U || 06

3.1K 288 19
                                    

Vote dan Komennya dongg..😌


•UNCONSCIOUS•

Terlihat kepulan asap rokok yang keluar dari mulut seorang pria. Terdengar juga bunyi dentingan es batu di dalam gelasnya. Nyatanya jika pria itu tengah menikmati minuman alkoholnya yang bewarna kuning kecoklatan dengan sebatang rokok yang berada di tangan kirinya.


"Bagaimana dengan gadis itu?" tanya pria itu.


"Sampai saat ini masih aman dalam jangkauan saya, Tuan. Sepertinya Johnny semakin mengetatkan penjagaan gadis itu" balas pria satunya.


Tengah terjadi perbincangan empat mata antara dua orang pria yang berhadapan. Lalu terdengar kekehan dari pria yang dipanggil Tuan itu.


"Bagus, terus kau awasi. Kita jalankan sesuai rencana saja. Ingat, jangan memperlihatkan sikap dominanmu itu"


"Baik, Tuan"


"Hahaha Johnny, aku sudah tidak sabar melihatmu hancur berkeping-keping. Dasar pria sombong," tawa pria itu.


Kepulan asap pria itu semakin banyak dan tinggi, bukti bahwa suasana hatinya kini sedang baik.


***


Beberapa hari kemudian.


Kini Evelyn berada di rumah Carolina. Gadis itu berencana akan menginap di rumah sahabatnya itu. Tentu Jeffrey terus berada di sampingnya kemanapun ia pergi.


"Makasih ya kau mau menemaniku selama orang tuaku pergi," senang Carolina.


"Lagipula orang tuamu besok kembali, berlebihan sekali" ledek Eve.


"Hehehe, aku takut sendirian"


Eve mungkin tidak akan diizinkan jika Jeffrey tidak ikut bersamanya. Risih sih, namun mau bagaimana lagi. Mau tidak mau Eve lakukan itu untuk mendapatkan izin dari sang papa.


Kedua gadis bahkan telah berganti pakaian piyama dan bersiap untuk tidur. Namun lebih dulu Carol memberikan sebuah selimut dan bantal pada Jeffrey.


"Maaf ya rumahku hanya memiliki 2 kamar, tidak ada kamar tamu. Jadi kau tidur di sofa tak apa kan?"


Jeffrey hanya mengangguk sebagai jawaban. Kedua gadis saling menatap heran karena pria itu benar-benar irit berbicara.

















Satu jam, dua jam berlalu. Waktu semakin malam, namun kedua gadis itu belum dapat tidur. Karena bosan, segera keduanya keluar dari kamar kemudian menuju dapur untuk mencari sesuatu yang dapat dimakan.


Saat keluar kamar, mereka melihat jika Jeffrey pun masih terjaga. Kedua matanya terlihat masih segar dan terus menatap ke arah pintu kamar Carol. Terlihat sedikit menyeramkan. Segitunya kah ia berjaga untuk melindungi Evelyn?


"Hey, apa kau lapar?" tanya Eve pada Jeffrey.


Jeffrey hanya menggeleng sekali.


"Cihh dasar robot," gumam gadis itu.


Tanpa menghiraukan pria itu, kedua gadis itu segera menuju kulkas untuk melihat ada makanan apa disana. Setelah menemukan beberapa makanan ringan segera keduanya menikmatinya di meja makan yang berada di dapur.


"Ahh sepertinya makanan ini akan lezat jika dengan beer," ucap Eve lantang.


Tiba-tiba Carol tersenyum ceria, seolah memiliki ide luar biasa di otaknya.


UNCONSCIOUSWhere stories live. Discover now