[9] |who are you|

646 114 75
                                    

SUMMER TRIANGLE
- who are you -

"KAMU tumbuh dengan baik."
suara lirih berserak mengandung keharuan itu terlontar dari lelaki dengan topeng di separuh wajahnya.

Tangan kekarnya mengusap berulang kening si tampan yang empat hari ini masih betah memejamkan matanya.

Ramuan dedaunan yang ia letakkan diatas luka kedua pundak pemuda itu, mulai digantinya dengan yang baru.
Setelahnya ia mengangkat salah satu tangan si tampan, ditekannya pelan bagian tengah telapak tangan.

Bibirnya berkomat-kamit lalu kedua matanya terpejam.

"Jika dendam Andhara menciptakan luka, maka kasih sayangku adalah obatnya."

Seusai kalimat itu terucap, cahaya kuning kemerahan keluar dari jemari si pria, merasuk ke dalam pembuluh darah si tampan dan bergumul di kedua luka pundaknya.

Tubuh si tampan Ravian terlonjak kecil, lantas kembali tenang dengan rupa yang lebih berona.

"Cepat bangun, adik. Aku janji tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi, termasuk Andhara," ujarnya dengan wajah menegas.

Lelaki bertopeng separuh itu kembali menarik selimut kulit beruang, sebatas menutupi dada telanjang Ravian.

"Mola, jaga adik kecil kita ya. Aku akan berburu untuk membuatkannya baju baru," katanya pada anjing cokelat muda yang duduk di dekat ranjang kayu Ravian.

Si anjing menggonggong.

"Teman pintar. Aku pergi dulu, ingat tetap seperti ini. Jangan membuatnya takut," pesannya pada anjingnya sebelum pergi meninggalkan gubuk sederhana di tengah hutan belantara.

SUMMER TRIANGLE
- who are you -

Total sepuluh hari lamanya, Ravian terlelap selama metode penyembuhan lukanya. Tubuhnya butuh waktu cukup lama untuk memperbaiki jaringan dan sel-sel yang rusak akibat peristiwa waktu itu.

Dan siang ini, pemuda klan hydra itu akhirnya terbangun. Hal pertama yang dilihatnya adalah moncong seekor anjing yang hendak menjilat hidungnya. Spontan, akibat keterkejutan, Ravian menggeser tubuhnya cepat, hal itu menciptakan nyeri yang teramat pada kedua belikatnya.

"Aw!" rintihnya menahan napas beberapa saat guna meredakan nyeri yang ada.

"Astaga Mola, turun dari sana! Kau membuatnya takut, kawan."
Pria bertopeng itu membanting tombaknya, lalu berjalan cepat dan menarik anjingnya menjauh dari Ravian.

"Jangan banyak bergerak!" sergahnya saat menyaksikan Ravian yang hendak menggunakan kedua tangannya untuk bangkit.

"Aduh!" Pekiknya akibat tidak mendengarkan nasihat si pemilik anjing.

"Apa kubilang. Jaringan ototmu belum terjalin sempurna, kedua tanganmu masih belum bisa digunakan. Ngeyel sih!" Tuturnya.

Ravian meringis menahan nyeri sembari mendengarkan petuah dari pria bertopeng itu. Kejadian beberapa sekon lalu, menyadarkannya untuk menuruti setiap perintah orang asing itu.

"Sini aku bantu."
Mola, si anjing melompat dari gendongan, membiarkan sang pemilik membenarkan posisi adik kecilnya.

Kedua lengan kekar itu menyusup ke belakang punggung Ravian, tanpa beban ia mengangkat tubuh Ravian lantas membenarkannya pada posisi yang nyaman.

SUMMER TRIANGLE [Republish]Where stories live. Discover now