08

1.9K 217 6
                                    


Jaemin tengah duduk di tepi sungai Han ia menatap hamparan air yang tenang di depannya. Ya, setelah ia bertemu dengan Jeno tadi, ia memutuskan untuk pergi ke sungai Han sekedar untuk menenangkan diri.

Saat ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sungai Han, matanya tak sengaja menangkap sesosok yang amat sangat ia kenal sedang tersenyum padanya.
Sosok yang sudah tujuh tahun tak pernah lagi ia temui, namun entah kenapa akhir-akhir ini sosok itu sering sekali menampakkan dirinya.

Jaemin menggelengkan kepalanya ia yakin jika itu hanya halusinasinya dan benar saja saat Jaemin mengedipkan kedua matanya sosok yang ia lihat tadi sudah tidak ada lagi ditempatnya.

"Mama, liat apa yang udah Jaemin Hyung lakuin ke tas sekolah icung, masa tasnya di kasih gantungan Barbie"

"Hyung jangan senyum terus nanti icung jadi suka"

"Ya Jaemin Hyung jangan ambil permen icung"

"Jaemin Hyung kerjakan PR icung sampe nomor 5 nanti icung kasih permen cokelat"

"Jaemin Hyung nakal!!"

Jaemin menitihkan air mata kenangan-kenangan itu kembali lagi berputar pada otaknya.
Jaemin menghapus singkat air matanya kemudian bangkit dan pergi meninggalkan sungai Han.

______

Jaemin membuka pintu rumahnya dan mendapati kakaknya Taeyong sedang duduk sembari menonton TV sendirian, sepertinya rumah memang sedang sepi, tentu saja karena pasti kakak sulungnya sedang berkuliah sedangkan orangtuanya pasti sibuk bekerja.

Seperti biasa Jaemin berjalan  mengabaikan Taeyong yang menatap sinis kearahnya.

"Udah bisa bahagia lo"

Seketika Jaemin berhenti ia tidak mengerti maksud dari perkataan kakaknya itu.

"Yang udah punya temen pasti bahagia dong" Ucap Taeyong sembari berdiri dan berjalan kearah Jaemin.

Sementara Jaemin diam saja dan bersiap mendengarkan perkataan selanjutnya yang akan keluar dari mulut Taeyong.

"Jauhin Yera!" Bentak Taeyong.

Jaemin yang sudah mengerti akan kemana arah pembicaraan mereka nantinya, Jaemin memilih untuk tak peduli dan kembali berjalan.
Namun dengan cepat Taeyong menghentikan langkahnya dan mencengkram kerah baju Jaemin.

"Jauhin Yera! Pembunuh kayak lo itu gak berhak bahagia!" Tekan Taeyong.

Namun terlihat jika Jaemin menggelengkan kepalanya singkat.

"Kasian Yera kalo dia tau siapa lo sebenarnya" Taeyong menghentikan ucapannya sejenak. "Oh atau Lo lupa siapa Lo itu, biar gue ingetin Lo itu cuma ANAK HARAM SEKALIGUS PEMBUNUH" Ucap Taeyong dengan nada penuh penekanan diakhir kalimat.

Jaemin diam saja namun ia merasa kalau dadanya mulai terasa sesak.

"Yera pasti malu punya temen kayak Lo" Taeyong menghempaskan tubuh Jaemin lalu pergi ke kamarnya.

Sementara Jaemin ia masih berusaha menetralkan rasa sesak di dadanya, kemudian kembali berjalan menuju kamarnya.

_____

Tak terasa malam sudah tiba, Jaemin membereskan buku-bukunya, lalu beranjak dari meja belajarnya karena ia merasa kalau perutnya sudah terasa lapar.

NA DAY'S | Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now