. "Kau ini ya. Bagaimana bisa Sunghoon betah tinggal bersamamu selama bertahun-tahun."

Sunoo mengusap keningnya yang baru dianiaya oleh Jay.

Killing Me || [Sunghoon X Sunoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang