20 : Jisung you did your best !

1.8K 215 5
                                    

Langkah kaki nya pelan , duduk di kursi yang sudah di sediakan , gugup entah kenapa , hingga sosok lain duduk di hadapannya .

"Ayah" panggil nya pelan , yang di panggil ayah mengangkat kepalanya "Eric , bang Chris penjarakan ayah , bebaskan ayah ya"

Eric tertunduk , gigit bibir bawah nya "Christoper bang itu benar ayah , ayah memang harus berada disini" di hempaskan nya pelan genggaman sang ayah pada jemari nya .

"Eric"

"Gara - gara ayah aku bully Felix , ayah emang harus mendekam disini ! Ayah gunain aku cuma buat uang , bahkan ayah gak anggep anak dari selingkuhan ayah !" Tuan Sohn tertengun mendengar bentakan sang anak .

"Apa maksudnya ? Anak apa ? Anak ku cuma kau" Eric mendengus , tak terasa air matanya turun "Lee Jeno , ayah tau kan dia siapa ? Ayah yang hamilin ibu Jeno di Singapura , lupa hah !?"

Eric menunduk , sementara tuan Sohn diam tanpa kata , pikirannya bertanya , mengapa Eric bisa tau rahasia besar nya ?

"Eric pulang ayah , semoga ayah betah disini" pamit Eric kemudian beranjak dari sana meninggalkan teriakan sang ayah .








"Enggak ! Hiks jangan hiks Feli gak mau tanda tangan hiks !" Jisung sudah bersusah payah sedari tadi menenangkan Felix .

ketika ada perawat yang akan mengecek perkembangan Felix , seperti perawat pada umumnya ia akan membawa bolpen dan buku kecil untuk menuliskan perkembangan Felix , namun Felix berteriak histeris kala sang perawat mengeluarkan bolpen milik nya .

"Enggak , Feli gak disuruh tanda tangan kok enggak" ujar Jisung dengan tangan yang memegang pundak Felix , sang perawat yang kebingungan dengan Felix tentu panik , Jisung menoleh "simpan bolpen mu" titah Jisung , sang perawat menurut , mengantongi kembali bolpen kuning milik nya .

"Udah , Feli gak di suruh tanda tangan , lihat bahkan gak ada alat tulis" Felix mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruangan , setelah yakin tak ada alat tulis Felix peluk Jisung .

"Udah , Feli tiduran aja , kan Feli masih sakit" Jisung merebahkan Felix perlahan , mengusap peluh di kening Felix .

Setelah si perawat benar - benar pergi Felix genggam jemari Felix yang pernah dengan perban "maaf , maafin icung" di kecup nya punggung tangan Felix , kemudian beranjak ke arah sofa .

Meraih ponsel nya untuk menelpon Minho , sekedar minta untuk di temani , padahal belum waktu istirahat , namun Jisung mana peduli , untung saja Minho menyanggupi nya .

Minho datang tanpa jas kebanggaan nya "loh ? Kok kemejaan doang ?" Tanya Jisung heran , Minho terkekeh "gerah , aku tinggal di ruangan" balas Minho buat Jisung mengangguk .

"Aku sakit liat Feli kayak tadi" Jisung sandarkan kepalanya di bahu Minho , tatap Felix yang damai di mimpi nya , seharusnya Felix dan ia bersekolah sekarang , namun siapa yang tau dengan takdir ?

"Ini bukan salah kamu , jangan salahin diri kamu , cukup jaga Felix aja" ujar Minho dengan lengan merangkul Jisung , Jisung mengangguk .










Sudah sore , changbin tadi di ajak hyunjin dan Chris untuk menemani Felix , Chris hanya berkunjung sebenarnya , karna sudah sore yang berarti ia akan menginap di rumah sakit .

Sampai di depan kamar Felix Chris biarkan hyunjin masuk lebih dulu , sebelum changbin masuk ia tepuk pundak changbin "bisa kita bicara seo ?" Tentu changbin mengangguk .

Setelah lumayan jauh dari kamar Felix , Chris menghela nafas "sebelumnya terimakasih sudah mencintai Felix , seo , kau tau ? Sejak awal anak bungsu ku itu sangat rentan sakit , dan sekarang , ia memiliki banyak ketakutan , tidak seharusnya kau memilih Felix , cari lah yang lebih baik dari Felix"

Ucapan Chris cukup buat changbin terkejut , yang benar saja , mencari yang lain ? Tak mungkin .

"Aku tak peduli Felix rentan sakit ataupun memiliki banyak ketakutan , aku akan dan tetap mencintai bang Felix" ujar changbin mantap , Chris tersenyum "terimakasih sudah bertahan dengan Felix , cepat - cepat tembak , Felix tak suka di gantung" ah changbin jadi malu .







Felix masih belum bangun dari tidurnya , karna sudab waktu makan malam hyunjin goyangkan sedikit tubuh Felix "Feli ~ bangun , ayo makan" bisik hyunjin , karna felix bukan pecandu tidur lansung saja mata itu terbuka .

"Em ? Kenapa kak ?" Tanya Felix dengan mata yang masih tertutup setengah "makan dulu , changbin suapin"

Mendengar kata suapi Felix langsung bangkit buat hyunjin dan changbin terkekeh gemas .

"Ayo kak abin suapi Feli ~"















TBC
Hai ! Doubel up gak si ? Spesial gara - gara telat up hehe .


Makasih yang udah baca dan vote !
💚

[✓] Dad, Mom Can I Get Your Attention ? | Bang FamsWhere stories live. Discover now