NA DAY'S | Na Jaemin [END]

11

Jaemin membuka kedua matanya, pemandangan yang pertama ia liat adalah dinding ubin berwarna putih. Ia ingat semalam ia ketiduran di dalam kamar mandi, setelah ia selesai membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. Ia tak langsung keluar, dan jadilah ia tidur di dalam kamar mandi.

Jaemin beranjak dari kamar mandi dan melihat jam kecil di atas nakas, jam menunjukkan pukul 06:43

Kemudian Jaemin kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah.
Ia membasuh tubuhnya menggunakan shower. Memperhatikan dirinya di depan cermin yang penuh dengan luka-luka, kemudian senyum kecil tampak di bibirnya.

Jaemin kini telah siap dengan seragam sekolahnya. Ia tengah memasukkan buku-buku pelajaran yang akan ia bawa nantinya.

Selesai memasukkan bukunya Jaemin tampak berdiri didepan cermin, kembali memperhatikan lukanya yang tampak membiru akibat pukulan kayu dari ayahnya semalam.

Jaemin membuka laci meja belajarnya, kemudian mengeluarkan bedak padat yang memang sengaja ia simpan di sana.

Dan di saat-saat seperti inilah Jaemin menggunakan bedak itu, hanya sekedar untuk menutupi luka-lukanya agar tidak dilihat orang.

Selesai Jaemin mengoleskan bedak padat pada lukanya. Ia langsung meraih tasnya dan turun ke bawah.

Sampai Jaemin berjalan di tangga, seperti biasa ia melihat keluarganya yang tengah sarapan bersama.

Jaemin berjalan melewati keluarganya yang tengah menatapnya tajam.

"Aku berangkat" Pamit Jaemin, sebelum akhirnya menghilang di balik Jaemin.

"Dia sekolah" Ucap Taeyong pada Jaehyun di sebelahnya.

Jaehyun mengedikkan bahunya tak peduli.

Jaemin tengah duduk di halte bus, menunggu bus yang akan ditumpanginya.

Saat tengah menunggu bus mata Jaemin melihat mobil hitam yang sangat ia ketahui siapa pemiliknya.

Itu mobil kakak sulungnya Jaehyun, sepeti biasa Jaehyun akan mengantarka Taeyong ke sekolah.

Jaemin iri pada Taeyong karena ia selau mendapat perhatian dari keluarganya, terlebih lagi dari Jaehyun.

Contohnya saja seperti sekarang Jaehyun mengantarkan Taeyong ke sekolah, tepat lewat di depannya.

"Ra tungguin"

"Apa sih Jen, gue mau ke kelas"

"Kan bisa bareng"

"Tapi kelas kita beda"

"Ya ga papa"

"Lo marah sama gue?" Lanjut Jeno.

"Gue gak marah sama Lo Jen"

"Terus kalo gak marah kenapa Lo kaya gini ke gue?"

Yera menghentikan langkahnya yang diikuti Jeno "Gue cuma kesel aja sama Lo"