JANGAN DIBACA JIKA KALIAN MASIH PUASA!! DISARANKAN MEMBACA SETELAH BUKA😳
***
Jaemin kembali masuk sekolah setelah dua hari absen menemani Jeno di rumah sakit. Awalnya Jaemin bersikeras ingin tetap menemani Jeno sampai sembuh, tetapi luka Jeno tidaklah separah itu sampai harus mengorbankan sekolahnya. Pada akhirnya, Jaemin mengalah.
"Jun, gue titip Jaemin, ya," pesan Jeno ketika Renjun datang menjemput Jaemin ke rumah sakit.
"Lo gausah khawatir, gue pasti jagain dia."
"Nanti pulang sekolah aku ke sini lagi, ya, Jen," ujar Jaemin yang dijawab anggukan olehnya.
"Oh, ya! Gue pinjem mobil lo ya, soalnya mobil gue di bengkel. Tadi aja gue ke sini naek ojek," tutur Renjun lagi cengengesan.
"Tuh kuncinya di meja."
Renjun dan Jaemin pun pergi dari ruangan untuk berangkat ke sekolah.
Oh, ya ... perihal Jungwoo sudah selesai. Ia tidak dipenjara tentunya. Selain masih dibawah umur, juga tidak ada bukti fisik yang menyertai laporan seperti cctv arau saksi.
Untuk itu, kejadian yang menimpa Jeno hanya dianggap perkelahian antar remaja. Namun, karena tindakan Jungwoo telah melebihi batas karena membuat Jeno masuk rumah sakit, juga mempertimbangkan atas kejadian tang menimpa Jaemin beberapa waktu lalu, Jungwoo di skors selama satu bulan.
—oOo—
Suasana di sekolah berjalan dengan tenang tanpa hadirnya Jungwoo sebagai biang rusuh. Meskipun, banyak diantara mereka yang memandang Jaemin tak suka, tetapi mereka tidak ada yang sampai bertindak lebih seperti sebelumnya.
"Lo gak perlu takut. Sekarang ada gue, Mark sama Haechan yang jagain lo," kata Renjun menenangkan.
"Terimakasih."
—oOo—
"Mau pulang dulu atau langsung ke rumah sakit?"
"Kayaknya pulang dulu, deh. Sekalian ambil baju buat nginep di rumah sakit," jawab Jaemin seadanya.
Renjun hanya menurut saja. Lagipula, Jeno sudah menitipkan Jaemin padanya. Renjun menurut bukan karena takut atau apa, tetapi karena merasa tanggung jawab atas semua kesalahan yang ia perbuat pada Jaemin.
Sebenarnya Jaemin pulang tidak hanya membawa baju, tetapi juga membawa obat-obatan miliknya. Akhir-akhir ini banyak yang terjadi membuatnya merasa cepat lelah dan pusing.
Ketika Jaemin sibuk dengan pemikirannya, Renjun tiba-tiba saja mendekat. Jarak antara wajah keduanya hanya beberapa centi saja. Jaemin kikuk, ia tidak tahu harus berbuat apa saat itu.
"J–Jun ... k–kamu mau apa?" tanya Jaemin dengan mata terpejam sembari menahan tubuh Renjun dengan kedua tangannya.
Renjun tidak menanggapinya. Ia hanya tersenyum lantas memakaikan safebelt di tubuh Jaemin.
"Lo lupa pake sabuk pengaman," ujarnya lantas menancap gas keluar dari parkiran.
Jaemin masih membatu untuk beberapa saat atas perlakuan Renjun yang menurutnya cukup ambigu. Terlahir menyukai pria membuat Jaemin mudah berdebar ketika berada di jarak dekat dengan lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
About J [NOMIN] END✔
FanfictionFANFICTION JENOxJAEMIN (NCT) *** "Penyesalan terbesarku adalah menyakitimu, Na." *** WARNING⚠⚠⚠ Cerita ini bergenre bxb. Yang merasa homophobic dan bukan lapak kalian, silahkan skip tanpa meninggalkan hujatan. Terimakasih💚 Star publish 1 April 2021...