30. Posesive

1.2K 61 6
                                    


😢😢😢

Suasana kantin kini sangat ramai, karna pengumuman kelulusan belum juga di umumkan, semua guru masih mempersiapkan semuanya. Agra dan Bulan sedang makan bersama di kantin. Mereka sibuk dengan fikiran nya masing masing. Bulan sibuk memikirkan Agra yang akan kembali pada Bintang. Dan Agra sendiri sibuk memikirkan perubahan penampilan gadis itu.

Agra meminum es teh di depan nya hingga tandas entah mengapa ia sangat haus, ia kesal untuk apa gadis itu memakai pakaian seperti itu, apa ia sengaja ingin menggoda semua pria? Ketahuilah Agra tak suka milik nya menjadi pusat perhatian semua orang terutama para laki-laki

Seperti saat ini, kantin sangat riuh karna datang nya Bintang dengan penampilan yang berubah 180°.

Bulan tak heran dengan itu, karna ia tahu dari dulu penampilan Bintang memanglah seperti itu, maka dari itu Jack kekasihnya berpaling pada Bintang. Dan awal bertemu Bintang kembali, Bulan sangat syok karna penampilan gadis itu sangat cupu bertolak belakang saat SMP.

Dan kini, Bintang membuatnya geram kembali, untuk apa gadis itu mengubah kembali penampilan nya? Ingin mendapat perhatian semua orang? Dasar caper!

Alga yang sedang berkumpul dikantin bersama teman-teman nya pun tak sengaja melihat Bintang di pintu kantin. Ia ternganga melihat penampilan gadis itu.. sulit di percaya rasanya, tetapi nyata

Alga pun melihat Agra yang sedari tadi menatapi Bintang. Tiba-tiba ia tersenyum miring, saat nya melancarkan aksinya. Alga bangkit menghampiri Bintang, dan langsung merangkul gadis itu.

"Heyy, kau sangat cantik hari ini" ucap Alga pada Bintang, lalu melirik Agra yang menatapnya dengan tatapan tak suka

Jujur, awalnya Bintang akan menolak dan menghempaskan lengan Alga di pundaknya. Namun tak sengaja ia melihat Agra dan Bulan yang sedang makan bersama di ujung kantin. Bintang pun memilih membiarkan Alga merangkulnya, ia ingin menunjukkan pada Agra memang nya hanya pria itu saja yang bisa?! Dirinya juga bisa!

"Kau bisa saja" jawab Bintang

Alga tertawa pelan "aku serius, yasudah kau ingin makan apa aku akan mentraktirmu" ucap Alga tepat di telinga Bintang seraya memanas- manasi Agra

"Ouuu benarkah?"

"Ya tentu saja, ayo"

Baru saja Alga hendak mengajak Bintang, tiba- tiba ada tangan yang menghempas kan rangkulan Alga. Siapa lagi kalau bukan Agra.

"Hey! Apa- apaan kau!" Protes Alga

"Jaga tangan mu jika tak mau patah" kecam Agra lalu menarik tangan Bintang dan membawa nya melenggang pergi

"Sialan" gumam Alga

Bulan menatap Agra penuh kesal, ia sudah bisa menebaknya. Agra akan kembali pada Bintang, tapi ia tak mau itu terjadi.

---

Agra menarik Bintang dan membawa nya ke dalam toilet pria tak lupa ia mengunci nya dari dalam agar tak ada satu pun orang yang masuk.

"Hey lepaskan!" Protes Bintang

Agra melepas kan cekakan nya ketika sampai di depan wastafel.

"Apa kau sudah gila?" Bentak Agra

Bintang memiringkan kepala nya, kebiasaan nya jika gadis itu tak mengerti

"Kau masih kekasih ku, kau miliku. Lalu mengapa kau membiarkan Alga merangkul mu?" Tanya Agra kesal

"Sebaiknya kau berkaca" balas Bintang

"Apa maksud mu?" Tanya Agra terpancing

"Kau melarangku untuk tidak dekat- dekat dengan pria lain, tapi kau sendiri dekat-dekat bahkan berhubungan dengan gadis lain. Apa itu adil?"

