18. Familiar but,

1.9K 170 7
                                    

" jadi lo disuruh dosen manusia harimau yang lo katakan itu untuk lo datang ke kampus ? " tanya Nadhira di depan pintu kamar Rania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" jadi lo disuruh dosen manusia harimau yang lo katakan itu untuk lo datang ke kampus ? " tanya Nadhira di depan pintu kamar Rania.

Kamar kedua gadis itu berbeda lantai , dimana kamar Nadhira terletak di lantai atas sedangkan Rania di lanatai bawah di kamar Utama.

" Ya begitulah. Kemarin sih gua udah datang ke kampus cuma tu dosen lagi banyak pasien dan gantinnya hari ini. " sahut Rania , gadis itu sibuk mencari pasangan kaos kaki lainya.

" ih...lo nyari apa sih Man ?" tanya Nadhira heran , Rania yang mula jongkok langsung berdiri menunjukkan kaos kaki sebelahnya yang sudah terpasang.

" cari yang lain kek Man...entar Dosen gua masuk lagi. " kata Nadhira merenggut kesal.

" Nggak bisa Nad, ni kaos kaki pembawa berkah! Kalau gua pakai ini Pak Giovano berwajah kera tersebut dia nggak marahin gua."

Nadhira Menggelengkan kepalanya frustasi melihat tingkah sang sahabatnya itu , kamar yang mulanya Rapi kininkembali berantakan dengan kain dimana - mana dan kasur yang sudah tak tertata rapi bersamaan buku yang ikut berserakan.

" udah ah...nggak usah yang itu , lo banyak kaos kaki mah. " sahut Nadhira gadis itu masuk kekamar Rania sambil mengambil buku - buku yang berjatuhan lalu menyusunnya dilemari buku milik Rania.

Rania merupakan gadis pecinta buku. Mulai dari buku Fiksi maupun Non Fiksi. ,berbagai buku Non fiksi yaitu Novel dan cerpen mulai tersusun rapi hingga buku Eksilopedia dan buku - buku Fiksi pelajaran.

" Ayok capeklah!! Panek lak den manunggu ang ko¹! " sahut Nadhira kesal , pada akhirnya gadis itu mengeluarkan bahasa aslinya.

" Iyo koa! Nggulu den ambiak laptop². " pada akhirnya Rania memilih mengalah jika Nadhira sang sahabat mulai menggunakan bahasa Minang, tandanya ia mulai marah.

Rania mengunci kamarnya dan menggandeng tangan Nadhira keluar Rumah , gadis itu selalu manja jika bersama sang Sahabat. Hanya Nadhira.

" Nadh ?" panggil Rania.

" hemm..." jawab Nadhira dengan deheman , Rania mengerucut kesal.

" Ihhh masih marah ni? Nggal cocok tau kalo lo ngambek. " Sahut Rania.

" Jadi gua cocoknya ngapain ?" tanya Rania ketus.

" cocoknya jadi hemmm...Jadi orang sawah aja Nad! Diem dan tenang. " Sahut Rania ceria.

" iya Diam dan tenang lama - lama bisa jadi Pscyopat guanya! Dan gua bunuh lo pakek lidi! " balas Nadhira dengan raut dibuat seseram mungkin.

" Hahahaha...lo mau bunuh gua pakek lidi? Jadi ada niatan juga lo buat Warung sate padang. " gelak tawa Rania membuat Nadhira mendengus kesal.

" Au ah! ngomong sama lo yang ada Tensian muli guanya. " ia berjalan meninggalkan Rania yang masih diam didepan teras rumah.

" Temometer dong. " sahut Rania , gadis itu segera berlarian menyamai langkah Nadhira.

KISAH DI JOGJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang