[28] |si manis|

644 105 134
                                    

vote ke berapa?

SUMMER TRIANGLE
- si manis -

Pagi itu, Ravian benar-benar menepati janjinya. Dia mengajak Arjuna untuk berkelana mengitari Epoxiyez dengan Aigelnya.

"WOAH lihat Kak!"

Arjuna menunjuk para hewan yang bergumul dalam hutan di bawah sana.

"Mereka sedang rapat itu,"

"Rapat apa?"

"Mana kakak tahu, tanya saja sama mereka!"

"Hilih."

"Naik lebih tinggi lagi mau?" tawar Ravian.

"MAU-MAU!!" jawab Arjuna antusias.

Tentu saja Ravian segera meminta Aigelnya untuk berformasi vertical guna menembus langit ke enam, tempat ia bisa melihat matahari dengan sangat begitu jelas.

Ada harapan jahil yang Ravian sematkan dalam aksinya kali ini. Dia berharap Arjuna histeris dan ketakutan. Namun nyatanya anak itu justru berseru girang dan tiada hentinya bergumam uwah. Tentunya hal itu membuat Ravian sedikit kesal.

Setelah sepanjang pagi dihabiskan mereka untuk bermain-main di angkasa, kini Ravian dan Arjuna pun dengan Aigel yang sudah berubah menjadi elang biasa, sedang duduk bersantai di lembah Gugusan Major dekat dengan Canis cotan.

Mereka sama-sama terdiam, menikmati bentangan alam hijau yang sedap dipandang. Semilir angin membelai lembut surai mereka berdua.

"Seru gak?"

Arjuna menoleh pada Ravian, pemuda Aquila itu memasang tatapan teduh yang menghangatkan.

"Seru banget Kak. Kapan-kapan kita tanding bareng Kak Gimy ya." Jawab Arjuna antusias.

"Boleh banget tuh. Lo harus menang."

"Pastilah Kak, ya kan Aigel?"

Elang Ravian yang sekarang berada di pundak si tuan itu, mengangguk. Pancaran keceriaan dari Arjuna membuat Ravian merasa tenang sekali. Akhirnya kelinci gembulnya tidak merajuk lagi.

"Jun."

"Hmm?"

Ravian bungkam kemudian. Dia bingung harus memulai semuanya dari mana.

"Kenapa Kak?" tanya Arjuna saking penasarannya.

"Nanti malam kan, Victory balik ke hydra cotan."

Mendengar sang kakak membicarakan Victory, membuat mimic muka ceria Arjuna jadi meluntur seketika.

"Lo gak ada ngucapin apa gitu ke dia?"

"Kak Ravi nyuruh aku ngucapin apa emang?"

Ravian menoleh tatkala mendengar nada bicara Arjuna yang sarat kekesalan. Benar saja, adik lyranya itu tampak tidak suka, saat ia membahas Victory. Ravian jadi berpikir yang tidak-tidak pada Arjuna.

"Jun, lo gak benci Victory kan?"

Pemuda Lyra itu menoleh pada Ravian. Lalu, kembali melihat hamparan kehijauan Gugusan Major di hadapannya. Belum ada niatan Arjuna akan menjawab satu tanya Ravian, karena dia sendiri bingung.

Dibilang benci, Arjuna tidak merasa seperti itu, dibilang gak benci, tapi Arjuna selalu kesal dan tidak suka saat Victory merebut perhatian Ravian darinya.

Ah mungkin, aku hanya iri, bukan benci. Batin si Lyra.

"Jun."
Ravian kembali memanggil Arjuna, karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari adiknya.

SUMMER TRIANGLE [Republish]Where stories live. Discover now