39

3.7K 233 50
                                    

Perpisahan adalah puncaknya pertemuan, jalan
selanjutnya adalah tentang merelakan

.

Happy Reading



Pria berambut hitam dengan balutan kaos hitam polos, berjalan santai di sepanjang koridor yang tidak begitu ramai hingga langkahnya terhenti di depan pintu bercat putih itu.

Jaehyun segera membuka pintu itu dan di dapati sosok yang sedang duduk bersandar di bangsal.

Di dalam sana Jaemin yang seperti tengah melakukan sesuatu cepat-cepat menghentikannya saat menyadari keberadaan kakak sulungnya.

Jaehyun melangkah masuk ke dalam ruangan adiknya dengan sorot mata tak lepas memandanginya.

Jaehyun berdiri cukup lama sembari terus menatap Jaemin tak mengeluarkan sepatah kata pun membuat Jaemin merasa canggung.

Jaemin bergerak-gerak hingga sesekali berdeham namun itu semua tak mengusik Jaehyun.

"Hyung ada apa?" Jaemin memberanikan diri untuk bertanya berusaha untuk menghilangkan kecanggungan itu.

Namun Jaehyun tak menjawab masih terus memperhatikannya dengan wajah datarnya.

"Hyung ada apa? Apa Taeyong hyung baik-baik saja?" Tanya Jaemin.

"Bisa nggak lo itu pikirin diri lo sendiri?! Nggak usah nanyain keadaan orang lain yang udah jelas nggak kenapa-napa!"

"H-hyung kenapa?" Tanya Jaemin yang tak mengerti maksud dari perkataan kakaknya.

"Lo lagi sakit kayak gini tapi lo masih aja mikirin orang lain, coba deh lo liat diri lo sendiri, udah baik atau belom?"

"Lo harusnya pikirin kesehatan lo," ucap Jaehyun sama sekali tak merubah ekspresinya.

"Kalau saja kau tahu, aku sudah lelah Hyung," batin Jaemin dalam hati.

"Aku tidak apa-apa hyung," jawabnya.

"Ya udah kalo lo nggak papa," balasnya lalu pergi dari ruangan Jaemin.

Jaehyun mengepalkan tangannya dalam diam, sejujurnya dia masih ingin berlama-lama di sana namun dia tidak bisa, karena dia masih mementingkan egonya.

Orang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan itu dari luar ruangan dengan cepat bergegas pergi dari sana saat dirasa Jaehyun akan keluar sebentar lagi.





~~~





Jeno yang tengah berdiri di bawah lampu yang menerangi jalanan malam tampak tengah mengutak-atik layar ponselnya. Hingga gerak jemarinya terhenti lalu menekan satu nomor yang menjadi tujuannya.

Jeno menekan nomor tersebut lalu mengirimkan sebuah file, saat file sudah berhasil terkirim tampak Jeno menyunggingkan senyumnya.

"Semuanya bakal berakhir sebentar lagi," gumamnya membuat senyumnya semakin mengembang.

Setelah itu Jeno memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya, lalu kembali berjalan Jeno yakin setelah ini masih ada yang harus ia kerjakan.

Di tempat lain Donghae yang tengah rapat di kantornya menghentikan sejenak kegiatannya yang sedang berpresentasi mengenai proyeknya.

NA DAY'S | Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now