7) "Deketin aja."

Start from the beginning
                                    

"Nah lo tau. Kalo lo nerima bekel ini terus menerus berarti lo ngasih dia harapan." Lanjut Tristan meberitahu apa yang akan terjadi nantinya.

"Bodo amat. Gue cuman mau makan doang. Siapa suruh suka sama gue." Balas Ezra tidak peduli.

"Jangan gitu lah, Zra." Ucap Aksa.

"Kok lo tadi nganter dia ke sekolah, Zra?" Tanya Kevin kepo sambil berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Dia perempuan yang waktu itu bantuin Jenna. Si pahlawan kesiangan yang ngasih plaster dan betadine buat gue. Dia juga yang bukain pintu kamar mandi belakang pas gue telat waktu itu." Ucapan Ezra membuat sahabatnya itu kaget.

"Maksud lo, dia yang berani melerai lo pas berantem sama Jenna?" Tanya Tristan masih tidak percaya.

"Iya, dia orangnya." Jawab Ezra sambil memakan bekal miliknya itu.

"Dia minta imbalan untuk gue jadi supir pribadi dia karena dia udah ngebantuin gue tiga kali." Lanjut Ezra.

"Dia peri penyelamat lo kali ya. Bisa pas banget dia tiga kali ngebantuin lo gitu." Balas Aksa dengan menaik turunkan alisnya meledek.

"Peri penyelamat apaan yang ada dia itu peri aneh." Bantah Ezra.

"Jahat banget sih lo, Zra. Gue kalo jadi Aroline denger itu tadi bakalan sedih banget." Ujar Kevin.

"Berisik ah, gue lagi makan. Jangan ganggu mood gue cuman buat ngomongin orang aneh kaya dia." Balas Ezra dengan suara beratnya. Dengan itu mereka pun mengalihkan topik pembicaraan.

Tidak usah sakit hati. Memang Ezra sangat arogan. Temannya sangat mengerti bahwa Ezra tidak peduli, bahkan dapat dibilang benci dengan perasaan Cinta. Tidak hanya temannya namun satu sekolah juga tau akan hal itu. Dalam pikiran Ezra jika ada orang yang suka dengannya bukan berarti ia akan berubah dan mengasihani orang itu karena perasaan mereka tidak akan terbalas oleh Ezra. Laki-laki itu akan tetap berperilaku seperti biasanya, dingin dan arogan.

————————————————————————————

"Itu siapa deh perempuan yang di bonceng Ezra?"

"Ih liat deh engga cocok banget mereka berdua."

"Siapa sih itu perempuan. Engga ada yang kenal."

"Buat apa coba Ezra boncengin perempuan kaya dia."

"Sumpah lebih cocok Ezra sama Tasya lah."

"Gue kira Ezra emang pacaran sama Tasya."

Aroline sudah tau saat ia masuk ke sekolah ia akan diomongin banyak orang. Keira, Jolie dan Hanna pun langsung menghampiri Aroline yang sedang berjalan di koridor sekolah.

"Sumpah lo dianterin Ezra tadi pagi?" Tanya Kiera

"Iya, dia nganterin gue." Jawab Aroline menunduk tidak ingin bertatapan dengan banyak orang yang sedang melihati dirinya.

"Kok bisa?" Tanya Jolie kepada temannya itu.

Aroline pun mulai menceritakan pertemuan awal dia dengan Ezra sampai pertemuan mereka barusan. Sahabat perempuan itu menunjukkan ekspresi kaget setalah mendengarkan semuanya. Sedangkan Aroline, ia mulai merasa salah meminta Ezra menjadi supir pribadinya.

"Gue sangat amat suka dengan ide lo. Dengan ini lo akan lebih cepet deket sama Ezra." Ucap Kiera tidak lupa dengan teriakan histeris miliknya.

"Ih, Lin. Lo udah gila ya? nanti kalau Tasya macem-macem sama lo gimana? lo sendiri tau kan itu perempuan tergila-gila sama Ezra." Balas Jolie khawatir dengan sahabatnya itu.

"Udah lah, Lie. Itu mah urusan belakangan yang penting sekarang Aroline bisa deketan sama Ezra. Lo engga kasihan apa, temen lo yang satu ini udah suka sama Ezra dari lama banget." Kiera menekan suaranya di bagian lama. Memang benar sih, Aroline sudah suka lama sama Ezra.

"Lagian juga gue tuh males bawa kendaraan ke sekolah. Ribet." Ucap Aroline tersenyum.

"Kalo gini berarti lo bisa juga dong jemput sama anter gue pulang sekolah. Nebeng gitu" Ucap Hanna menyeringai.

"Yeh. Engga. Engga boleh. Biarin aja si Aroline sama Ezra berduaan. Lo mending minta anter jemput Tristan." Kiera yang menolak ucapan Hanna itu.

"Tristan mana mau anter jemput gue. Walaupun gue nyelametin dia seratus kali juga, pasti dia nolak." Ucap Hanna cemberut.

"Ih udah lah bentar lagi bel. Pak Wanto serem kalo murid telat." Dengan itu empat perempuan itu berjalan cepat ke arah kelas mereka.

" Dengan itu empat perempuan itu berjalan cepat ke arah kelas mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

vote and comment pls <3

Prove It to HimWhere stories live. Discover now