20. he looks like...

7.8K 584 52
                                    

haiii semua gimana kabarnya baik kan? jangan lupa jaga kesehatan yya, hehe maaf ku lama sekali update.

Kemaren lagi sibuk banget ngurusin sesuatu sama temen jadinya ga kepikiran buat update dan otak lagi plong parah pas itu. :(

btw happy reading~

dipagi hari yang cerah ini, tampak seorang gadis sedang duduk dimeja rias menggunakan pakaian sekolahnya sambil menyisir rambutnya dan mengeringkan rambutnya agar lebih cepat kering.

setelah selesai melakukan hal itu, ia mulai bangkit dari kursi meja rias nya lalu keluar dari ruang kamarnya.

kemudian berjalan melewati lorong lorong rumahnya, sebenarnya ia pun sudah hapal denah rumahnya yang sangat besar bahkan bisa membuat dirinya frustasi itu. pernah sekali ia sempat tersesat saat kemarin ia ingin pergi kesupermarket, untungnya ia bisa menemukan arah keluarnya.

sampailah ia di ruang makan, dimana keluarganya sudah berkumpul.

tiba-tiba tangannya ditarik oleh Revano "ayo princess kamu duduk dikursi samping abang sini" , "ih adek sama kakak aja" ucap Aldrich menahan tangan adiknya, dan itu membuat langkah sang adik dan yang menarik tangan adiknya berhenti.

"kenapa lo? sirik amat jadi orang, lagian samping lu udah ada kak Axel" 

" dih kan abang bisa gue usir, bang pindah sono" ucap Al dengan nada mengusir. Axel yang diperlakukan seperti itu tidak terima, akhirnya ia menjitak keras kepala adik durhakanya itu membuat Al mengeluarkan suara ringisan pelan.

"gaada akhlak banget lu sama abang sendiri"

"Ya biarin suka suka gw lah bang! "

"Berisik! Aily sini duduk aja sama abang" Ucap Revan sambil menarik tangan adiknya, berjalan mendekati kursi yang kosong lalu mendudukinya.

Akhirnya keluarga William makan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara, dikarenakan sudah peraturan turun temurun keluarga itu.

belum juga mereka menyelesaikan sarapannya, tiba-tiba Revano mengeluarkan suaranya.

"adek nanti berangkat sama siapa? sama abang aja ya?" ucap Revan, yang lain mengdengar pertanyaan itu langsung mengarahkan atensinya ke arah Aily, menunggu responnya.

"aku ngikut siapa aja, jadi aku ngikut abang Revan deh" ucap Aily sambil menganggukkan kepalanya. kembarannya yang tidak terima dengan respon Aily menyahut

"sama kakak aja, jangan sama bang Revan, nanti dia kebut-kebutan dijalan" ucap Aileen dengan kalimat yang sedikit memfitnah Revan, walaupun itu benar. 

mendengar hal itu, yang lain langsung menatap Revan tajam, lalu Revan menatap Aileen tajam sedangkan Aileen hanya tersenyum jahat.

"Aily sama Kennan aja" sangat jarang sekali Kennan mengeluarkan suaranya, bahkan menggunakan suara berat. karna mungkin ia kesal dengan keributan itu.

"abang Kennan ngalah ya sama yang lebih muda! mending Aily sama Al aja, kan searah sekolahnya" tidak biasanya ada yang membantah ucapan Kennan, dan dengan beraninya Al membantah Kennan.

"gausah ribut napa? mending adek sama Kenzie aja" 

"ga! mending adek sama Devan aja, nanti Devan anterin Aily ke kelasnya"

"Aily sama Aileen aja!"

"sekali kali Aily sama Axel deh, nanti abang traktir es krim"

"SAMA AL AJAAAAAA"

"GAAAAA, AILY SAMA REVAN TITIK!"

"Brisik! Aily nanti berangkat sama mommy karena mommy mau liat keadaan sekolah!" final sang mommy, para anak anak pun mukanya sudah menjadi masam kecuali kennan dan fano karena ucapannya. Ia tertawa pelan melihat wajah anak anak dan ponakannya itu.

CRISTYALIN (Possessive Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang