1. Murid Pindahan

11.3K 649 80
                                    

Perihal trauma yang mengusik jiwa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perihal trauma yang mengusik jiwa

oOo


"Gila! Ganteng banget!"

"Auto jadi gebetan gue nih!"

"Jangan halu lo!"

"Ototnya dong bikin meleleh!"

"Baby face gak sih?"

Perkataan-perkataan itu terlontar dari murid-murid perempuan yang tidak sengaja dilewatinya. Ia bermaksud untuk ke ruang kepala sekolah, tetapi sepertinya ia tersesat sampai ke toilet.

"Ah, sekolah ini luas bener. Gue sampe capek!" gumamnya lantas membasuh mukanya di wastafel.

Setelah mencuci muka, ia bermaksud langsung pergi dan bertanya pada siswa lain mengenai ruang kepala sekolah. Tetapi, langkahnya terhenti ketika mendengar suara bentakan dan rintihan seseorang. Ia memutuskan untuk mencari tahu.

"Ckk! Hari gini masih ada pembullyan!"

Lee Jeno sudah mengepalkan tangannya dan bersiap untuk menolong pria itu. Tetapi, bisikan hatinya mengubah niatnya. Lee Jeno pergi begitu saja mengabaikan semua yang ia lihat.

Bukan urusan gue!

-oOo-

Setelah menemui kepala sekolah, Jeno diberitahu bahwa ia masuk ke kelas XII IPS 2, yang notabene kelas itu mendapat julukan kelasnya para preman.

Mau di kelas preman, mau di kelas babu juga gue gak peduli. Gue punya banyak duit, seenggaknya gue gak bakal dibully, batinnya terus meyakinkan diri.

Lee Jeno berjalan menyusuri koridor sekolah di belakang wali kelas yang tengah mengantarnya ke kelas. Pelajaran sudah dimulai, itu karena Jeno sebelumnya tersesat.

"Permisi, anak-anak. Hari ini kalian kedatangan murid baru."

Semua murid saling melirik, mereka memang sudah mendengar perihal kedatangan murid baru tadi pagi, tetapi tidak ada yang menduga jika Lee Jeno masuk ke kelasnya para preman.

Oh, satu lagi, kelas XII IPS 2 tidak memiliki murid perempuan. Semuanya laki-laki dan sudah pasti berandalan, sering bolos, dan bahkan di cap kelas terburuk sepanjang sejarah. Bahkan, Jeno sendiri tidak mengerti kenapa ia dimasukkan ke dalam kelas itu.

"Ayo perkenalkan diri kamu," ujar wali kelas itu.

Lee Jeno maju satu langkah, pakaiannya begitu rapi dan berbeda jauh dengan penghuni kelas.

"Nama, Lee Jeno."

Seisi kelas menjadi hening. Pandangan Jeno langsung tertuju pada seseorang yang sepertinya ia kenali, dan seseorang itu hanya tersenyum menyeringai padanya.

About J [NOMIN] END✔Where stories live. Discover now