11. Pertemuan Kedua yang Tidak Menyenangkan

61 21 22
                                    

Kalau kau diberi kesempatan kedua untuk melanjutkan hidup, apa yang akan kau lakukan?

Menebus dosa atau mencari kebahagiaan semata?

.
.
.

'Chapter Sebelumnya'

Ocean membawa mereka terbang di udara. Misi kedua dimulai. Semoga kali ini mereka berhasil menyelesaikannya dengan baik.

***

Day 4
06.10 pm

Dari pohon kehidupan, mereka terbang ke arah timur. Red bilang, untuk sampai di gurun pasir yang dimaksud dalam petunjuk itu, dibutuhkan waktu kurang lebih sembilan jam tanpa istirahat. Namun hal itu hanya berlaku jika Ocean tidak mengebut dan perjalanan mereka lancar tanpa mendapat halangan lain.

Mereka bertiga terdiam selama kurang lebih tiga puluh menit perjalanan, berusaha memecahkan sisa isi petunjuk yang belum terpecahkan. Selama itu pula, belum ada yang mengganggu perjalanan mereka. Jalur yang mereka lalui juga lengang. Entah itu pertanda yang bagus atau tidak. Yang pasti, dengan melihat keadaan mereka saat ini, mereka masih aman dan ada kemungkinan besar tidak bertemu dengan tim lainnya.

"Red?" bisik Alara sambil mencondongkan badannya ke depan agar Red dapat mendengarnya.

"Apa?"

"Sudah berhasil memecahkan petunjuk?"

"Belum."

"Oke."

Dan percakapan singkat itu hanya berakhir sampai sana. Alara tidak berani bertanya lagi, walaupun sangat penasaran dengan petunjuk itu. Tapi ia sendiri sudah menyerah. Red saja belum bisa memecahkannya, apalagi dia--begitu isi pikirannya.

Alara kembali berkutat dengan peta airnya. Nihil, tak ada apa-apa selain gambar denah dan satu titik merah yang menandakan lokasi mereka berada. Dalam hati ia bersyukur karena sepertinya perjalanan mereka akan aman-aman saja tanpa gangguan. Semoga saja mereka bisa sampai di tujuan dengan selamat.

Sementara itu, Lavender memilih untuk mengawasi sekitar mereka daripada repot-repot memikirkan isi petunjuk yang belum terpecahkan itu. Ia juga menyempatkan diri untuk menghapal beberapa mantra sihir baru agar tidak terlalu tampak menganggur.

Kira-kira, seperti itulah keadaan mereka selama lima jam ke depan. Tidak ada perubahan yang berarti. Semuanya fokus dengan kegiatannya masing-masing.

Sekitar tengah malam, mereka memutuskan untuk beristirahat selama kurang lebih satu jam di sebuah hutan pinus yang kebetulan mereka lewati dan tampak aman setelah mereka periksa secara singkat. Selanjutnya, Lavender dan Red menciptakan sihir pelindung untuk berjaga-jaga. Alara yang melihat itu tiba-tiba berpikir.

Bagaimana rasanya ya, jika dia juga bisa menciptakan sihir seperti mereka?

Pasti sangat seru, pikirnya.

Masih ada waktu sekitar lima jam lagi sebelum matahari terbit. Mereka bertiga termasuk Ocean meregangkan tubuh masing-masing. Setelah diberi makan, Ocean tidur mendengkur di dekat mereka yang sedang duduk melingkari lentera api keabadaian yang kini menyebar kehangatan. Sambil beristirahat, mereka menyusun rencana sambil berdiskusi tentang petunjuk berikutnya.

Water Voice [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang