"Nggak gak papa, lain kali hati-hati kalo mau ngegeser, saya lagi jinjit barusan jadinya oleng" Ucap Erika tak mempermasalahkan kejadian barusan lalu ia berjongkok mengambil 3 buku yang jatuh tadi.

"Baguslah kalo lo gak papa" Ucap Ardan

"Iya. Nih tolong taruh lagi di atas sana, males jinjit gak sampe" Pinta Erika menyodorkan 3 buku itu pada Ardan.

"Dasar pendek" Cibir Ardan sambil mengambil 3 buku Erika, Dan menaruh di tempat nya.

"Buta ya kamu? Saya gak pendek, kalo dibandingin sama Hana aja tinggi saya lebih dari dia. Cuma emang untuk keatas sana kurang nyampe, jadi bukan pendek" Balas Erika santai seakan cibiran Ardan tak membuat nya kesal.

"Sama aja" Balas Ardan setelah menaruh buku itu.

"Terserah deh. Eh tapi by the way ini pertama kalinya kita bicara kayak gini" Ucap Erika. Memang kebetulan beberapa kali Erika pernah berpapasan dengan Ardan, namun tak pernah saling sapa dan ini pertama kalinya untuk mereka berbicara. Apalagi Erika hampir sering bertemu dengan Ardan ya saat dia menolak wanita.

"Udah inget lo sama tingkah lo waktu di festival?" Tanya Ardan sambil menaikan alis nya sebelah. Erika akui Ardan memang tampan, sayang persona itu tidak cukup untuk nya.

"Emm inget ternyata benar kata saya waktu itu kan, tidak ada yang namanya kebetulan, takdir memang sudah menggariskan kita untuk selalu bertemu." Ucap Erika diakhiri cengiran nya.

"Ck Salah gue ngigetin lo soal di festival, gila dasar" Cerca Ardan malah dibalas kekehan Erika.

"Gak baik bilang orang kayak gitu tau"

Ardan mendekat kan wajahnya pada Erika. "Kenapa? Gak suka?" Ucap nya pelan.

Erika sedikit terdiam memandang wajah Ardan yang lumayan dekat dengan wajahnya ini. Tapi akhirnya Erika nyengir.

"Kamu ganteng, tau gak kalau saya suka banget liat orang ganteng" Erika dengan polos mengatakannya.

Lelaki dihadapannya ini malah menatap aneh Erika, sudah biasa dipuji ganteng tapi tak pernah ia mendengar dari orang seperti gadis didepannya ini bahkan mendengar dengan nada seperti ini.

"Lo dari awal gue kenal kayaknya kabur dari pengobatan kejiwaan ya" Ucap nya sambil menjauhkan wajahnya dari Erika.

"Kamu juga sejak awal kita ketemu kayaknya udah jadi takdir saya deh"balas Erika ngawur.

"Gila" semprot lelaki itu membuat Erika tertawa.

"Eh jangan gitu ntar kayak judul lagu Judika lagi. Awasss nanti jatuh cintaa" balas Erika dengan menyanyi di kalimat akhirnya lalu berlalu meninggalkan Ardan yang masih bersikap seakan tak percaya akan kelakuan Erika.

*****

"Mama" Semangat Gean saat Erika datang ke restorant, ternyata bocah itu sudah duluan datang.

"Haii anak baik, sama siapa kesini?" Tanya Erika pasalnya ia tak melihat Aksa dan barusan Gean malah sedang bersama Aldo yang seperti nya sudah bersiap pergi pergantian shift nya.

"Gean datang sama saya" Tiba-tiba dari samping seseorang menyahut membuat Erika kembali berdiri dari tadi jongkok dihadapan Gean agar tinggi nya setara kini menghadap orang itu.

"Ouh ibu ternyata, bundanya pak Aksa bukan?" Tanya Erika kala ia ingat orang itu adalah neneknya Gean yang waktu itu ia lihat juga saat kumpul keluarga Aksa waktu Gean di culik.

"Iya. Saya Irene, bundanya Aksa. Panggil saya tante saja" Nenek Gean itu menyodorkan tangannya pada Erika tanda memperkenalkan diri.

"Saya Erika tante" Ucap Erika membalas uluran tangan Irene dan mengikuti keinginan Irene untuk memanggil tante.

This Is Me [END]Where stories live. Discover now