U || 10

2.8K 265 24
                                    

Vote vote vote dulu!😍
dan
Komen!!!

•UNCONSCIOUS•

Seorang pria yang sedang duduk merokok itu tengah mengetukkan satu kakinya ke lantai dengan senang. Ia senang karena aksi pengancamannya mampu membuat target takut.


"Bagaimana gadis itu?" Tanya pria itu.


"Ia terkejut, Tuan. Sepertinya kita berhasil menakutinya. Johnny pun sepertinya semakin tersulut amarah" balas anak buahnya.


"Kerja bagus. Bilang padanya jika perannya sudah tiba waktunya"


"Baik, Tuan. Akan saya sampaikan"


"Tujuanku untuk mendapatkan gadis itu bukan hanya Johnny semata. Namun untuk bisnis, hm...sepertinya harganya mahal" kekehnya.


































Keesokan harinya setelah kejadian pengancaman, gadis itu masih beristirahat di dalam kamarnya. Ia absen sekolah satu hari karena luka ringan itu.


Tentu psikologis gadis itu pun sedikit terganggu, ia mengalami shock ringan. Ia tidak menyangka jika pengancaman itu benar-benar ada. Papanya benar, dirinya dalam bahaya.


Luka fisik yang ia alami tidak serius, hanya lecet pada bagian sikut dan lututnya yang dapat diobati dengan obat antiseptik.


Setelah mengetahui putrinya dalam bahaya, Johnny menjadi murka. Ia tengah mencari siapa pengancam itu. Ia bersumpah akan mencari pengancam itu sampai ketemu dan membalas perlakuannya.


Berbicara Jeffrey, pria itu telah diberi pertolongan pada lukanya. Bahunya perlu dijahit sedikit akibat luka sayatan yang cukup dalam.


Saat dalam masa istirahatnya, Evelyn mendengar pintu kamarnya diketuk sebanyak 2 kali.


"Masuk" titahnya.


Jeffrey masuk ke dalam kamar. Pria itu membungkuk memberi hormat sebentar kemudian berdiri tidak jauh dari kasur gadis itu.


"Ada apa?" Tanya gadis itu.


"Tuan memintamu untuk bersiap"


"Bersiap kemana?"


"Ikut papa main golf Eve," kata Johnny yang tiba-tiba masuk kedalam kamar gadis itu.


"Hah?! Papa tidak lihat aku lagi luka gini!"


"Hanya lecet sedikit begitu saja, manja sekali" ketus Johnny.


Eve terlihat misuh, "Papa gimana sih, aku baru saja kecelakaan masa suruh ikut main golf? Aneh!"


"Kau tidak akan luka seperti itu jika menurut pada ajudanmu," tegasnya.


Evelyn hanya diam mendapati omelan papanya karena sebetulnya itu benar.


"Cepat bersiap. Papa juga akan bertemu Kai disana. Sekalian papa ingin membuatkanmu pakaian anti peluru khusus. Buatnya harus datang langsung dan fitting"


UNCONSCIOUSWhere stories live. Discover now