37

2.5K 219 22
                                    

Duduk bersila di atas karpet tangannya sibuk bergerak-gerak menyiapkan sesuatu. Sudah pukul sebelas malam tapi Yera masih sibuk sendiri padahal sudah berjam-jam sejak ia pulang dari mall bersama Doyoung. Rupanya tadi Yera mengajak Doyoung untuk menemaninya ke mall membeli sesuatu yang memang harus ia beli.

Yera tengah menyiapkan sesuatu untuk ia berikan pada Jaemin sebagai hadiah ulang tahun, mengingat tinggal dua hari jadi Yera menyiapkan dari sekarang.

"Hemm apa lagi ya kayak ada yang kurang," gumamnya berbicara pada dirinya sendiri.

Sedikit lama berfikir kemudian tak lama ia teringat sesuatu lalu mengambil selembar kertas origami dari meja belajarnya.

Sudah lima belas menit gadis itu terus mengganti kertas, menulis lalu mencoret kembali tulisannya hingga membuat beberapa kertas berserakan di sekitarnya.

Yera menghela nafas panjang lalu memijit pangkal hidungnya tampak pusing memikirkan apa yang akan ia tulis pada kertas yang akan ia berikan pada Jaemin nantinya.

Menghela nafas untuk kesekian kali Yera kembali menulis, kini terlihat lebih serius. Tak butuh waktu lama akhirnya ia telah menyelesaikan tulisannya dan akhirnya ia dapat bernafas lega.

Ceklek

"Lo kok belom tidur?"

Doyoung yang datang untuk mengambil charger pun menyeringit melihat adiknya yang belum tidur, padahal biasanya mah jam segini dia sudah berada di alam mimpi.

''Ngapain?" Tanya Yera ketika melihat tubuh tinggi abangnya berdiri di depan pintu.

"Mau ambil charger, lo sendiri ngapain?"

"Nggak ngapa-ngapain, ya udah sana ambil tapi jangan lupa lu balikin."

"Jadi tadi di mall lu beli begituan," ujar Doyoung sambil berjalan kearah meja belajar mengambil benda yang membawanya kemari.

"Ketemu nggak lama bener ngambil gitu aja."

"Dimana nggak ada."

"Di atas kamus ada nggak," ujarnya sambil mejunjuk kamusnya.

"Nggak ad- eh iya ada deng."

"Ya udah sana keluar, gue mau bobo."

"Hilih," seru Doyoung sebelum menghilang di balik pintu.

Yera memutar bola matanya lalu mengemasi barang-barang yang berserakan di sekelilingnya.
Kemudian menaruh kotak berwarna abu-abu itu di laci, rasanya tak sabar Yera ingin memberikan hadiah itu untuk Jaemin, ya walaupun harganya tak seberapa yang terpenting ia tulus memberikan itu dari hatinya.

Lalu tiba-tiba handphonenya yang ia letakkan di meja bergetar begitu ada satu panggilan masuk.

Yera melihat nama si penelpon lalu alisnya menyatu begitu tau siapa yang meneleponnya apalagi tengah malam begini.

Tertera nama Kang Minhee sebagai si penelpon, Yera tak berniat untuk mengangkat karena pasti Minhee hanya iseng mengerjainya. Namun berkali-kali handphonenya bergetar membuat Yera mau tak mau mengangkat panggilan itu.

"Halo, apa sih malem-malem nelpon gabut bang---"

"Jaemin kecelakaan"

Satu kalimat yang membuat tubuh Yera bergetar ketika mendengarnya.

Satu kalimat yang membuat tubuh Yera bergetar ketika mendengarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NA DAY'S | Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now