[7] |gewond|

606 106 23
                                    

SUMMER TRIANGLE
- gewond -

AWALNYA hanya ada satu hal yang dapat menenangkan hati seorang Lyra seperti Arjuna, dan itu adalah wicthcraftnya sendiri, bermain nada dan suara. Namun malam ini, sepertinya, Arjuna akan menambahkan satu aktivitas baru ke dalam list kesenangannya.

Di malam yang bersuhu lebih dingin dari biasanya, Arjuna duduk di tepian kolam ikan, belakang rumah Czar Orion. Dia hanya berdiam diri, memandang langit berhias kerlip bintang di atas sana.

Tak pernah Arjuna mengira, kalau kerlipan cahaya di bumantala kelam, akan seindah ini, menemani sendu hatinya yang sedang terkekang rasa penyesalan dan letupan rindu tak tertahankan.

Netra Arjuna berkeliaran mencari letak para bintang yang sempat dipelajarinya. Tapi sia-sia, dia tak juga menemukannya.

Arjuna memutar haluan, kala rasa menyesak dada itu kembali hadir, karena kelebat wajah marah itu terlintas di langitnya.

Ia meraih gitarnya dan mulai bernyanyi.

Sarayu berdesir, memainkan dedaunan hijau di pepohonan, menerbangkan daun kuningnya mengikuti liukan nada dan suara merdu sang Lyra.

Para ikan bergumul di dekat Arjuna, beberapa melompat ria, memercikan cipratan air pada sang Lyra. Burung-burung yang masih terjaga, datang dan hinggap di sekitaran Arjuna. Tiga ekor kelinci keluar dari persembunyiannya, mereka dengan berani, meletakkan kaki depannya di paha Arjuna yang menyila.

"Still with you ..."

Arjuna menyudahi nyanyiannya. Bersamanya para binatang pergi membubarkan diri, seiring derap langkah mendekat dan berhenti di sisi Arjuna.

"Nyanyian yang bagus."

"Mbak Vega. Aku membangunkan Mbak ya?" tanya Arjuna merasa tak enak hati.

Vegaci Cassiopeias menggeleng.
"Mbak memang belum tidur. Terus dengar alunan indah suara kamu, jadi ke sini. Eh, Mbak enggak ganggu kamu kan?"

Arjuna dengan cepat menggeleng. Sejujurnya dia juga sedang butuh teman sekarang.

"Bang Yogi udah tidur, Mbak?"

Vega melunturkan gurat cerianya, tapi dengan cepat ia mengembangkan senyum pada Arjuna.

"Dia masih di ruangannya."

Setelah mendapat teguran dari Gimyandra malam itu, Arjuna kini meningkatkan kadar kepekaanya terhadap perubahan perilaku Vega setiap kali kakak perempuanya itu bercakap.

"Maaf ya, Mbak."

"Hmm? Maaf kenapa Juna?"

"Soal yang waktu itu. Gak seharusnya aku menyia-nyiakan makanan hasil kerja keras Mbak."

Vega tertawa kecil.
"Oh My, Arjuna. Mbak malah berterima kasih sama kamu, karena mau menghargai pemberian Mas Yogi. Mbak gak marah kok, lagi pula makanan Mbak kemarin, keasinan loh. Untung gak ada yang makan."

Arjuna tahu Vega berbohong, tapi ia berpura-pura ikut tertawa. Sampai keduanya berhenti, menyisakan keheningan untuk beberapa saat.

"Mbak,"

"Iya."

"Selama ini, sikapku keterlaluan ya sama Bang Gimy?"

SUMMER TRIANGLE [Republish]Where stories live. Discover now