*AYANA*11

50 13 7
                                    

••••

Ghiffari bersama teman temannya yang tak lain adalah Darren dan Nando menelusuri koridor sekolah, tidak tau arah tujuan mereka kemana, mungkin lebih tepatnya mereka gabut gak tau mau ngapain jadi mereka berjalan tidak jelas sambil menggoda adik kelasnya.

Semua orang tak luput dari arah pandangnya yang memandang mereka bertiga, dengan tatapan memuja ketampanan nya, berbisik ria, dan ada yang mengejek khusus untuk laki laki, karena kalah dengan mereka yang di kagumi banyak orang.

Hingga mata Ghiffari melihat satu objek yang ia tertarik untuk menghilangkan rasa gabutnya, Ghiffari berhenti sejenak begitupun dengan Darren dan Nando.

" Ada apa Ghiff ?" Tanya Nando

Ghiffari masih memandang cewek itu degan senyuman jahil, lantas Nando dan Darren mengikuti arah pandangnya, kemudian Darren dan Nando mengerti arti tatapan dan senyuman Ghiffari.

Darren mengangguk kepalanya pelan " Skyu, daripada gabut,"

"Gue laper," Ghiffari mengusap perutnya yang sedikit lapar.

Mereka tersenyum jahil sambil melangkah meninggalkan koridor menuju kantin yang tampak tidak terlalu rame.

***

Ayana berserta Jenni dan Zahra sedari tadi duduk di kantin sambil berghibah ria, sangking serunya mereka ghibah hingga tak terasa kantin sudah tidak terlalu rame.

Kalian pasti tau lah cewek kalo ghibah, lupa waktu. Begitupun dengan mereka, yang tadinya mereka ingin makan di kantin tapi malas untuk mengantri alhasil mereka ghibah dulu.

Awalnya cuma bincang-bincang biasa kemudian Jenni membicarakan kakak kelasnya yang terkenal pendiam, cool, dan pintar sekaligus anak dari kepala sekolah.

Hingga terjadilah perghibahan.

Jenni melihat sekitar yang mudah tidak terlalu rame " ayok pesen makanan, dari tadi gak pesen-pesen perut gue dah kroncong-an,"

"Sana, Gue udah pesen tadi, " ujar Ayana senyum menapakkan gigi putihnya.

Jenni dan Zahra bingung bagaimana bisa Ayana memesan makanan, padahal dari tadi kita duduk sambil berghibah ria, bahkan sampai lupa waktu.

Jenni menyatukan alisnya menatap Ayana tajam " boong lo, lo dari tadi disini, kapan lo pesen makanan ? gak ajak-ajak lagi,"

Zahra ikut-ikutan " iya, kapan lo pesen makanan? jahat banget lo, gue pecat dari sahabat gue mampus lo,"

Ayana nyengir " hehehehe, gue pesen lewat handphone, tadi hehe, "

" Lo punya nomer nya?"  Tanya Jenni

" Iyalah, baru tadi sih punya-nya minta sama Gio tadi,"

Jenni dan Zahra berdiri dari duduknya " udahlah ayo Jen, kita pesen makanan gue dah laper,"

Tak lama kemudian, datanglah Ghiffari dan teman-temannya yang  siap untuk merecoki makan siang Ayana dan teman-temannya.

Ghiffari langsung duduk di pinggir Ayana, Ayana yang sedang memainkan handphone nya kaget, untung aja handphone yang di bawanya tidak jatuh ke lantai.

Nando dan Darren menyusul Ghiffari yang sedang duduk di pinggir Ayana, Nando dan Darren duduk di depan Ayana dan Ghiffari.

Ayana menatap mereka aneh, mereka tersenyum ke arah Ayana.  siapa yang tidak merasa aneh jika seseorang tiba-tiba duduk di sekitar kita lalu tersenyum lebar.

Pasti berfikir yang aneh-aneh, sama seperti Ayana yang sekarang sedang berfikir, mengapa mereka duduk di sekitarnya dengan senyum dan tatapan aneh?

Ayana sedikit menggeser sedikit pantatnya ke samping biar tidak terlalu dekat dengan Ghiffari, bukan karena grogi tapi karena risih di dekati olehnya.

Ayana menunjuk wajah mereka dengan jarinya " Lo, lo, dan lo ngapain sih di sini, masih banyak tempat duduk juga,"  Tak lama kemudian pesanan Ayana datang.

kemudian di susul Jenni dan Zahra  ikut bergabung dengan  Ayana  dan teman-teman Ghiffari.

Jenni duduk di sebelah kanan Darren sedangkan Zahra duduk di sebelah kiri Nando .

" Tumben nih kalian akur biasanya berantem terus," kata Zahra, menyeruput es jeruknya.

Ayana tak menanggapi ucapan Zahra.

Kemudian Ghiffari merebut makanan yang ada di depan Ayana, Ghiffari memakan mi ayam Ayan dengan raut wajah tak berdosa.

" Woy! Anjing lo! "

Ghiffari langsung tersedak mendengar teriakan Ayana yang kencang di telinganya, bukan hanya Ghiffari yang kaget dan tersedak, Jenni yang meminum es nya, Zahra yang makan, Nando yang minum minuman Zahra tanpa izinnya, dan Darren yang sedang mengupil-pun ikut kaget dan tersedak.

Ghiffari terbatuk-batuk lalu segera minum minuman Ayana. " Gak waras lo Ghiff, dateng kek orang stres, makanan gue lo makan, sekarang ganti gak,"

" Ngutang dulu,"

"Dih, siapa lo?"

"Setan,"

" Sadar juga lo,"

"Bukan gue,"

" Terus siapa? Jenni, Zahra, Darren, atau Nando,"

"Lo,"

" Babi lo,"

Zahra, Jenni, Darren, dan Nando hanya melihat pertengkaran mereka seakan pertengkaran mereka ada sebuah pertunjukkan.

Tak lama kemudian Darren dan Nando membawa pergi makanan dan minuman Jenni dan Zahra.

" Woy bangsat lo!" Teriak Jenni dan Zahra.

T
B
C






Hai...
Apa kabar?...
Lama tidak up, sekali up malah kurang panjang hehehe
Giman part kali ini?

Selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin
Maap telat ngucpinnya  hehe

AYANAWhere stories live. Discover now