Agra mengerut kan dahinya "gadis lain? Aku tak memiliki hubungan dengan gadis lain selain dirimu" jawab Agra

Mendengarnya Bintang terkekeh meremehkan

Agra tak suka melihat itu, "untuk apa kau memakai pakaian seperti ini?" Tanya Agra

"Apa urusan mu?"

"Jelas, aku adalah kekasihmu dan kau adalah miliku. Aku tak suka miliku di lirik oleh pria mana pun selain diriku"

Bintang memiringkan senyumnya "egois"

"Ya, aku memang egois, aku akan melakukan segala cara agar kau menjadi miliku seutuh nya" ucap Agra serius

"Apa maksud mu?"

"Aku akan menghamili mu sekarang juga"

"AGRA CUKUP!!"

PLAKKK!!!

Agra merasa pipinya memanas, Bintang menamparnya? Agra menatap mata gadis itu yang kini berair

"Cukup! Kau fikir aku ini apa? Gadis murahan?? Hah??"

Agra menggeleng kan kepalanya "Tidak Bintang, aku tidak bermaksud seperti itu"

"Apa? Apa yang kemarin belum cukup? Kau sudah merusak masa depan ku, kau juga yang sudah meninggal kan ku dan memilih pergi dengan gadis lain. Aku kira kau mencari ku? Tapi apa? Tidak! Sama sekali tidak! Aku benci padamu. Aku benci!!" Pekik Bintang yang tak kuasa menahan tangis

Agra tak tega melihat gadis nya menangis seperti ini, lalu ia pun memeluk Bintang walaupun gadis itu menolak untuk di peluk, Agra tetap lah Agra, pria keras kepala dan memaksa. Ia terus memeluk gadisnya berupaya menenangkan

Agra membiarkan Bintang memukuli dadanya, karna ia juga mengerti perasaan gadis itu saat ini. Agra akan bicara setelah Bintang meluapkan emosi nya meluapkan semua yang dirasakan nya.

Dirasa gadis itu sudah tenang, tangisan nya sudah mereda. Agra pun angkat suara

"Sudah? Aku bisa bicara sekarang?" Tanya Agra lembut

Bintang tak menjawab, gadis itu hanya diam dengan sisa tangisnya. Agra pun mulai menjelaskan mengapa ia tak mencari Bintang selama ini

"Papah sudah tau semuanya, maka dari itu aku diusir dan semua fasilitas ku di ambil termasuk ponsel. Jadi aku pergi dari apartemen tak membawa apapun selain membawa diri dan pakaian. Aku tak tau harus kemana, dan disitu aku bertemu Bulan. Dia menawariku untuk tinggal bersama nya, aku menolak dan memilih ingin tinggal sendiri. Aku akan mencari kerjaan setelah lulus. Aku bingung hendak kemana, menginap di hotel, aku tak punya uang..menyewa rumah pun aku tak punya uang. Dan Bulan menawariku untuk tinggal di apartemen nya sampai aku mendapatkan kerja"

Agra masih merengkuh Bintang "Saat itu aku dalam kondisi mabuk dan kau datang ke tempat ku, aku melakukan hal itu setengah sadar.. maafkan aku, tapi aku tak menyesal"

"Brengsekk!!"

"Ya,aku memang brengsek. Tapi ketahauilah aku sangat mencintaimu.. aku tak mau kau dimiliki oleh orang lainn.. aku janji aku akan bertanggung jawab jika kau hamil, kau tak perlu resah" ucap Agra meyakinkan

"Bagaimana dengan orang tua ku nanti" kesal Bintang

"Kau tidak perlu khawatir, kita berdua terlahir dengan nasib yang sama. Broken home. Jadi kau tak perlu takut, ada aku disini" ucap Agra lagi

Bintang terdiam, Agra memang benar dirinya terlahir satu nasib yang sama dengan Agra. Sama - sama tak di perdukikan oleh orang tua. Hati nya mulai luluh oleh ucapan Agra. Tangan yang awal memukuli dada Agra kini mulai memeluk pria itu dengan erat

Merasa ada pergerakan, Agra pun tersenyum dan memeluk gadisnya tak kalah erat

😢😢😢

Sorry for typo🙏

PosessiveWhere stories live. Discover now