19

1.7K 191 1
                                    

Jaemin membuka pintu kamarnya. Lalu ia duduk di meja belajarnya. Ia mengeluarkan sebuah kertas dari dalam saku Hoodienya. Ia menatap kertas itu membacanya berkali-kali namun isi dari surat itu masih sama, yaitu surat hasil tesnya yang menyatakan bahwa ia mengidap leukimia.

Kemudian ia lipat surat itu, lalu memasukkannya kedalam laci meja belajarnya. Jangan sampai jika Hyung dan kedua orang tuanya tau akan hal itu. Bisa-bisa mereka akan mengatakan kalau Jaemin benar-benar orang yang tidak berguna, beban keluarga, dll. Ah sudahlah Jaemin tak ingin mendengar kata-kata itu lagi.

 Ah sudahlah Jaemin tak ingin mendengar kata-kata itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamar. Mampu membuat seseorang yang tengah tertidur pulas terbangun karena cahayanya yang menyilaukan.

Jaemin mengusak kedua matanya. Ia harus segera bangun, karena ia harus sekolah hari ini.

Setelah berpakaian rapi, Jaemin keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga.

Disana ia melihat kedua kakaknya, Jaehyun yang tengah sibuk mengoleskan selai pada rotinya dan Taeyong yang sedang menyantap sepiring nasi goreng.

Jaemin berjalan mengabaikan keduanya. Dan itu mampu membuat Taeyong dilanda emosi.

Taeyong meletakkan sendoknya kasar hingga menimbulkan suara dentingan yang lumayan keras.

"Yak, kau anak sialan. Dimana sopan santun mu, kami ada disini tapi kau terus berjalan seperti tidak melihat kami disini" Ujar Taeyong yang emosi.

Jaemin menghentikan langkahnya. ''Bukankah lebih baik jika aku tidak menggangu kalian" Jawab Jaemin tanpa menoleh kebelakang.

Lalu setelah itu ia beranjak pergi dari sana dan menuju halte bus.

Sesampainya di halte bus. Jaemin tidak menunggu terlalu lama, lantaran tak lama setelah ia sampai di halte bus, bus yang akan ia tumpangi sudah datang.

Jaemin masuk ke dalam bus dan memilih tempat di sebelah jendela. Tak lama setelah ia duduk seseorang datang dan duduk di sebelahnya.

Jaemin menoleh ke arah orang yang duduk di sebelahnya. Tentu ia tau siapa orang itu. Hening di antara keduanya tidak ada yang membuka pembicaraan.

Saat bus sudah mulai berjalan barulah orang yang berada disampingnya membuka suara.

"Bagaimana kabarmu? Setahuku sejak kau dipukuli Jeno, kau sama sekali tidak ada kabar"

"Haruskah aku memberi tahu mu?"

Mark menoleh kearah Jaemin. "Kenapa tidak, kau bisa bercerita padaku"

"Apakah kau bisa dipercaya, bukankah kau sama saja dengannya" Jawab Jaemin tanpa mengalihkan sedikit pun pandangan pada lawan bicaranya.

"Kau bisa bercerita padaku kapanpun yang kau mau, Don't worry" Balas Mark meyakinkan.

Jaemin tak menjawab ucapan Mark. Hingga setelah itu hening yang ada di antara keduanya. Mungkin canggung karena sudah lama mereka tak duduk bersebelahan.

NA DAY'S | Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang