*AYANA*10

99 33 23
                                    

Disebuah rumah besar nan indah bak istana terdapat dua orang paruh baya dan putranya bertengkar hebat dua orang paruh baya itu adalah sang Ayah dan sang Ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah rumah besar nan indah bak istana terdapat dua orang paruh baya dan putranya bertengkar hebat dua orang paruh baya itu adalah sang Ayah dan sang Ibu. Ibu itu memarahi putranya karena membuat kesalahan yang fatal hingga Ibunya menampar pipi putranya sampai  berulang-ulang kali.

Tiba tiba dada Ibu itu terasa nyeri dan sangat sakit, lantas Ibu itu memegang dadanya dan menekan berharap rasa sakit dan nyeri bisa berkurang namun nihil Ibu itu kehilangan kesadarannya.

Suami dari Ibu itu langsung sigap menangkap istrinya biar tidak jatuh kelantai. Suami dan putranya panik langsung saja mereka membawanya ke rumah sakit terdekat.

Suami dari Ibu itu tak lain adalah Ayahnya. Ayahnya menatap putranya yang sudah berumur  45 tahun dengan tatapan tajam dan marah hingga rahangnya mengeras.

Tiba di rumah sakit Ayah dan putranya langsung membawanya ke ruangan UGD. " Kamu puas.? " Tanya Ayahnya datar sambil menekan kata katanya melihat pintu ruangan UGD yang tertutup rapat dimana istrinya berada di dalam sana.

Putranya menangis ia merasa bersalah kepada orang tuanya sampai membuat ibunya masuk rumah sakit " maaf. " jawab putranya dengan suara lirih dan kepala menunduk tak sanggup menatap mata Ayahnya yang sedang menahan emosi.

***

Pagi ini Ayana berangkat ke sekolah sendiri, Jenni dan Zahra sudah berangkat duluan atas permintaan Ayana. Alasannya Ayana tidak mau Jenni dan Zahra terlambat karena menunggu Ayana yang masih belum mandi.

Ayana sedikit berlari menuju halte bus, semoga saja Ayana segera mendapatkan bus.

Ayana terlambat lima menit tapi untung pak satpam membukakan gerbang untuknya. Ayana langsung masuk ke dalam, Ayana mengendap ngedap masuk ke dalam koridor sekolah, agar tidak ketahuan guru yang sedang mengajar di setiap kelas.

Ayana tiba di depan pintu kelasnya tapi. Pas mau masuk ke kelas terdapat guru yang sedang mengajar pelajaran pertama.

Ayana membalikkan badannya dan mengendap ngedap pergi ke belakang sekolahan, Ayana bolos di jam pertama. Itu sudah biasa Ayana lakukan ketika terlambat masuk kelas,  Ayana malas jika di hukum di suruh ngepel toilet.

Di belakang sekolah terdapat warung sederhana yang sudah berdiri dari sebelum sekolahnya di bangun. Sebut saja warung sederhana itu warung bu siti.

Lama banget ya.

Di situ juga ada teman satu angkatan Ayana, dan ada juga adik atau kakak kelasnya yang membolos, ada juga dari sekolah lain yang menongkrong di warung bu siti.

Warung Bu Siti bukan cuma cowok yang suka nongkrong atau bolos disana, tapi ada juga beberapa cewek yang nongkrong atau bolos di sana juga seperti Ayana.

Setelah tiba di sana Ayana disambut baik oleh oleh teman-temannya yang ada di sana " Wih lo bolos juga Ya." ucap Gio sambil menepuk kursi yang ada di sebelahnya menandakan Ayana harus duduk di samping nya, Ayana membalas sapaan Gio dengan senyuman manis milik Ayana.

AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang