O N G O I N G
Cristyalin Aily W.
ia hanya gadis biasa yang tinggal di panti asuhan Bunda kasih. Ia memiliki sahabat yang selalu ada saat Aily susah maupun senang.
Aily memiliki sifat yang polos, baik, pintar, ceria, dan baik hati.tidak hanya itu, d...
Saat ini, Cristyalin dan kawan kawannya sedang berada di bawah pohon dekat lapangan, menunggu bel pertanda masuk kelas.
Dan ya, mereka banyak bercerita dibawah pohon itu. Bercerita tentang skandal sekolah, tentang murid-murid dan guru-guru yg ada disekolah itu, dan masih banyak lagi.
Hingga mereka tak menyadari bahwa lapangan itu sedang dipakai untuk latihan anak yang mengikuti ekskul basket, mereka tetap melanjutkan percakapan mereka.
Namun dari arah lapangan terdapat bola basket yang meluncur lumayan kencang lalu tanpa sadar bola basket itu mengenai kepala Aily.
Dug
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bau obat menyerbak memasuki alat pernafasannya, tembok berwarna putih yang menjadi objek pertama yang ia lihat.
Setelah menyadari ia berada dimana, ia mulai mendudukkan tubuhnya, lalu mengingat apa yang terjadi sebelum ia berada di tempat berbau obat ini.
Setelah beberapa detik terbingung memikirkan hal apa yang tadi terjadi, Tiba-tiba seseorang remaja menghancurkan buyarannya.
"Sudah sadar?" Ucap remaja itu dengan suara beratnya.
Aily yang mendengar itu mengerjapkan pandangannya, melihat remaja yang tadi menanyakan keadaanya.
"Udah kok, oh ya aku kok bisa disini?"
"Lo tadi ga sengaja kena bola" Aily mengangguk, lalu ia menyadari bahwa hanya mereka berdua yang ada di UKS tersebut.
"Nih lo minum teh nya, jangan lupa minum obatnya. Ini buat pereda nyeri, tadi juga gw dibilangin sama penjaga uks nya buat ngejagain lo" Entah mengapa mendengar ucapan teman kakaknya itu membuatnya sedikit gugup.
Apalagi ketika Alvaro mencodongkan tubuhnya kearah dirinya. Ia sedikit merasakan elusan tangan remaja itu di kepalanya, tanpa sadar ia tersenyum lalu pipinya memerah.
Setelah itu tangannya langsung mengambil teh yang berada ditangan Alvaro, dan cepat cepat menghilangkan semburat merah yang ada dipipi nya sebelum lelaki didepannya tau.
"lo gapapa kan?"
"aku gapapa kok, cuman kena bola aja. emangnya kenapa?"
"takutnya otak lo agak geser karena kena bola"
"ngawur!" serunya sambil memukul lengan Alvaro pelan. Alvaro pun tertawa pelan, yang membuat Aily tertegun melihatnya.
dia ganteng kalau ketawa, eh apasih. tapi kenapa pada bilang dia dingin ya?
Alvaro yang merasa ditatap oleh gadis yang berada didepannya langsung menatap balik gadis itu. menatap dalam mata biru tersebut yang membuat ia teringat akan seseorang di masa lalu nya.
