Part 03

2K 230 9
                                    

Kini Ali sedang mengerjakan berkas medisnya di rumah menggunakan laptopnya.

Bell rumah pun berbunyi.

"Ali buka dulu tangan ibu sedang kotor dengan bumbu masakan." Ucap Elizabeth yang sedang memasak berada di dapur.

Ali pun bangkit dari kursinya lalu membuka pintu.

"Hai." Ucap Rara tersenyum yang datang membawa bunga dan beberapa bungkus makanan.

Ali pun langsung ingin menutup pintunya lagi menyesal karena telah membukakan pintu tetapi di tahan oleh Rara.

"Kenapa di tutup? Jangan begitu dong calon masa depanku." Ucap Rara.

"Eh Rara! Yaampun masuk sini!" Ucap Elizabeth heboh menarik Rara masuk ke dalam rumah.

"Iya tante." Ucap Rara tersenyum.

Ali pun menghela nafasnya frustasi lalu duduk kembali di sofa.

"Kamu duduk di samping Ali sana, dekati dia pasti dia akan terbiasa denganmu." Ucap Elizabeth.

"Iya tante." Ucap Rara lalu menuju sofa dan duduk di samping Ali.

Ali pun yang menyadari keberadaan Rara langsung menggeser tubuhnya agar menjauh dari Rara.

Rara pun kembali mendekatkan tubuhnya di samping Ali.

Ali pun menggeleng lalu membawa berkas dan laptopnya pergi.

"Ali mau kemana? Duduk kembali di tempatmu!" Perintah Elizabeth.

"Aku tidak konsen bekerja bila ada orang." Ucap Ali.

"Tidak konsen karena grogi ya karena ada Rara di sampingmu." Ucap Elizabeth menggoda Ali.

"Aku harus keruang kerjaku." Ucap Ali.

"No! Tetap disini atau ibu tidak akan mau berbicara lagi denganmu!" Ancam Elizabeth.

Ali pun menghela nafasnya lalu kembali duduk.

Rara pun tersenyum senang.

"Rara kamu mau minum apa?" Tanya Elizabeth.

"Apa saja Tante." Ucap Rara.

"Kamu ramah sekali ya Rara, lihat Li masa kamu tidak tertarik dengan Rara ibu saja tertarik sekali." Ucap Elizabeth.

Ali pun hanya diam.

"Nanti kalau kalian menikah tinggal disini saja ya, ibu ingin tinggal beraama anak dan cucu ibu." Ucap Elizabeth.

"Apapun yang tante mau Rara akan menurutinya." Ucap Rara.

Wah konteks pembicaraannya mulai tidak benar Ali harus secepatnya menghentikan semua ini sebelum makin panjang, harus apa dia sekarang? Haruskah dia meminta bantuan kepada wanita yang bernama Prilly itu?

Ini adalah keputusan yang sangat terpaksa lebih baik dia menikah kontrak dalam setahun dibanding seumur hidup dengan wanita aneh itu.

"Aku ke toilet dulu." Ucap Ali mengambil handphonenya lalu pergi masuk ke toilet dan memencet nomor Prilly.

♤♤♤♤

Kini Prilly tengah berada di kamarnya sedang merebahkan dirinya setelah pulang flight.

Handphonenya pun berbunyi dia pun melihat nomor yang tak di kenalinya itu.

Lalu dia pun mengangkatnya.

"Hello Prilly Fanning here, who is this?" Ucap Prilly.

"Aku akan menyetujui perjanjian yang kemarin, sekarang bisakah kamu membantuku?" Ucap Ali to the point.

Miss Captain And Sir Doctor.Where stories live. Discover now